Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGAJARAN SASTRA DI SEKOLAH: METODE IMERSI Sumaryadi, Sumaryadi
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1988,TH.VII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.553 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.7575

Abstract

Sastra merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang sangat penting arti dari manfaatnya bagi generasi penerus bangsa. Siswa sebagai bagaian dari generasi penerus bangsa harus diberi kesempatan untuk mendekati, bergaul langsung, dan berdialog akrab dengan karya sastra. Dengan metode imersi -- terlahir dari pendekatan apresiatif -- didukung oleh teknik Induksi, tujuan pengajaran sastra diharapkan akan membawa hasil seperti yang diharapkan
PENDIDIKAN TEATER DI SEKOLAH -, Sumaryadi
Diksi No 1: DIKSI JANUARI 1993
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7971.396 KB) | DOI: 10.21831/diksi.v0i1.7103

Abstract

THE AESTHETICS OF SENAPATI PINILIH, A KETOPRAK STORY BY BONDAN NUSANTARA Sumaryadi, Sumaryadi
LITERA Vol 17, No 2: LITERA JULI 2018
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v17i2.21020

Abstract

This study aims to describe the aesthetics of Senapati Pinilih, a ketoprak (Javanese play) story by Bondan Nusantara. The material object of the study is the story and the formal object is its philosophy of beauty or aesthetics. The ketoprak story is an integral part of the ketoprak art. The aesthetics of Senapati Pinilih is approached by Monroe Beardsley’s theory in his book Aesthetics: Problems in the Philosophy of Criticism that explains that there are three characteristics of the good or beautiful nature of aesthetic objects, namely unity, complexity, and intensity. The data were collected through observations, in-depth interviews, and documentation study. They were analyzed through the stages of data reduction, data classification, and data display, and by the methods of verstehen, interpretation, language analysis, and heuristics. The findings are as follows. Aesthetics has integrated patterns and forms, especially for the characters in Senapati Pinilih, and serves as markers of the story atmosphere. In this story, Bondan Nusantara wraps the theme, dialog media, directions of motion and behavior into a unified whole. With an unconventional plot Bondan Nusantara makes this story complex, rich in contents and mutually contrary elements. In this story, Bondan Nusantara structures the story dynamically, not monotonously, so that the concentration or attention of the readers (or viewers) can be maintained throughout the progress of the story. Serious nuances are proportionately and effectively combined with humorous ones. Keywords: ketoprak story, aesthetics, character education ESTETIKA SENAPATI PINILIH, SEBUAH CERITA KETOPRAK OLEH BONDAN NUSANTARA Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan estetika Senapati Pinilih, sebuah cerita ketoprak (Jawa) oleh Bondan Nusantara. Objek material penelitian adalah cerita dan objek formal adalah filosofinya tentang keindahan atau estetika. Cerita ketoprak merupakan bagian integral dari seni ketoprak. Estetika Senapati Pinilih diteliti dengan pendekatan teori Monroe Beardsley dalam bukunya Aesthetics: Problems in the Philosophy of Criticism yang menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik dari sifat baik atau keindahan objek estetika, yaitu kesatuan, kompleksitas, dan intensitas. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis melalui tahap-tahap pengurangan data, klasifikasi data, dan tampilan data, dan dengan metode verstehen, interpretasi, analisis bahasa, dan heuristik. Temuan penelitan sebagai berikut. Estetika memiliki pola dan bentuk yang terintegrasi, terutama untuk karakter dalam Senapati Pinilih dan berfungsi sebagai penanda suasana cerita. Dalam cerita ini, Bondan Nusantara membungkus tema, media dialog, arah gerak, dan perilaku menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan plot yang tidak konvensional, Bondan Nusantara membuat cerita ini kompleks, kaya isi, dan unsur-unsur yang saling bertentangan. Dalam cerita ini, Bondan Nusantara menyusun cerita secara dinamis, tidak monoton, sehingga konsentrasi atau perhatian para pembaca (atau pemirsa) dapat dipertahankan sepanjang perkembangan cerita. Suasana serius dikombinasikan dengan humor secara proporsional dan efektif.Kata kunci: cerita ketoprak, estetika, pendidikan karakter
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI DRAMA SEJAK USIA DINI Sumaryadi -
Imaji Vol 4, No 1 (2006): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.436 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v4i1.6702

Abstract

Regarding the implementation of art education in schools, it is seen that art performance education is put in the third position after visual arts and literature. Among other forms of art performance, drama’s position is under music and dance. Drama is a performance delineating human life, which is acted on stage in front of public. The story generally has conflicts, performed through movements, actions and dialogs. Drama needs introducing to children. The attempts to introduce drama to children should be done as early as possible since the early ages have appropriate space and time, which are strategic to implant basic values in children. Related to this, there are at least two things to be put into consideration. The first is related to literature and the second to art performance. The former covers the determination of theme, synopsis, characters and characterization, plot, dramatic conflict, setting and language use. The latter includes script writing, directing, producer, technical staff, players, and audience. Keywords: art education, drama, early ages
MINAT SISWA SMK JURUSAN TEATER MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG S-1 PENDIDIKAN SENI DRAMA DI FBS UNY Sumaryadi -
Imaji Vol 8, No 2 (2010): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.921 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v8i2.6720

Abstract

Penelitian ini ingin mencoba menyingkap permasalahan yang terjadi pada kehidupan seni teater/drama di sekolah, mengingat bahwa sampai dewasa ini, lembaga pendidikan formal (sekolah-sekolah umum) belum ada yang menyelenggarakan pendidikan seni drama, sebagai bagian dari pendidikan seni pada umumnya. Di sisi lain, LPTK semacam FBS UNY sampai dewasa ini belum mampu menyelenggarakan Pendidikan Seni Drama, baik dalam bentuk jurusan ataupun program studi. Untuk itu, kajian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana dan sejauh mana minat siswa SMK Jurusan Teater untuk melanjutkan studi ke jenjang S-1 Pendidikan Seni Drama yang berpeluang untuk dibuka di FBS UNY. Minat para siswa tersebut perlu digali agar didapatkan data tentang peluang diselenggarakannya rekrutmen mahasiswa. Penelitian ini masih membatasi diri pada siswa Jurusan Teater dari SMK Negeri I Kasihan Bantul. Kriteria mengatakan bahwa siswa dikatakan memiliki minat yang tinggi apabila siswa memiliki skor sama dengan (=) atau lebih besar () daripada mean teoritik (25). Setelah kriteria itu dipertemukan dengan data empirik yang ada, yakni skor yang diperoleh dari 29 orang siswa (responden), ternyata skor siswa bergerak dari 25 (skor empirik terendah) hingga 40 (skor empirik tertinggi). Dengan demikian, seluruh siswa yang ada (29 siswa) masuk dalam kategori “berminat” melanjutkan studi ke jenjang S-1 Pendidikan Seni Drama seandainya dibuka di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Kata kunci: minat, siswa SMK, teater, pendidikan seni drama
SENI DAN ILMU: SEBUAH SOROTAN KECIL Sumaryadi Sumaryadi
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1987,TH.VI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.7440

Abstract

Seni dan ilmu -dua di antara cabang-cabang pengetahuan-mempunyai landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.Seni dan ilmu timbul karena kebutuhan manusia. Peradaban mendatang akan lebih diwarnai oleh ilmu dan teknologi, sehingga manusia akan semakin merasakan kebutuhan akan keindahan. Keindahan itu akan diperolehnya melalui seni. Dalam perkembangannya, seni dan ilmu akan saling berpengaruh. Karya-karya seni memanfaatkan kemajuan teknologi/penemuan-penemuan baru dalam keilmuan, ilmu dengan segala karakleristiknya memberikan sumbangan positif bagi perkembangan seni. Karya-karya seni secara tidak langsuug memperkenalkan hasil teknologi kepada rnasyarakat luas.