Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANTISIPASI DAMPAK SIARAN TERHADAP POLA PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA Kus Eddy Sartono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9199

Abstract

Kehadiran teknologi antene parabola yang memungkinkan penerimaansecara langsung siaran televisi negara tetangga sem semakinmarakanya televisi swasta di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihankepada pemirsanya. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimanadampak siaran-siaran televisi tersebut terhadap perilaku anak-anak,sem upaya apa yang hams ditempuh keluarga guna meredam dampakdainpakyang tidak diinginkan.Televisi merupakan salah satu media elektronik yang digemarianak-anak, di samping karena praktis dan efIsien, televisi juga mempunyaisifat audio visual yang punya daya tarik. Media televisi bagi anakanakmempunyai fungsi sebagai media fantasi, media diversi dan medmintruksi. Sebagai media instruksijika dikaitkan dengan kenyataan tingginyafrekuensi anak-anak menonton televisi, maka televisi merupakanmedia yang mempunyai posisi strategis bagi pengembangan kepribadiananak. Mengupas masalah dampak televisi' terhadap perilaku anak.Mengupas masalah dampak televisi terhadap perilaku anak, Himmeletberpendapat bahwa melalui teIevisi anak-anak diajari mengenal nilai-nilailuhur masyarakatnya, tetapijuga disuguhi nilai-nilai lain yang menuntutmereka untuk memberikan makna sendiri, justru di sini pentingnya perahkeluarga, agar tidak teJjadi sosialisasi yang keliru. Hal ini sejalan denganpemikiran Robert Coles bahwa situasi keluargalah yang menjadi variabelmoderator hubungan antara tayangan di televisi dengan perilakutertentu anak-anak. Anak-anak dari keluarga yang berk~'alitas kehidupanrendah sangat peka dan rawan terhadap pengaruh yal.,"': ditimbulkansiaran buruk televisi.Pendidikan dalam keluarga merupakan inti fondasi dal uendidikansecara keseluruhan, agar pendidikan anak dalam kelua16a dapatberIangsung dengan baik ada sejumlah asas yang perIu diperhatikanyaitu: pendidikan agama, kasih sayang, perkembangan anak, situasikondusif, pembentukan kebiasaan, keteladan, motivasi dan bimbinganserta komunikasi.
PENINGKATAN PEMAHAMAN DEMOKRASI MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN S-1 PGSD Kus Eddy Sartono
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2009): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.144 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v0i0.4606

Abstract

Key word: Understanding Od Democrazy, Problem Based Learning Of Approach, Democrazy
KAJIAN KONSTITUSI INDONESIA DARI AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI REFORMASI KONSTITUSI PASCA ORDE BARU Kus Eddy Sartono
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 8, No 1 (2008): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v8i1.21011

Abstract

Sejarah konstitusi Indonesia dapat dikatakan telah melewati berbagai  tahap perkembangan. Tiap tahap memunculkan model ketatanegaraan yang khas, sampai  karena trauma masa lalu terutama akibat praktek politik Orde Baru yang  menyalah gunakan konstitusi untuk tujuan kekuasaannya yang sentralistik dan otoriter, memunculkan ide untuk mengamandemen UUD 1945. Tahap perkembangan konstitusi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa periode.  Periode pertama berlaku UUD 1945, periode kedua berlaku Konstitusi RIS 1949, periode ketiga berlaku Undang-Undang Dasar Sementara 1950, Periode keempat berlaku kembali UUD 1945 beserta Penjelasannya. Setelah itu UUD 1945 diubah berturut-turut pada tahun 1999, 2000, 2001, 2002 dengan menggunakan naskah yang berlaku mulai 5 Juli 1959 sebagai standar dalam melakukan perubahan di luar teks yang kemudian dijadikan lampiran yang tak terpisahkan dari naskah UUD 1945.Mengamandemen konstitusi (undang-undang dasar) jelas bukan urusan sederhana. Sebab undang-undang dasar merupakan desains utama negara untuk mengatur berbagai hal fundamental dan strategis, dari soal struktur kekuasaan dan hubungan antar kekuasaan organ negara sampai hak asasi manusia.  Proses amandemen UUD 1945 terjadi secara bertahap selama empat kali. Ada berbagai kekurangan dalam empat tahap amandemen tersebut yang mendapat sorotan tajam diantara para pengamat, yang memunculkan ide perlunya dibentuk Komisi Konstitusi  yang akan membantu melakukan koreksi dan mengatasi kekurangan-kekurangan itu untuk amandemen mendatang.
KETERLIBATAN PENDIDIKAN DALAM KANCAH PENDEWASAAN IMPLEMENTASI DEMOKRASI DI INDONESIA Kus Eddy Sartono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1992,TH.XII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2516.485 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.8895

Abstract

Implementasi demokrasi dalam kehidupan politik kenegaraanmenuntut tara! kecerdasan tertentu, tida\ saja bagipara pemimpin, tetapi bagi seluruh rakyat karena mekanismedemokrasi hanya akan berjalansehat jika semua rakyatmemiliki kesadaran dan pengertian akan hak, kewajiban dantanggung jawabnya sebagai warga negara. Keadaan semacamini mau tidak mau menuntut pendidikan untuk berperan sertadi dalamnya.Bagi bangsa Indonesia pendidikan politik sudah menjadikeputusan poUtik. Oleh karena itu, pendidikan poUtik harusdilaksanakan. Meskipun belum mempergunakan istilah pendidikanpolitik secara eksplisit, pendidikan formal telah melaksanakanpendidikan politik dari tingkat dasar sampai pergut-uantinggi baik secara monolitik maupun secara integratif.Pendidikan politik juga dilakukan melalui pendidi~an nonformal,melalui organisasi kemasyarakatan khususnya organisasikepemudaan. Di samping kedua jalur pendidikan tersebut,pendidikan politik juga berlangsung melalui pendidikan masyarakat,dalam hal ini media massa, pengalaman langsung sertasosialisasi palitik dalam pergaulan sangat besar peranannya.Ada korelasi positif antara pemilihan umum denganpendidikan politik. Di satu pihak. pemilihan umum dapat berJungsisebagai sarana pendidikan politik, di lain pihak pendidikanpolitik akan memberikan arti terhadap pemilihanumum. Melalui pendidikan politik yang berhasil, pemilihanumum. akan lebih berfungsi dalam kehidupan demokrasi dank.c:hidupan kenegaraan pada. umumnya.