Iksan Waseso
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENJAJAGI KERANGKA DASAR PENELITIAN KURIKULUM Iksan Waseso
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1983,TH.III
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.116 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.7521

Abstract

Dalam usaha pengembangan kurikulum, pertanyaan pertama yang timbul ialah kerangka dasar apa yang dipakai, teori yang mana yang sesuai, agar jelas rasional kurikulum itu, dan dengan demikian akan menolong memudahkan menterjemahkan tuntutan-tuntutannya ke dalam program pendidikannya di sekolah. Namun selalu yang terdengar ialah bahwa kurikulum belum mempunyai teori yang mantap, kurikulum adalah praktikalitas, kurikulum adalah lebih bersifat seni daripada sebagai disiplin ilmu. Sebenarnya yang terdengar itu merupakan salah satu pencerminan pendekatan pandangan kurikulum tertentu saja yang tidak mau menampakkan kedirian teori ilmunya.Sementara itu saran yang kuat ialah agar dalam mengem bangkan kurikulum hendaknya secara ilmiah, melalui prosedur eksperimen, yang berarti menuntut kerangka dasar konsep kurikulum yang jelas, dan menetapi syarat-syarat prosedur penelitian ilmiah.Nampaknya para pengaju saran itu memegangi pengartian dan pendirian yang berbeda secara dasar, yang dalam makalah ini akan dicoba mengetengahkan secara garis besarnya, beberapa kerangka dasar berfikir dalam "disiplin" kurikulum yang kiranya akan membantu mengenali dasar perbedaan itu.
Penelaahan kembali strategi penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP) sebagai pendekatan dalam penilaian hasil belajar Iksan Waseso
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1985,TH.IX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.7411

Abstract

Menilai hasil belajar mengajar dalam proses pendidikan formal merupakan salah satu kewajiban bagi guru dan dosen. Namun dalam prakteknya hal itu lebih sering dilakukan secara praktisnya saja, dan dilupakan dasar konsepnya, sehingga kadar manfaatnya menjadi kurang tepat guna. Oleh karena itu kiranya perlu ditinjau kembali konsep dasar apa kiranya, yang secara sdar da konsekuen, yang sedang dipakai sebagai pendekatan dalam menilai hasil belajar-mengajarnya. Persoalan kuantitas dan kualitas lulusan program pendidikan nampaknya sebagai dua hal yang saling meniadakan. Namun sebenarnya keterpaduan sistem perkuliahan-pengajaran berdasar kompetensi, prinsip belajar tuntas, dan kepastian model PBM-nya akan dapat menyatukan tingkat kualitas dan kuantitas yang cukup tinggi, tanpa melalikan implikasinya pada pendekatan penilaian prestasi belajarnya, besaerta dua prinsip : kontinuitas dan komprehensif.