Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA RUMAH TANGGA URBAN DAN KETERSEDIAANNYA DI INDONESIA Nyoman Kumara
Jurnal Teknologi Elektro Vol 9, No 1 (2010): (January - June) Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.874 KB)

Abstract

Indonesia terletak di daerah katulistiwa sehingga memiliki intensitas penyinaran matahari yang baiksepanjang tahun. Kondisi penyinaran ini potensial untuk digunakan dalam pembangkitan listrik tenagasurya (PLTS). Pemanfaatan tenaga matahari untuk pembangkitan listrik sebenarnya sudah dilakukansejak cukup lama namun aplikasinya masih terbatas pada sistem berdaya kecil atau yang lebih dikenaldengan solar home system (SHS). SHS ini biasanya merupakan bantuan pemerintah yang diberikan secarasubsidi dan masyarakat pedesaan menggunakannya sebagai sarana penerangan di malam hari untukmengganti lampu minyak tanah. Dalam konteks ini terlihat bahwa pendekatan yang digunakan bersifattop-down sehingga selama ini perkembangan SHS sangat tergantung pada program pemerintah dan sejauhini kontribusi energi listrik surya nasional masih sangat kecil.Masyarakat perkotaan merupakan komponen yang cukup besar dalam komposisi populasi Indonesia.Sebenarnya kelompok masyarakat ini hampir semuanya berada dalam jangkauan jaringan listrik PLNnamun demikian mereka memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakatpedesaan dalam pemanfaatan PLTS seperti daya beli, tingkat pendidikan, serta pemahaman tentanglingkungan dan penyelamatannya. Di samping itu, peranan energi listrik dalam kehidupan masyarakaturban sudah sangat melekat sehingga ketidaktersediaan energi tersebut akan berpengaruh langsungterhadap kehidupan mereka seperti produktifitas dan kenyamanan. Beberapa ciri positif yang dimilikimasyarakat urban ini bisa dijadikan penggerak pemasyarakatan PLTS perkotaan yang bersifat swakarsadan swakelola. Melalui pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat kota ini diharapkan akan menjadikomponen penting dalam upaya peningkatan kapasitas terpasang PLTS nasional untuk mencapai targetsekitar 5% energi listrik terbarukan pada tahun 2025 seperti ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional.Salah satu prasyarat dalam perluasan pemanfaatan PLTS adalah ketersediaan peralatan dankomponen PLTS tersebut. Tulisan ini mencoba untuk meninjau ketersediaan sistem PLTS di Indonesiayang kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan rumah tangga di perkotaan. Ketersediaan yang dimaksudmeliputi data tentang kapasitas dan vendor dari komponen PLTS. Informasi tentang ini diharapkan dapatdijadikan sebagai salah satu acuan cepat untuk mengetahui perkembangan PLTS di Indonesia khususnyabagi masyarakat yang tertarik untuk memanfaatkan tenaga matahari sebagai sumber pembangkit listrik
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA RUMAH TANGGA URBAN DAN KETERSEDIAANNYA DI INDONESIA Nyoman Kumara
Jurnal Teknologi Elektro Vol 9, No 1 (2010): (January - June) Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
Publisher : Program Studi Magister Teknik Elektro Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia terletak di daerah katulistiwa sehingga memiliki intensitas penyinaran matahari yang baiksepanjang tahun. Kondisi penyinaran ini potensial untuk digunakan dalam pembangkitan listrik tenagasurya (PLTS). Pemanfaatan tenaga matahari untuk pembangkitan listrik sebenarnya sudah dilakukansejak cukup lama namun aplikasinya masih terbatas pada sistem berdaya kecil atau yang lebih dikenaldengan solar home system (SHS). SHS ini biasanya merupakan bantuan pemerintah yang diberikan secarasubsidi dan masyarakat pedesaan menggunakannya sebagai sarana penerangan di malam hari untukmengganti lampu minyak tanah. Dalam konteks ini terlihat bahwa pendekatan yang digunakan bersifattop-down sehingga selama ini perkembangan SHS sangat tergantung pada program pemerintah dan sejauhini kontribusi energi listrik surya nasional masih sangat kecil.Masyarakat perkotaan merupakan komponen yang cukup besar dalam komposisi populasi Indonesia.Sebenarnya kelompok masyarakat ini hampir semuanya berada dalam jangkauan jaringan listrik PLNnamun demikian mereka memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakatpedesaan dalam pemanfaatan PLTS seperti daya beli, tingkat pendidikan, serta pemahaman tentanglingkungan dan penyelamatannya. Di samping itu, peranan energi listrik dalam kehidupan masyarakaturban sudah sangat melekat sehingga ketidaktersediaan energi tersebut akan berpengaruh langsungterhadap kehidupan mereka seperti produktifitas dan kenyamanan. Beberapa ciri positif yang dimilikimasyarakat urban ini bisa dijadikan penggerak pemasyarakatan PLTS perkotaan yang bersifat swakarsadan swakelola. Melalui pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat kota ini diharapkan akan menjadikomponen penting dalam upaya peningkatan kapasitas terpasang PLTS nasional untuk mencapai targetsekitar 5% energi listrik terbarukan pada tahun 2025 seperti ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional.Salah satu prasyarat dalam perluasan pemanfaatan PLTS adalah ketersediaan peralatan dankomponen PLTS tersebut. Tulisan ini mencoba untuk meninjau ketersediaan sistem PLTS di Indonesiayang kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan rumah tangga di perkotaan. Ketersediaan yang dimaksudmeliputi data tentang kapasitas dan vendor dari komponen PLTS. Informasi tentang ini diharapkan dapatdijadikan sebagai salah satu acuan cepat untuk mengetahui perkembangan PLTS di Indonesia khususnyabagi masyarakat yang tertarik untuk memanfaatkan tenaga matahari sebagai sumber pembangkit listrik