Anak Agung Wiranata
Program Studi Teknik Sipil, Fakutas Teknik, Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS VARIASI SISTEM PEMBAYARAN PROGRESS PAYMENT TERHADAP KEUNTUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN PURA JAGAT TIRTA BANDARA I GST NGURAH RAI BADUNG - BALI Anak Agung Wiranata; Ida Bagus Rai Adnyana; I Putu Putiyana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 2, Juli 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.03 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i02.p05

Abstract

Dalam suatu proyek konstruksi, setiap kontraktor selalu menargetkan keuntungan yang tinggi, namun terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan atau mengalami kerugian. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana pengaruh besar uang muka dan modal terhadap keuntungan maksimum kontraktor pada sistem pembayaran progress payment 25%. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Pura Jagat Tirta Bandara I Gst Ngurah Rai Badung - Bali. Pengolahan data dilakukan dengan cara membuat urutan dan uraian setiap kegiatan pada proyek untuk menentukan durasi waktu tenggang (float) menggunakan perangkat lunak Microsoft Project 2010 dengan metode Precedence Diagram Method/PDM sehingga didapatkan kondisi penjadwalan lebih awal atau EST (Earliest Start Time) dan pengerjaan proyek mundur dari penjadwalan awal atau LST (Latest Start Time) selanjutnya termin Progress 25% divariasikan dengan uang muka 0%, 10%, 15%, 20% dan modal 10% diperoleh dua belas alternatif variasi pembayaran. Dari analisis cash flow dapat diketahui pengaruh uang muka dan modal terhadap keuntungan kontraktor. Pada sistem pembayaran progress payment 25% menunjukkan bahwa semakin besar uang muka atau modal (cash in) pada awal pelaksanaan proyek maka akan memberikan keutungan yang semakin besar pula pada kontraktor. Sebaliknya semakin kecil uang muka atau modal (cash in) pada awal pelaksanaan proyek maka akan memperkecil keuntungan kontraktor, dari penjadwalan proyek kondisi EST memberikan keutungan yang lebih besar kepada kontraktor dibandingkan kondisi penjadwalan LST.