Widyalis Rani Tamara
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kualitas Sifat Fisik Tanah Pada Lahan Subak di Bali Widyalis Rani Tamara; Sumiyati Sumiyati; I Made Anom S. Wijaya
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 8 No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.594 KB) | DOI: 10.24843/JBETA.2020.v08.i02.p21

Abstract

Subak merupakan organisasi kemasyarakatan yang ada di Bali yang khusus mengatur sistem pembagian air secara tradisional di sawah untuk bercocok tanam padi. Dengan perkembangan jaman yang pesat ini, keberadaan subak terancam karena adanya alih fungsi lahan ke penggunaan lain di luar sektor pertanian yang menyebabkan ruang terbuka hijau akan semakin berkurang. Jasa lingkungan merupakan jasa yang diberikan oleh fungsi ekosistem yang memiliki manfaat langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan kualitas tanah yang ada di subak pada saat sebelum tanam dan sesudah panen untuk melihat kontribusi subak terhadap lingkungan. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan uji laboratorium untuk menganalisis sifat fisik dan kimia tanah. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan lokasi subak sampel yaitu Subak Kerdung, Subak Jatiluwih dan Subak Lotunduh. Kualitas tanah dinilai dengan menggunakan teknik penilaian berdasakan parameter fisik dan kimia tanah. Parameter yang diamati yaitu sifat fisik tanah yang meliputi tekstur, porositas, kapasitas lapang, berat jenis dan berat volume. Sifat kimia tanah yang dianalisis meliputi pH, N-total, K-tersedia, P-tersedia, KTK dan C-Organik. Hasil analisis menunjukkan perubahan kualitas tanah pada lahan subak sangat baik. Dari segi sifat fisik tanah yaitu meningkatnya porositas menjadikan meningkatnya kemampuan tanah dalam mengikat air. Penurunan berat volume tanah pada masing – masing subak sampel menjadikan tanah lebih gembur sehingga tidak menghambat proses perakaran. Kontribusi subak bagi lingkungan yaitu mampu memberikan stok karbon bagi lingkungan melalui kandungan C-organik yang tersimpan dalam tanah. Subak is a social organization in Bali that specifically regulates traditional water distribution system in rice fields to grow rice. With the rapid development of this epoch, the existence of subak is threatened because of the conversion of land to other uses outside the agricultural sector which causes open green space to be increasingly reduce. Environmental services are the services provided by the ecosystem functions that have direct and indirect benefits to human well being. This research analyzed to changes in soil quality in subak, in the conditions before planting and after harvest an to saw subak contribution to the environment. This study used survey method, physical and chemical soil test in the Laboratory of Soil Science and Environment. The samples were taken by purposive sampling, from Subak Kerdung, Subak Jatiluwih and Subak Lodtunduh. The soil qualities were assessed using scoring technique based on the physical parameters and chemical parameters. The soil physical parameters observed were texture, porosity, roomy capacity and bulk density. The soil chemical parameters observed were pH, N-total, P-available, K-available, CEC and C-Organik. The result of research showed that the change in soil quality on the subak land was very good. In terms of the physical of the soil, the increase in porosity makes the soil ability to bind water increased. Reduction in soil volume weight makes the soil more loose, it does not distrub the rooting process. Contribution of subak to the environment is being able to provide carbon stock to the environment through the C-Organic content stored in the soil as well as meritorius in regulating watter systems and preventing soil erosion.