Syachril Warasambi Mispaki
Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Lingkar Timur di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Mitha Asyita Rahmawaty; Syachril Warasambi Mispaki; Eva Nur Alfiah
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 2 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v19i2.40678

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan itu sendiri dikarenakan tanah negara yang saat ini jumlahnya sangat terbatas. Sebagai kabupaten yang menghubungkan antar pusat industri dan perdagangan, kondisi kemacetan di Kabupaten Sukoharjo perlu penanganan serius baik melalui peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan jalan. Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu tempat berlangsungya proyek pembangunan jalan yaitu Jalan Lingkar Timur (JLT) segmen Plesan-Bendosari. Penelitian ini mengeksplorasi obyek penelitian dengan studi literatur dan pendekatan spasial yang bertujuan untuk menjelaskan mekanisme dan penyelesaian ganti kerugian atas hak atas tanah serta hambatan yang timbul dalam pembangunan Jalur Lingkar Timur Kabupaten Sukoharjo. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengumpulkan sumber data dipadukan dengan teori hukum yang ada didukung studi kepustakaan yang dianalisis secara sistematis dan konseptual terkait dengan proses pengadaan untuk pembangunan Jalan Lingkar Timur di Kabupaten Sukoharjo. Pelaksanaan pengadaan tanah Pembangunan Jalan Lingkar sudah dilaksanakan sejak tahun 2015 hingga selesai tahap penyerahan hasil pada tahun 2020. Tahap akhir dari pelaksanaan pengadaan tanah sendiri yang berupa penyerahan hasil terjadi pada bulan Desember 2020, kemudian agenda kedua pada bulan Maret-April 2021. Kendala yang terjadi dapat terselesaikan dengan cukup baik dengan upaya pemerintah walaupun terkendala kondisi pandemi covid-19 dan beberapa kendala yang biasa muncul selama tahap penyelesaian dari kegiatan pembangunan.
Penggunaan InSAR untuk Identifikasi Daerah Terdampak Gempa dan Likuifaksi di Kota Palu Syachril Warasambi Mispaki; Mitha Asyita Rahmawaty
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 2 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v19i2.40095

Abstract

Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 di Kota Palu dan Kabupaten Donggala mengakibatkan dampak kerusakan yang besar. Pendataan daerah terdampak gempa menjadi hal yang sangat penting karena menentukan tindakan penanganan bencana. Proses pendataan dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti survei langsung dan survei tak langsung. Survei tak langsung memiliki beberapa keunggulan yaitu cepat dan area yang disurvei luas. Beberapa metode survei tak langsung antara lain penggunan penginderaan jauh pasif seperti citra optis dan penginderaan jauh aktif seperti SAR. Penggunaan metode SAR menjadi alternatif yang dapat digunakan dikarenakan tidak terhambat oleh awan dan cahaya matahari sehingga dapat digunakan dalam berbagai keadaan. Hasil pengolahan data SAR menggunakan metode InSAR dapat mengidentifikasi kerusakan area terdampak menggunakan penurunan nilai coherence. Seperti yang ditunjukkan pada penelitian ini daerah kecamatan Palu Timur mengalami kerusakan paling besar dengan penurunan nilai coherence sebesar 0,3694. Tetapi ada beberapa kelemahan dalam metode InSAR ketika daerah yang diteliti berupa tutupan vegetasi maka hasilnya akan tidak sesuai seperti daerah likuifaksi yang berada di Sidera Jono Oge yang hanya terjadi penurunan 0,064 padalah terjadi peristiwa likuifaksi.
ANALISIS DEFORMASI SESAR KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE DINSAR DAN GEOMORFOLOGI TAHUN 2007-2008 Syachril Warasambi Mispaki; Yudo Prasetyo; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.172 KB)

Abstract

ABSTRAKSemarang adalah salah satu kota yang padat di Jawa Tengah, dengan jumlah penduduk  mencapai 1.739.989 jiwa dan luas wilayahnya 373,70 km2. Kota Semarang sendiri terbagi dua daerah yaitu daerah bawah dengan karakteristik berupa dataran rendah sampai pantai dan daerah atas berupa dataran tinggi perbukitan. Menjadi menarik selain memiliki dua tipe daerah yang berbeda Semarang juga memiliki sesar, salah satunya sesar Kaligarang. Posisi sungai Kaligarang sendiri membelah pada arah hampir utara-selatan kota Semarang. Dampak adanya sesar Kaligarang dapat dilihat dibeberapa tempat seperti jalan yang ambles didaerah UNIKA Semarang dan rumah penduduk yang bergeser didaerah desa Tinjomoyo.Pada penelitian ini digunakan beberapa metode yaitu InSAR, DinSAR dan pengamatan geomorfologi  ketiga teknik tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi dan estimasi area sesar yang mengalami deformasi. Pemilihan penggunakan teknik  penginderaan jauh (inderaja) dikarenakan  memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap kawasan yang luas dengan waktu yang cepat. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa  tiga citra ALOS PALSAR level 1.0 yang diakuisisi pada tanggal 8 juni 2007, 26 Juli 2008, dan 10 Sepetember 2009. Selain ketiga citra ALOS PALSAR tadi, juga digunakan data DEM SRTM versi 4, digunakan untuk koreksi topografi.  Penggunaan ketiga metode yang sudah disebutkan sebelumnya memiliki fungsi yang berbeda. Untuk metode InSAR digunakan untuk pembentukan model dijital dari kota Semarang. Setelah mendapatkan model tinggi dijitan kota Semarang, bisa dilakukan proses identifikasi letak, panjang, lebar dan luasan sesar Kaligarang menggunakan metode geomorfologi. Hasil dari identifikasi tersebut dapat dihitung laju deformasinya menggunakan metode DinSAR, dengan menggunakan metode DinSAR bisa dilakukan estimasi pergerakan sesar Kaligarang. Dari hasil metode DinSAR dihasilkan laju penurunan tanah antara 3 cm sampai 11 cm. Untuk mengetahui kebenaran pengukuran menggunakan metode DinSAR, dilakukan dengan validasi penurunan yang diukur menggunakan GPS. Setelah melakukan validasi didapat simpangan baku sebesar 3,073 cm. Untuk mengetahui jenis sesar dan arah sesar dilakukan dengan metode geomorfologi dan dari hasil kajian geomorfologi didapat sesar kaligarang merupakan sesar aktif yang termasuk jenis sesar geser menganan.Pada penelitian ini dapat disimpulkan tentang laju penurunan deformasi sesar Kaligarang berkisar dari 3 cm sampai 11 cm dan didapat jenis sesar Kaligarang adalah sesar geser menganan. Hal tersebut menjadikan penelitian ini  penting, penelitian ini bisa digunakan sebagai tindakan awal mitigasi bencana didaerah sekitar sesar Kaligarang.Kata kunci: Semarang, Deformasi, Sesar, InSAR, DinSAR, Geomorfologi. ABSTRACTSemarang is one of the densely populated city in Central Java which is has a dense population arounds 1,739,989 inhabitants in a total area of 373,70 km2. In geographic composition, Semarang city has two major area characteristic where is a lowlands area dominated with a coastal area and the plateu area lies on highland hills. Also Semarang city has also has a Kaligarang fault where is lie in Kaligarang River. The position of Kaligarang river itself divides  in the direction nearly north-south city of Semarang. The impact of the fault Kaligarang can be seen in several places such as a land subsidence phenomenon in Tinjomoyo village area such as several house destruction.In this research, we have used several methods and observations such as InSAR, DinSAR and geomorphology where is this techniques used to identify the fault area and estimate Kaligarang’s fault movement velocity. Selection of the use of remote sensing techniques due to the ability to conduct an assessment of a large region with a fast time. The data used in this study of three ALOS PALSAR level 1.0 which was acquired on June 8, 2007, July 26, 2008, and 10 of September 2009. Besides that third ALOS PALSAR earlier, also used data of SRTM DEM  4th version, is used for the correction of the topography. The use of the three methods already mentioned earlier have different functions. For the InSAR method used for the establishment of a digital model in Semarang. After getting high models digital city of Semarang, the identification process can be done layout, length, width and area of the fault Kaligarang using geomorphology. Results of such identification can be calculated using the rate of deformation DinSAR method, by using the method of estimation can be done DinSAR Kaligarang fault movement. From the result generated DinSAR method of land subsidence rate between 3 cm to 11 cm.  To know the truth measurement that used DinSAR method, is performed with the decline of validation that measured using GPS. After validating obtained standard deviation of 3,073 cm. To determine the type of fault and the fault direction is donethe method of geomorphology nd the results obtined fault geomorphology study kaligarang an active fault that include type of fault strike slip fault.In this study, the rate of decline can be conclude that Kaligarang fault deformation range from 3 cm to 11 cm obtined the type of fault is a strike slip fault. It makes this study is  important, this study could be used as an initial action on disaster mitigation in the area surrounding the fault Kaligarang.Keywords: DEM, DInSAR, InSAR, Kaligarang Fault, Land Subsidence*) Penulis, Pananggung jawab