Luh Ita Mahendrayani
Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Universitas Udayana Bali

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KOMBINASI FOOT MUSCLE STRENGTHENING DAN KINESIOTAPING LEBIH BAIK DIBANDINGKAN DENGAN FOOT MUSCLE STRENGTHENING TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DENGAN FLEXIBLE FLATFOOT Luh Ita Mahendrayani; Dewa Putu Gede Purwa Samatra; M. Irfan; Ni Wayan Tianing; Ni Nyoman Ayu Dewi; Sugijanto -
Sport and Fitness Journal Volume 6, No.1, Januari 2018
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.561 KB) | DOI: 10.24843/spj.2018.v06.i01.p04

Abstract

Pendahuluan: Keseimbangan dinamis merupakan sistem gerak yang berfungsi mengontrol dan mempertahankan posisi tubuh yang melibatkan sistem neuromuskular, muskuloskeletal dan kognitif dengan perubahan dari center of gravity. Keseimbangan merupakan komponen penting dalam aktivitas motorik dan kontrol postural. Hal ini dapat terganggu karena kondisi flexible flatfoot. Flexible Flatfoot adalah bentuk telapak kaki datar yang disebabkan oleh hilangnya arkus longitudinal medial saat berdiri dan akan muncul saat telapak kaki tidak menyentuh tanah yang akan menyebabkan keseimbangan dinamisnya terganggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan efektivitas kombinasi foot muscle strengthening dan kinesiotaping dengan foot muscle strengthening terhadap peningkatan keseimbangan dinamis pada anak dengan flexible flatfoot.Metode: Penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pre and post test control group design. Subyek penelitian ini berjumlah 26 orang, yang terbagi menjadi 2 kelompok, dimana Kelompok Perlakuan (n=13) diberikan intervensi foot muscle strengthening dan kinesiotaping sedangkan Kelompok Kontrol (n=13) diberikan intervensi foot muscle strengthening. Diberikan perlakuan 3x seminggu selama 6 minggu. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Keseimbangan dinamis diukur dengan balance beam walking test dan flexible flatfoot diukur dengan wet foot print test. Hasil: pada Kelompok Perlakuan diperoleh beda rerata keseimbangan dinamis sebelum intervensi sebesar 1,77±0,927 dan sesudah intervensi sebesar 3,54±0,877 dengan nilai p=0,001. Sedangkan hasil penelitian Kelompok Kontrol diperoleh beda rerata keseimbangan dinamis sebelum intervensi sebesar 1,46±0,776 dan sesudah intervensi sebesar 2,62±0,870 dengan nilai p=0,001. Uji beda sesudah intervensi pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol dengan menggunakan independent samples t-test didapatkan p=0,013 (p<0,05).Simpulan: kombinasi foot muscle strengthening dan kinesiotaping lebih baik dibandingkan dengan foot muscle strengthening terhadap peningkatan keseimbangan dinamis pada flexible flatfoot. Saran: baik intervensi foot muscle strengthening dan kinesiotaping dapat digunakan sebagai intervensi fisioterapi dalam meningkatkan keseimbangan dinamis pada anak dengan flexible flatfoot.Kata Kunci: Flexible Flatfoot, Keseimbangan Dinamis, Foot Muscle Strengthening, Kinesiotaping, Balance Beam Walking Test, Wet Foot Print Test.