Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Ilung (Inovasi Lahan Basah Unggul)

Penerapan “Lakmentasi” Limbah Ampas Kelapa Fermentasi di Peternakan Itik Desa Palam Kota Banjarbaru Danang Biyatmoko; Tintin Rostini
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.263 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i1.3521

Abstract

Penerapan “Lakmentasi” asal limbah ampas kelapa fermentasi dengan kualitas yang baik sebagai substitusi protein ransum itik menjadi alternatif yang cerdas dalam meningkatkan produktifitas telur itik. Pada peternakan rakyat yang mengolah dan membuat sendiri ransum itik petelurnya dengan ragam bahan pakan hal ini menjadi penting, untuk menghemat biaya pakan dan juga meningkatkan marjin usaha peternakan.  Mitra kegiatan pengabdian adalah peternakan itik petelur Maju Bersama desa Palam kec. Cempakan Banjarbaru, selama 2 bulan.  Metode kegiatan dilakukan dengan tahapan kegiatan berupa sosialisasi dan FGD, demo pembuatan lakmentasi dengan bahan baku limbah kelapa, uji sampling lab hasil fermentasi lakmentasi, aplikasi penerapan melalui feeding trial  pada itik mitra, serta monev dan keberlanjutan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa respon anggota peternak kelompok Maju bersama 87.6% kategori tinggi.  Pembuatan lakmentasi dapat didesiminasikan ke peternak dan mereka dapat mebuat dengan pemahaman dan keterampilan yang baik, Kualitas lakmentasi yang dihasilkan cukup berkualitas dengan hasil uji laboratorium mengandung kadar protein kasar (PK) sebesar 12.06% dari sebelumnya hanya 6.13%, dan serat turun menjadi 21.16% dari sebelumnya 32.17%. Feeding trial 30% lakmentasi pada itik petelur mitra menunjukkan tingkat produksi (henday) yang baik sebesar 73% dan marjin usaha mencapai Rp 429,417,-/bln/30 ekor.  Hal ini menunjukkan penerapan dan pemanfaatan lakmentasi asal ampas kelapa sangat layak digunakan, dan inovatif serta mampu memberi solusi masalah ransum itik yang mahal, sehingga peternak mampu sustain usaha peternakannya, dan mendapatkan marjin yang menguntungkan.