Ajeng Larasati
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kerentanan Spasial Air Tanah Terhadap Pencemaran Metode GOD Pada Formasi Batugamping Koral Kota Saumlaki, Maluku Erik Febriarta; Bayu Argadyanto Prabawa; Ajeng Larasati
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 1 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v19i1.37429

Abstract

Kota Saumlaki merupakan ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang secara geografis berada di ujung Pulau Yamdena bagian selatan dan merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Saumlaki di Provinsi Maluku. Sebagai kawasan strategis Kota Saumlaki juga menjadi pusat pemerintahan dan memiliki laju pertumbuhan penduduk meningkat dan pembangunan yang semakin intensif. Dampak dari aktivitas tersebut dari ketersediaan sumber daya air (air baku) dapat mengalami defisit (kekurangan dalam mencukupi kebutuhan). Meningkatnya kebutuhan air baku dalam jumlah yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan daya dukung sumber daya air secara kuantitas maupun kualitas. Penurunan kualitas air dapat ditimbulkan dari sisa hasil penggunaan air secara domsetik (rumah tangga), kegiatan perdagangan (kantor/pasar) maupun kegiatan industri. Menurunnya kualitas air tanah melebihi baku mutu air dapat mengakibatkan masalah kesehatan. Selain dari pengelolaan limbah air, pelu juga ditinjau dari sisi faktor lingkungan (geologi) dari sifat batuan terhadap kerentanan pencemaran. Untuk mengetahui hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi kerentanan air tanah terhadap pencemaran pada batugamping koral dengan pedekatan GOD di Kota Saumlaki. Kerentanan GOD didasarkan atas sifat batuan dalam meloloskan air tanah yaitu, tipe akuifer (G), litologi akuifer (O) dan kedalaman tinggi muka air (D). Berdasarkan hasil pengukuran diketahui di Kota Saumlaki dan sekitarnya terdapat dua (2) kelas, yaitu kerentanan tinggi dan kerentanan ekstrim. Pusat Kota Saumlaki termasuk kerentanan ekstrim yang dipengaruhi oleh kedalaman air tanah yang dangkal, dan sifat batuan yang porus dalam potensi mempercepat mengalirkan pencemaran.