Muhammad Jayus
UIN Raden Intan Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Menggagas Arah Baru Studi Hukum Islam Di Indonesia Jayus, Muhammad
Jurnal Al-Adalah Vol 11, No 2 (2013): Volume XI, No. 2, Juli 2013
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi hukum Islam terkesan tekstual dan normatif. Kurangnya  analisis empiris merupakan kekurangan mendasar dari cara berpikir dan pendekatan dalam metode penemuan hukum Islam. Studi Ushûl al-fiqh pun masih berkisar pada cara deduktif-normative yang tetap saja berfokus secara tektual. Kesulitan demikian masih dirasakan pada pembaruan metodologis yang ditawarkan oleh para pemikir hukum Islam klasik al-Ghazâli dengan metode induksi dan tujuan hukumnya maupun al-Syathîbî melalui induksi tematiknya. Dalam arah baru pengembangan studi hukum Islam di Indonesia perlu dilakukan interkoneksi studi hukum Islam dan ilmu-ilmu sosial.
TOLERANSI DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN Jayus, Muhammad
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QURAN DAN AL-HADITS Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.492 KB)

Abstract

Toleransi yang merupakan bagian dari visi teologi atau akidah Islam dan masuk dalam kerangka sistem teologi Islam sejatinya harus dikaji secara mendalam dan diaplikasikan dalam kehidupan beragama karena ia adalah suatu keniscayaan social bagi seluruh umat beragama dan merupakan jalan bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama.Bagi sebagian orang, berbicara toleransi di saat-saat ini bukanlah waktunya, sebab untuk menghadapi berbagai serangan dan gempuran bahasa kekerasan dan menggunakan kekuatan adalah yang lebih tepat. Berbicara toleransi dianggap sebagai sikap lemah dan mengibarkan bendera tanda menyerah. Padahal sebaliknya, toleransi merupakan salah satu unsur kekuatan yang terpenting dalam sepanjang sejarah peradaban Islam.  Kata kunci: Toleransi, Teologi,Islam, Majemuk.
Menggagas Arah Baru Studi Hukum Islam Di Indonesia Muhammad Jayus
al-'adalah Vol 11, No 2 (2013): Al-'Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.282 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v11i2.274

Abstract

Studi hukum Islam terkesan tekstual dan normatif. Kurangnya  analisis empiris merupakan kekurangan mendasar dari cara berpikir dan pendekatan dalam metode penemuan hukum Islam. Studi Ushûl al-fiqh pun masih berkisar pada cara deduktif-normative yang tetap saja berfokus secara tektual. Kesulitan demikian masih dirasakan pada pembaruan metodologis yang ditawarkan oleh para pemikir hukum Islam klasik al-Ghazâli dengan metode induksi dan tujuan hukumnya maupun al-Syathîbî melalui induksi tematiknya. Dalam arah baru pengembangan studi hukum Islam di Indonesia perlu dilakukan interkoneksi studi hukum Islam dan ilmu-ilmu sosial.
TOLERANSI DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN Muhammad Jayus
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.492 KB) | DOI: 10.24042/al-dzikra.v9i1.1728

Abstract

Toleransi yang merupakan bagian dari visi teologi atau akidah Islam dan masuk dalam kerangka sistem teologi Islam sejatinya harus dikaji secara mendalam dan diaplikasikan dalam kehidupan beragama karena ia adalah suatu keniscayaan social bagi seluruh umat beragama dan merupakan jalan bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama.Bagi sebagian orang, berbicara toleransi di saat-saat ini bukanlah waktunya, sebab untuk menghadapi berbagai serangan dan gempuran bahasa kekerasan dan menggunakan kekuatan adalah yang lebih tepat. Berbicara toleransi dianggap sebagai sikap lemah dan mengibarkan bendera tanda menyerah. Padahal sebaliknya, toleransi merupakan salah satu unsur kekuatan yang terpenting dalam sepanjang sejarah peradaban Islam.  Kata kunci: Toleransi, Teologi,Islam, Majemuk.
Fiqh Rasional Dan Tekstual Ibn Rusyd dan Implikasinya bagi Hukum Islam Modern Muhammad Jayus; Muhammad Irham; Siti Karimah
El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : UIN Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.512 KB) | DOI: 10.24042/el-izdiwaj.v1i1.7093

Abstract

Aspek rasionalitas filsafat Aristoteles mencapai puncaknya pada Ibnu Rusyd. Ibnu Rusyd membidas balik kritik Al-Ghazali, dan mencoba mensucikan filsafat. Beliau diakui sebagai murid Aristoteles termurni di antara para filosof muslim. Kontribusi utamanya Ibnu Rusyd terhadap filsafat Islam adalah, pertama, tesisnya tentang ragam jalur untuk mencapai kebenaran yang sama. Semua jalur yang dipakai sama-sama bisa diterima, dan didasarkan pada teori makna (the theory of meaning) yang sangat rasional dan kaya pemikiran. Kedua, Ibnu Rusyd berusaha memadukan antara filsafat dan agama setelah Al-Kindi, filosof pertama yang memadukan keduanya.Ibnu Rusyd menyerukan untuk mengikuti garis-garis pemikiran rasionalisme dan pembelaannya yang sangat heroik terhadap argumen kausalitas, sebagai jalan perjuangan demi “pembalikkan” atas situasi saat itu. Dan proyek besar Ibnu Rusyd adalah merekonstruksi dimensi rasionalitas dalam agama dan filsafat atas dasar prinsip burhani. Dia melakukan dua langkah untuk meloloskan proyeknya