Sepsis memiliki angka kejadian hingga 25% dari pasien yang masuk ke PICU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian sepsis berdasarkan skor Pediatric Sequential Organ Failure Assessment (PSOFA) dengan mortalitas pada pasien anak yang dirawat di PICU. Desain penelitian adalah studi retrospektif dengan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 89 responden dengan kriteria inklusi yaitu usia 1 bulan-17 tahun, lama tinggal PICU >24 jam, hasil laboratorium lengkap, sedangkan kriteria eklusi yaitu pasien penyakit kronis dengan keganasan, kelainan hematologi, jantung, paru, ginjal bawaan dan data hasil laboratorium tidak dapat terbaca. Analisa dilakukan dengan analisis bivariat uji chi-square. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki 57 responden (64%), usia infan (0-11 bulan) 33 responden (37,1%), lama rawat ?3 hari 64 responden (71,9%) dan distribusi responden menurut diagnosis medis postsurgical recovery 37 responden (41,6%), mayoritas sepsis 45 responden (50,6%) dan keluar PICU dengan kondisi hidup 74 responden (83,1%). Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p value= 0,001 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (p value < ?). Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian sepsis berdasarkan Pediatric Sequential Organ Failure Assessment (PSOFA) dengan mortalitas. Skor PSOFA dapat digunakan sebagai metode deteksi sepsis guna memprediksi mortalitas pada anak.