Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Performans Produksi, Jumlah Nematoda Usus, dan Profil Metabolik Darah Kambing yang Diberi Pakan Hijauan Rawa Kalimantan (PRODUCTION PERFORMANS, INTESTINE NEMATODE NUMBER AND METABOLIC BLOOD PROFILE OF GOAT FEED WITH BORNEO SWAMP FORAGE) Tintin Rostini; Irwan Zakir
Jurnal Veteriner Vol 18 No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.479 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.3.469

Abstract

This study aims were to determine the effect of the use of swamp forage on the performances, the number of nematodes and the blood metabolic profile in goats. In this study, as many as 24 male goats were used; consisted of 12 local male goats (kacang goat) with the average weight ranged from 12.65±1.65kg (diversity coefficient 11.34%) and 12 PE goats with the average weight of 18.05±0.62 kg (diversity coefficient 7.54%). This research used a completely randomized factorial design (CRD 2x4) with 2 main treatments x 4 factorials and three replications. The first factor was based on the goat breed being used (Kacang and Peranakan Etawah). The second factor was based on four differents feed percentages that used, i.e.: (PR0) 40% grass forage and 60% concentrate, (PR1) 60% grass forage and 40% concentrate, (PR2), 40% of swamp forage and concentrates 60%, (PR3) 60% swamp forage and 40% concentrate. Data were analyzed by using analysis of variance, then continued with Duncan test. The results of this study showed that the consumption of nutrients, daily weight gain and feed efficiency in treatment provision of swamp forage up to 60% (PR3) gave best result based on the metabolic profile of blood (total protein, glucose, cholesterol, Ca and P). The number of worm eggs in the goat feces were still in normal range. It was concluded that swamp forage is a potential forage that can be used as an alternative towards grass forage for the goats. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hijauan rawa terhadap performans, jumlah nematoda, dan profil metabolik darah kambing. Pada penelitian ini digunakan ternak kambing jantan sebanyak 24 ekor. Kambing yang digunakan terdiri dari 12 ekor kambing kacang jantan dengan rataan bobot badan berkisar antara 12,65 ± 1,65 kg (koefisien keragaman 11,34%) dan 12 ekor kambing peranakan etawah (PE) dengan rataan bobot badan 18,05 ± 0,62 kg (koefisien keragaman 7,54%). Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap pola faktorial (2x4) dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama berdasarkan bangsa ternak kambing (kambing kacang dan kambing PE). Faktor kedua adalah jenis pakan yang terdiri dari terdiri dari: (PRO) yaitu 40% rumput lapang dan 60% konsentrat; (PR1) yaitu 60% hijauan rumput lapang dan 40% konsentrat; (PR2) yaitu 40% hijauan rawa dan konsentrat 60%; (PR3) yaitu 60% hijauan rawa dan 40% konsentrat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan perbedaan nyata antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi nutrien, PBBH dan efisiensi pakan dengan perlakuan pemberian hijauan rawa sampai 60% (PR3) menunjukkan hasil terbaik berdasarkan profil metabolik darah (total protein, glukosa, kolesterol, Ca dan P). Jumlah telur cacing dalam tinja masih dalam kisaran batasan yang normal pada semua ternak kambing. Disimpulkan bahwa hijauan rawa memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pengganti rumput lapang.
PEMANFAATAN HIJAUAN RAWA SEBAGAI PAKAN TERNAK PADA KELOMPOK TERNAK BANUA RAYA Tintin Rostini; Achmad Jaelani
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 1, No 1 (2015): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.962 KB) | DOI: 10.31602/jpai.v1i1.340

Abstract

Forage is the primary food source for ruminant livestock . The availability of forage not comparable wit population livestock. Purpose of husband devotion is to review enhance knowledge Farmers / ranchers hearts knowledge introduction to forage feed swamp land and preservation process and can provide livestock fodder season throughout quality good nutrition . Which method do is counseling , which was held on Livestock Banua Raya,, district Bati - bati , Tanah Laut regency . It was concluded that the feed is a cover charge that paled big hearts cattle fattening business. To service activities ' husband society able to provide motivation for a review to increase farmer profits
Penerapan “Lakmentasi” Limbah Ampas Kelapa Fermentasi di Peternakan Itik Desa Palam Kota Banjarbaru Danang Biyatmoko; Tintin Rostini
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.263 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i1.3521

Abstract

Penerapan “Lakmentasi” asal limbah ampas kelapa fermentasi dengan kualitas yang baik sebagai substitusi protein ransum itik menjadi alternatif yang cerdas dalam meningkatkan produktifitas telur itik. Pada peternakan rakyat yang mengolah dan membuat sendiri ransum itik petelurnya dengan ragam bahan pakan hal ini menjadi penting, untuk menghemat biaya pakan dan juga meningkatkan marjin usaha peternakan.  Mitra kegiatan pengabdian adalah peternakan itik petelur Maju Bersama desa Palam kec. Cempakan Banjarbaru, selama 2 bulan.  Metode kegiatan dilakukan dengan tahapan kegiatan berupa sosialisasi dan FGD, demo pembuatan lakmentasi dengan bahan baku limbah kelapa, uji sampling lab hasil fermentasi lakmentasi, aplikasi penerapan melalui feeding trial  pada itik mitra, serta monev dan keberlanjutan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa respon anggota peternak kelompok Maju bersama 87.6% kategori tinggi.  Pembuatan lakmentasi dapat didesiminasikan ke peternak dan mereka dapat mebuat dengan pemahaman dan keterampilan yang baik, Kualitas lakmentasi yang dihasilkan cukup berkualitas dengan hasil uji laboratorium mengandung kadar protein kasar (PK) sebesar 12.06% dari sebelumnya hanya 6.13%, dan serat turun menjadi 21.16% dari sebelumnya 32.17%. Feeding trial 30% lakmentasi pada itik petelur mitra menunjukkan tingkat produksi (henday) yang baik sebesar 73% dan marjin usaha mencapai Rp 429,417,-/bln/30 ekor.  Hal ini menunjukkan penerapan dan pemanfaatan lakmentasi asal ampas kelapa sangat layak digunakan, dan inovatif serta mampu memberi solusi masalah ransum itik yang mahal, sehingga peternak mampu sustain usaha peternakannya, dan mendapatkan marjin yang menguntungkan.