Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The effectiveness of communication interdependence between teachers, parents, assessors, and entrepreneurs affecting the work and entrepreneurial skills of vocational high school students Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan; Elena Shinta Maharani Hutajulu
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 11, No 1 (2021): February
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpv.v11i1.35876

Abstract

This research aims to describe the model, quantity percentage, and factors that affect the effectiveness of communication interdependence between teachers, parents, accessors, and entrepreneurs, affecting vocational high school students’ work and entrepreneurial skills (SMKN 7 Tangerang Regency in Industrial Era 4.0). The data analysis method used in this study is used criterion-related validity test in the form of predictive validity, using product-moment correlation technique. This study is quantitative research with a survey method involving 372 respondents from SMKN 7 Tangerang. This study employed Mixing Theory System (Bertalanffy), Theory Open System (Shawn Fanning), and Social System  Theory (Nikias Luhmann). Test reliability was done by Cronbach’s Alpha formula, SPSS 24, and Pearson’s Correlation Test, “F” test, and “T” test. The results show that (1) many factors that affect the effectiveness of interdependence of educational communication at this school in the industrial era 4.0, including education knowledge, communication skills (multiple contingencies), communication behavior control (flexible and creative), and emotional communication (adaptable). (2) Only interdependence of communication between students and entrepreneurs is rated 100% effective towards work and entrepreneurial skills at SMKN 7 Tangerang students in the industrial era 4.0.
MASALAH KOMUNIKASI PARIWISATA DESA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA SAWARNA LEBAK BANTEN Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2020.v4i1.2496

Abstract

Desa Sawarna merupakan desa wisata binaan Lebak Banten. Memiliki banyak potensi pariwisata alam, menarik untuk dikunjungi banyak wisatawan. Ironisnya, masih banyak tertinggal dalam segi pembangunan infrastruktur, maupun sumber daya manusianya. Inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini, yang sekaligus menjadi fokus penelitian ini yaitu, ingin mengetahui dan mengungkap tentang masalah komunikasi pariwisata desa Sawarna, dalam perspektif masyarakat desa Sawarna Lebak Banten. Tujuan yang ingin dicapai yaitu, diperolehnya solusi bagi masalah komunikasi pariwisata desa dalam perspektif masyarakat desa Sawarna Lebak Banten. Selain dapat menjadi masukan bagi tokoh masyarakat maupun pemerintah desa Sawarna dan pemerintah daerah Lebak Banten, juga bagi para pemerhati pariwisata desa. Agar diperoleh pemahaman yang maksimal, penelitian kualitatif ini menggunakan metode focus group discusion (FGD). Menggunakan perspektif konstruksi sosial dalam paradigma konstruktivis. Sebagai hasil diketahui, dalam perspektif masyarakat desa Sawarna,  ada sembilan sumber masalah komunikasi pariwisata desa Sawarna Lebak Banten, yang sekaligus menjadi solusi bagi masalah tersebut. Diantaranya yaitu, baik masyarakat, tokoh masyarakat, maupun pemerintah desa Sawarna, masing–masing belum komunikatif dan kreatif, baik dalam melakukan pendekatan, maupun dalam mengatasi masalah komunikasi pariwisata yang ada, dan masih adanya  kesenjangan komunikasi antar mereka, akibat komunikasi yang ada belum mempunyai “fungsi ganda” dan tidak adanya media komunikasi pariwisata desa yang juga dapat dimanfaatkan sebagai media pemberdayaan masyarakat desa.
Pelatihan Komunikasi Mengatasi Perbedaan Persepsi Program Adiwiyata Pada Guru Sd Di Tangerang Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.694 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1019

Abstract

Tidak mudah mendapatkan dukungan dan komitmen dari semua pihak, tentang program Adiwiyata, bila ada masalah perbedaan persepsi yang mempengaruhi sulitnya keterbukaan di antara murid, orang tua, dan guru sendiri. Hal inipun terjadi pada Sekolah Dasar Islam Amalina (SD IA) dan beberapa SD lainnya yang juga menerapkan program Adiwiyata di lingkungan sekolah mereka. Alasan inilah yang menjadi latarbelakangi dilakukannya kegiatan pelatihan ini, yang dilaksanakan di SD IA, Tangerang Selatan, pada hari Rabu, 12 Februari 2020, dihadiri 25 orang peserta dari 11 SD berbeda. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan kreativitas komunikasi para guru, tentang cara mengatasi perbedaan persepsi mengenai saluran adopsi inovasi program Adiwiyata pada murid, orang tua, maupun guru sendiri. Menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan praktek langsung. Hasilnya yaitu : Satu, mayoritas peserta mengerti, menerima, dan menilai PKM ini bermanfaat, karena memberikan pemahaman yang selama ini kurang disadari.; Dua, pelatihan ini membuka wawasan tentang 9 faktor penyebab perbedaan persepsi akan saluran komunikasi apdopsi inovasi program Adiwiyata, seperti faktor manusia, faktor kesadaran dan peduli, komitmen, ketidaksiapan, perilaku, informasi, pengetahuan, pelatihan, dan keuangan.; Tiga, pelatihan ini membangun kesadaran mayoritas peserta tentang cara komunikasi para guru SD yang masih kurang variatif, dan cenderung lebih menyerahkan tanggungjawab hanya kepada kepala sekolah semata.
Digital Promotion Media for the Ornamental Plants Trader During Covid-19 Pandemic Wardah; Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Spektrum Komunikasi : March 2023
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v11i1.432

Abstract

The current uncontrolled Covid-19 pandemic has become a big problem, causing many retail outlets to go bankrupt, unlike the growing ornamental plant business in Indonesia, because more and more people are starting to collect ornamental plants. Caring for ornamental plants is a new trend for activities at home during the Covid-19 pandemic. Homeland business people are starting to realize the importance of implementing digital transformation in trade in the midst of this pandemic, because all activities are carried out from home.The theory used in this research is John December's Computer Mediated Communication (CMC) Theory and Pierre Levy's New Media Theory. CMC is a process of human communication through computers that involves an audience in a certain context, and uses the media for a specific purpose. Pierre Lévy argues that new media is a theory that discusses the development of media. Pierre Levy sees the World Wide Web (www) as an open information environment. Flexible and dynamic, enabling people to develop new knowledge orientations. This research method is qualitative research. The paradigm used in this research is constructivist. The data for this study were collected by interviewing informants. The results of this study indicate that ornamental plant traders on Jalan Menara Anteve Kavling DKI, West Jakarta, use digital media to promote their ornamental plants. WhatsApp, Facebook, Instagram, YouTube, Shopee, Tokopedia, and personal blogs are platforms used by ornamental plant traders to promote their ornamental plants at the ornamental plant sales center on Jalan Menara Anteve Kavling DKI West Jakarta. When conducting digital promotions, merchants use smartphones exclusively. This means that the ornamental plant traders on Jalan Menara Anteve Kavling DKI West Jakarta are less creative and have not maximally used various computerized communication facilities.