This Author published in this journals
All Journal Reaktor
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Mikroba Lumpur Aktif Konsentrasi Tinggi Pada Sistem Lumpur Aktif- Membran Budiyono Budiyono; T. Setiadi; I. G. Wenten
Reaktor Volume 07 No. 1 Juni 2003
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5279.071 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.7.1.27-32

Abstract

Pengolahan air limbah dengan sistem kombinasi proses lumpur aktif dengan membrane telah banyak dimanfaatkan di beberapa negara maju. Sistem ini diketahui mampu beroperasi dengan konsentrasi lumpur aktif (MLSS, Mixed Liquor Suspended Solid) sangat tinggi sehingga menghasilkan sistem yang  kompak dengan efisiensi pengolahan tinggi. Penelitian ini mengkaji aktifitas mikroba yang terlibat dalam sistem. Aktifitas yang dikaji antara lain laju pemanfaatan oksigen spesifik (SOUR, specific oxygen uptake rate), parameter kinetika, serta laju pemanfaatan nitrogen dan fosfor.Proses pengolahan berjalan pada konsentrasi MLSS jauh di atas proses lumpur aktif konvensional, yaitu berturut-turut 18.400, 22.900, 24.300, dan 25.500 mg/l. Untuk mendapatkan konsentrasi MLSS tersebut, proses pengolahan beroperasi pada waktu tinggal cairan (HRT, hydraulic retention yime) 24 jam dan waktu tinggal sel (SRT, solid retention time) 8, 16, 24, dan 32 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroorganisme yang terlibat pada proses ini ditandai oleh mikroorganisme yang mempunyai laju pertumbuhan sangat lambat. Parameter kinetika yang diperoleh sebagai berikut: laju pertumbuhan maksimum spesifik (μmax) 0,024 jam-1, koefisien perolehan sel (Y)  0,515 (mg sel/ mg COD), konstanta setengah jenuh (Ks) 589 mg/l, dan laju kematian spesifik (b) 0,010 jam-1. Dengan semakin tinggi konsentrasi lumpur aktif, maka aktifitas mikroba akan semakin kecil.  SOUR yang diperoleh untuk SRT  8,16,2 dan 32 hari berturut-turut  sebesar 0,612; 0,357; 0,279; 0,207 gO2 / (gMLSS.hari). bila ditinjau dari segi operasionalisasi unit pengolahan limbah, maka proses pengolahan lumpur aktif – membran jauh lebih menghemat kebutuhan nitrogen dan fosfor untuk nutrient.Kata kunci : aktifitas mikroba, sistem lumpur aktif-membran, SOUR
Pemodelan Unjuk Kerja Biofilter Dalam Penyisihan H2S Dan NH3 D. Suwardin; T. Setiadi; A. Djajadiningrat; M. R. Bilad
Reaktor Volume 09 No.1 Juni 2005
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6201.219 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.9.2.12-19

Abstract

Percobaan penyisihan H2S dan NH3 menggunakan biofilter dalam skala laboratorium telah dilaksanakan dengan menggunakan dua jenis media (limbah padat karet dan seraut sawit) dan konsorsium mikroorganisme yang melekat secara alami dalam media. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kinerja biofilter serta evaluasi pengembangan model biofilm, pengendali reaksi dan konveksi-difusi-reaksi (KDR). Hasil pengujian menunjukkan efisiensi penyisihan gas H2S menggunakan kedua jenis media mencapai 99,5%, dan untuk kontaminan NH3 mencapai 99% pada media seraut sawit dan bervariasi pada selang 60-98% untuk media limbah padat karet. Dari pengembangan model menunjukkan bahwa profil laju penyisihan kontaminan dapat diprediksi dengan model biofilm dan model pembatas reaksi. Kinetika penyisihan tersebut dikendalikan oleh reaksi biokimia mikroorganisme pada biofilm. Model KDR dinilai cocok untuk memprediksi profil konsentrasi kontaminan sepanjang biofilter. Kata kunci : biofiltrasi, biofilm, konveksi-difusi-reaksi, kinetika, media, model, H2S, NH3