Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI SISTEM PROTEKSI PETIR MENARA TELEKOMUNIKASI PT DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI (TELKOM GROUP) SIMPANG TIMBANGAN INDRALAYA Ansyori Ansyori; Faisal Adil Sinaga
Jurnal Mikrotiga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.625 KB)

Abstract

Abstrak-Petir merupakan fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Petir juga dapat disebut fenomena alam yang tidak dapat ditebak. Sekarang ini petir jadi permasalahan penting untuk dihadapi. Karena petir dapat merusak bahkan dapat membunuh makhluk hidup. Bangunan menara telekomunikasi yang terletak di simpang timbangan, Indralaya, Ogan Ilir Sumatera Selatan merupakan bangunan tertinggi yang ada di daerah tersebut. Dengan menara setinggi 40 m yang berdiri di tengah pemukiman padat penduduk, maka menara telekomunikasi ini sangat riskan tersambar petir secara langsung yang dapat menyebabkan kenaikan tegangan yang dapat merusak peralataan telekomunikasi. Sambaran tak langsung dapat mengakibatkan timbulnya induksi yang dapat merusak peralatan elektronik pada daerah tersebut. Dengan kepadatan sambaran petir 5,745 sambaran /km2-tahun, arus petir maksimum sebesar 52,906 kA, kecuraman maksimum arus petir sebesar 20,215 kA/μs. kemampuan finial melingungi sejauh 46,44 m. dari hasil perhitungan didapatkan nilai pembumian menara telekomunikasi ini sudah rendah yaitu sebesar 0,6 ohm .Nilai tegangan jatuh pada sistem pembumian sebesar 31,74 kv. Dengan arus petir yang menyambar finial dan disalurkan melalui down conductor maka di sekitar down conductor terjadi tegangan induksi ke peralatan BTS yang nilainya sebesar 1,799 kV.Kata kunci: sistem proteksi petir, sistem pembumian,menara telekomunikasiAbstract-Lightning is a natural phenomenon that often occurs in Indonesia. Lightning can also be called a natural phenomenon that can not be guessed. Today lightning so important issues to deal with. Because lightning can damage and even kill human. Telecommunications tower located at simpang timbangan, Indralaya, Ogan Ilir South Sumatra is the tallest building in the area. With a 40 m high tower that stands in the middle of heavily populated, it is very risky telecom tower struck by lightning directly which can cause an increase in voltage and damage telecommunications equipment. Indirect lightning can result in induction that can damage electronic equipment in the area. With a density of 5.745 lightning strikes / km2-year, the current maximum of 52.906 kA lightning, lightning current maximum steepness of 20.215 kA / μs. finial ability protect as far as 46.44 m. obtained from the calculation of the value of the telecommunications tower earthing is already low at 0.6 ohms.Value voltage drop on the earthing system by 31.74 kv. With the current lightning strikes finial and distributed through the down conductor around the down conductor occurs induced voltage BTS equipment to a value of 1,799 kV.Keyword. lightning protection systems, earthing systems, telecommunication tower
ANALISA PROTEKSI PETIR PADA GARDU DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) RAYON INDERALAYA Rahayu Rahayu; Ansyori Ansyori
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.695 KB)

Abstract

Abstrak-Dalam pendistribusian energi listrik, terkadang mengalami gangguan dalam proses penyalurannya sehingga berpengaruh dengan kontinuitas pelayanan distribusi daya listrik ke konsumen, salah satu penyebabnya adalah gangguan yang disebabkan oleh petir. Petir merupakan suatu peristiwa alam yang terjadi karena proses pemuatan energi listrik di awan. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif. Pada tugas akhir ini, dibahas tentang analisa proteksi petir pada gardu distribusi 20 kV PT PLN (Persero) Rayon Inderalaya, maka akan di analisa proteksi petir yang digunakan berdasarkan jarak antara arrester dan transformator. Dengan jumlah hari guruh 142, dan data-data konstruksi saluran udara, maka didapat lebar bayang-bayang sebesar 50,06208 meter dan luas bayang-bayang 5,006208 km2 per 100 km saluran., jumlah sambaran ke saluran sebanyak 106,63223 sambaran per 100 km per tahun. dan besarnya tegangan induksi ke saluran sebesar 225,08706 kV. Jarak ideal antara arrester dan transformator adalah 2,06573 m, sedangkan yang terpasang di lapangan adalah 1,5 m. Kondisi ini bisa dikatakan aman. Pada saat diaplikasikan dalam diagram tangga, besarnya tegangan yang dirasakan transformator dibawah nilai BIL transformator pada pantulan pertama selama 0,005 μs.Kata Kunci: Petir, Arrester, Transformator, Gelombang BerjalanAbstract-In distribution of electrical energy, that sometimes get disturbance in distribution process so that had an effect on continuance electic power distribution service to the consumer, one of causing is disturbance by lightning. Lighning is natural phenomenom which happen by electrical energy charging process on the cloud. There is a cloud which had negative charge and positive charge. Lightning sometimes happen in inter-cloud whose had different charge, which one of cloud with negative charge and another cloud with positive charge. In this final assignment, is investigated about analyze lightning protection in distribution station 20 kV PT PLN (persero) Rayon Indralaya, so then will analyze lightning protection in use base on distance of arrester and transformer. With quantity of isokeraunic level is 142 and the data distribution line, the importance of the width of the shadow of 50.06208 meters wide and shadows 5.006208 km2 per 100 km line, number of lightning strikes to the line as much as 106.63223 per 100 km per year. And the magnitude of the induced voltage to the line of 225.08706 kV. The ideal distance between arrester and transformer is 2.06573 m. While mounted on the ground is 1.5 m. This condition can be said to be safe. At the moment applied in the ladder diagram, the perceived magnitude of the voltage transformer transformer under BIL value at the first reflection for 0.005 μs.Keywords. Lightning, Arrester, Transformer, Traveling Wave
Pengolahan Citra Hasil Sistem Monitoring “Real Time Home Surveillance“ Pada Smartphone Ansyori Ansyori; Shinta Veramasary
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.64 KB)

Abstract

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju serta bertambah kompleknya kebutuhan akan informasi maka dibutuhkan sebuah cara untuk memonitoring rumah secara real time menggunakan smartphone namun, smartphone memiliki beberapa keterbatasan yakni speed processor terbatas, kapasitas memory terbatas, kemampuan display terbatas, dan kemampuan bandwidth yang terbatas.Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh smartphone maka dicarilah suatu hasil gambar yang kualitasnya dapat dilihat dengan baik dan optimum namun dengan penggunaan bandwidth seminimum mungkin. Untuk itulah dilakukan pengolahan data citra untuk menentukan suatu gambar itu berkualitas atau tidak dengan menggunakan teknik analisis histogram RGB dan Dpi. Maka didapat hasil bahwa dengan low resolusi dan 72 Dpi merupakan pilihan yang optimum sebagai hasil pencitraan suatu gambar dan pemantauan real time pada smartphone tidak akan mengalami gangguan. Kata kunci: IP Kamera, SmartPhone, Monitoring, Video streaming, kualitas gambar
Pengaruh Penerapan Konsep Jari Gasing untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini di Panti Asuhan Ilir Barat I Palembang Endang Sri Kresnawati; Bambang Suprihatin; Ning Elyati; Ansyori Ansyori; Yulia Resti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia dini adalah anak  0-6 tahun,  periode emas, masa terbaik untuk perkembangan fisik danotak anak. Pada masa ini, anak sangat membutuhkan perhtian orang tua untuk membantuperkembangan motorik dan kognitif anak.  Anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan harusmenetap di panti asuhan, atugas orang tua beralih ke pengelola panti. Tidak semua pengelola pantiasuhan mampu memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak, terutama dalam mempersiapkankemampuan dasar anak-anak untuk memasuki jenjang pendidikan formal SD. Berhitung adalahketerampilan dasar yang sebaiknya diberikan paada masa tersebut. Salah satu metode sederhananamun sesuai prinsip matematika adalah konsep jari matematika gasing. Konsep ini mengajarkananak mengensl angka melalui peragaan jari dan melakukan penjumlahan 1-10. Hasil evaluasimenunjukkan peningkatan kemampuan anak sebesar 55% dari sebelumnya. Hal ini menunjukkanbahwa metode tersebut berhasil meningkatkan kemampuan anak usia dini dalam  menjumlahkan 110.Kata Kunci : Konsep jari, Matematika gasing, Anak usia dini