Syoufiana Syoufiana
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENTINGNYA SEX EDUCATION PADA REMAJA AUTISME FASE PUBERTAS DI SLB NEGERI DENPASAR Syoufiana Syoufiana; I Gusti Ayu Pramitaresthi; Ni Luh Putu Shinta Devi
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.541 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i01.p07

Abstract

Sex education diberikan untuk menghindarkan remaja dari resiko negatif perilaku seksual. Namun banyak orang tua yang menganggap sex education adalah hal yang tabu, sehingga orang tua tidak mengajarkan mengenai sex education kepada remaja autisme. Pada dasarnya remaja dengan autisme juga mengalami perkembangan seksual namun karena akibat dari keterbatasan kognitifnya, remaja autisme sering mengalami masalah pada saat menginjak masa remaja seperti menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas. Peran orang tua sangat menentukan remaja dalam mempersiapkan menghadapi perubahan yang akan terjadi pada dirinya sehingga persepsi positif dari orang tua sangat dibutuhkan agar remaja autisme memiliki sikap yang positif terhadap seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi orang tua terhadap pentingnya sex education pada remaja autisme fase pubertas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu orang tua yang memiliki remaja autisme berusia 11-14 tahun yang bersekolah di SLB Negeri 1 dan SLB Negeri 3 Denpasar. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling sehingga mendapatkan sampel sebanyak 44 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan orang tua dengan persepsi negatif sebanyak 25 orang (56,8%) dan yang memiliki persepsi positif yaitu sebanyak 19 orang (43,2%). Disimpulkan bahwa mayoritas orang tua memiliki persepsi yang negatif mengenai pentingnya sex education, sehingga perlunya tambahan informasi kepada orang tua mengenai sex education.