Mohamad Jazeri
Fakultas Tarbiyah STAIN Tulungagung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SEMANTIK Teori Memahami Makna Bahasa Jazeri, Mohamad
Research Collections Book Collections 2013
Publisher : Research Collections

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa tumbuh dan berkembang karena kebutuhan manusia untuk berinteraksi. Agar interaksi berjalan lancar dan tidak terjadi hambatan apalagi kesalahpahaman, diperlukan konvensi dalam memahami makna bahasa. Meski pada awal pertumbuhannya bahasa bersifat manasuka (arbitrer), dalam peng gunaannya diperlukan konvensi bersama antara pengguna bahasa. Itulah sebabnya mengapa bahasa bersifat manasuka, dinamis, dan konvensional. Dikatakan manasuka karena antara lambang dan acuan tidak memiliki hubungan logis. Sifat dinamis berkaitan erat dengan manusia sebagai penemu dan pengguna bahasa, yakni selalu melakukan inovasi dalam kehidupannya yang berimplikasi te rhadap b ahasa yang digun akannya. Ke manasukaan dan kedinamisan bahasa membuat bahasa tersebut sulit dipahami oleh manusia tanpa disertai dengan kesepakatan bersama dalam memberikan makna. Hal inilah yang menyebabkan mengapa bahasa bersifat konvensional.Makna, dalam kajian bahasa, menjadi isu utama karenabahasa dapat digunakan untuk berinteraksi sejauh bahasa itu dipahami maknanya. Mengenai makna bahasa ini, Aminuddin (2003) menyatakan bahwa makna memiliki tiga tingkatan. Pada tingkat pertama, makna menjadi isi abstraksi dalam kegiatan  bernalar secara logis sehingga melahirkan proposisi yang benar. Tingkat kedua, makna menjadi isi dari suatu bentuk kebahasaan. Tingkat ketiga, makna menjadi isi komunikasi ber upa pesan tertentu yang dikirim dan diterima oleh partisipan komunikasi. Mengkaji makna pada tingakt pertama melahirkan pemahaman tentang cara mengolah pesan secara benar. Mengkaji makna pada tingkat kedua melahirkan pemahaman tentang menata struktur kebahasaan secara benar sehingga menghadirkan makna seperti yang diinginkan partisipan komunikasi. Sementara mengkaji makna pada tingkat ketiga melahirkan pemahaman tentang cara mengungkapkan struktur kebahasaan dalam konteks komunikasi secara benar.Untuk memahami tiga tingkat makna tersebut diperlukan ilmu tentang makna bahasa. Salah satu ilmu yang mempelajari makna bahasa adalah SEMANTIK. Semantik mengandung pengertian studi tentang makna bahasa. Jika makna adalah bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik (ilmu bahasa). Dalam kaitannya dengan ilmu lain yang sama- sam a m e n gkaji m akn a se p e r ti  p r agmat ik, sem io t ik, dan hermeneutik, semantik dianggap sebagai bagian sekaligus induk ilmu makna. Artinya, ada sebagaian ahli bahasa yang beranggapan bahawa semantik adalah bagian dari pragmatik, semiotik, atau hermeneutik, namun sebagian yang lain menganggap semantik sebagai induk dari pragmatik, semiotik, dan hermeneutik.
PEMERTAHANAN BAHASA JAWA MELALUI KULIAH KEPEWARAAN DI IAIN TULUNGAGUNG Jazeri, Mohamad
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2019.11.1.107-126

Abstract

Some studies show that Javanese language is now rarely used by Javanese people in their daily communication. Some Javanese prefer to communicate with national language and foreign language to Javanese language. As a result, only a few Javanese people who able to speak Javanese well. Therefore, to maintain Javanese Language IAIN Tulungagung conducts a Javanese Langauage course named Kepewaraan. This stusdy investigates Javanese Language maintenance through teaching Kepewaraan at IAIN Tulungagung. This study aims at describing the purpose, materials, methods, and evaluations of teaching Kepewaraan at IAIN Tulungagung. This study is a qualitative with sociolinguistics approach. The data were collected through interview, observasion, and documentation.  Data analysis reveals (1) the purpose of teaching Kepewaraan is to maintain Javanese language by digging, learning, and improving Javanese Language, (2) materials of Kepewaraan cover Javanese language and literature, speech levels, and rapping speech, (3) teaching methods implemented were immersion and drill, and (4) teaching evaluasions used were written and oral tests.