Sulfandi Sulfandi
Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan Universitas Udayana, Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN EFEK MUSCLE ENERGY TEHNIQUE DENGAN INTEGRATED NEUROMUSKULER INHIBITION TECHNIQUE TERHADAP NECK DISABILITY KONDISI MYOFASCIAL PAIN SYDROME UPPER TRAPEZIUS Sulfandi Sulfandi; I Made Muliarta; Wahyuddin Wahyuddin; Alex Pangkahilla; Susy Purnawati; Tjokorda Gde Bagus Mahadewa
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Januari 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.057 KB) | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i01.p03

Abstract

Pendahuluan: Myofascial Pain Sydrome merupakan suatu keadaan yang dapat menimbulkan nyeri lokal dan nyeri menjalar yang dikarakteristikkan dengan adanya ketidaknormalan pada motoris (taut band yang keras di dalam otot) dan ketidaknormalan pada sensoris (nyeri tekan dan nyeri menjalar). Tujuan: Untuk membuktikan dan mengkaji efektifitas kedua efek terapi Muscle Energy Tehnique dan Integrated Neuromuscular Inhibition Technique dalam mengatasi masalah disabilitas leher pada kasus myofascial pain sydrome upper trapezius. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental pretest and posttest comparison group design. Sebanyak 18 orang subjek penelitian, berusia 20-55 tahun, mengalami disabilitas leher, dan tidak pernah mengalami spondylolisthesis, cedera, fraktur dan hernia nucleus pulposus pada area leher, direkrut untuk mengikuti penelitian ini. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 Kelompok. Kelompok I diberikan program Muscle Energy Tehnique dan Kelompok II diberikan program Integrated Neuromuscular Inhibition Technique dengan durasi latihan yang sama, yaitu 30 menit per hari selama 4 minggu. Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi perubahan nyeri mekanik leher adalah Neck Disability Index. Analisis statistik menggunakan uji Paired Sampel T test untuk membandingkan hasil prestest dan posttest tiap Kelompok, dan uji Independent T Test untuk membandingkan perubahan nyeri antara kedua Kelompok. Hasil: Ditemukan penurunan disabilitas leher yang signifikan (p=<0,05) baik pada Kelompok I maupun Kelompok II, yaitu dari rerata (45,33±4,690 menjadi 13,78±3,930 vs. 43,78±3,232 menjadi 12,89±2,667). Hasil perbandingan penurunan disablitas leher menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0,360) antara Kelompok I dan Kelompok II. Simpulan: Program Muscle Energy Tehnique dan Integrated Neuromuscular Inhibition Technique efektif dalam mengatasi disabilitas leher pada kondisi Myofascial Pain Sydrome Upper Trapezius dengan efektivitas yang sama baiknya antara kedua teknik tersebut.