Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN ADOPSI PENERAPAN TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK KASCING DI DAERAH SENTRA PRODUKSI SAYURAN KABUPATEN TABANAN ., Suharyanto; Kariada, I Ketut
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 14, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adoption Analysis on The Application of Organic Casting Fertilizer at Area of Vegetables Production Centre in Tabanan District. Adoption of organic casting fertilizer technology applied at upland vegetables centre in Baturiti District of Tabanan Bali has been evaluated. The aim was to reduce the intensive use of chemical fertilizers where research on integration of crops and livestock farming systems was implemented since 2002 until 2005. Data was collected by survey in March to June 2004 whereas 35 farmer cooperators were involved. Types of data collected were characteristics of farmers, farmers intends to adoption, technology application, and crops production. This research was purposed to gain information on the adoption of organic casting technology and the impact of research activities on vegetables production.The data was analyzed using descriptive analysis in the form of quatitative and qualitative data by scoring techniques. Research result showed that average knowledge of farmers on innovation of organic casting fertilizer was very high (86.64%), and farmers attitude to technology innovation was classified agree with percentage score of 82.44%. Productivity of vegetables increases compared to manure application. For the sustainability adoption of organic casting fertilizer, therefore required: (1) increasing the ownership of cattle, (2) continued guidance by extension workers since preparation, harvest until products marketing, (3) existing guaranty, stable and good price due to organic products, (4) the existing of awareness and participation of farmers or farmers group, and (5) supporting from local Government.Kajian adopsi penerapan teknologi pupuk organik kascing di daerah sentra produksi sayuran ini merupakan evaluasi dari kegiatan pengkajian sistem usahatani integrasi ternak sapi potong pada usahatani sayuran di lahan kering dataran tinggi beriklim basah Kabupaten Tabanan tahun 2001-2003.Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada bulan Maret-Juni 2004 terhadap 35 petani responden. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik petani, perilaku petani terhadap adopsi, penerapan teknologi, serta produktivitas tanaman. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh informasi: tingkat adopsi teknologi pupuk organik kascing dan dampak kegiatan pengkajian integrasi ternak sapi potong pada usahatani sayuran terhadap produktivitas sayuran. Data dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif dengan teknik skoring. Hasil kajian menunjukan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan petani tentang inovasi pupuk organik kascing termasuk dalam kategori sangat tinggi 86,64%, sedangkan sikap petani terhadap inovasi teknologi pupuk organik kascing termasuk dalam kategori setuju, dengan persentase pencapaian skor 82,44%. Produktivitas beberapa komoditas sayuran juga meningkat dibandingkan dengan pupuk kandang biasa. Agar adopsi teknologi pupuk organik kascing dapat berlanjut, maka diperlukan : (1) meningkatkan jumlah kepemilikan ternak sapi, (2) bimbingan oleh petugas terus-menerus, sejak persiapan, panen hingga pemasaran hasil, (3) adanya jaminan harga yang layak dan stabil mengingat produk yang dihasilkan petani dilokasi pengkajian sudah mengarah pada produk pertanian organik, (4) kesadaran dan partisipasi petani sendiri, serta (5) dukungan pemerintah daerah.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MERANCANG PEMBUKTIAN HIPOTESIS DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PEMBERIAN TUGAS AWAL Murniati, Diani Rachmanita; Sudria, Ida Bagus Nyoman; Kariada, I Ketut
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v1i2.12814

Abstract

Hasil observasi  awal menunjukkan menunjukan penerapan pendekatan saintifik memiliki kendala yaitu pelaksanaan 5-M tentang keterbatasan waktu.  Siswa mengalami kendala dalam tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah) dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengamati fenomena yang dikemas secara kontekstual. Selain itu kendala yang dihadapi siswa adalah tahap menanya yang masih rendah dan pertanyaan yang tidak terarah (diluar lingkup kajian yang akan dipelajari). Selain itu dalam menerapkan metode ilmiah di LKS sebelumnya belum nampak kegiatan 5-M. Hal ini tentu harus diilatihkan dan diperbaikivagar siswa mampu menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari setiap konsep. Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 dalam membuat rancangan pembuktian hipotesis.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Singaraja dengan subjek penelitian siswa kelas XI MIPA 3 dengan jumlah 30 siswa. Data penelitian ini adalah draf rancangan pembuktian hipotesisi dari siswa.  Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam membuat draf pengamatan awal, rumusan masalah, hipotesis dan rancangan pembuktian. Data dianalisis dengan menghitung jumlah siswa yang telah mampu mempuat draf rancangan sesuai dengan harapan minimal peneliti. Tahap terakhir adalah tahap refleksi untuk menentukan inovasi perlakuan dan  lanjut atau tidaknya penelitian.Hasil analisis data pada siklus I dan siklus II bahwa pemberian tugas awal dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat mengamati fenomena sebesar 33,34%, dari siklus II ke siklus III mengalami penurunan 3,34%, dari siklus III ke siklus IV mengalami penurunan 6,66%. Kegiatan siswa dalam dalam merumuskan masalah mengalami peningkatan 26% dari siklus I ke siklus II, dari siklus II ke siklus III mengalami penurunan 46,67% dan mengalami peningkatan dari siklus III ke siklus IV 26%. Kemampuan siswa dalam membuat hipotesis mengalami peningkatan 20,67% dari siklus I ke siklus II, sedangkan siklus II ke siklus III mengalami penurunan 46,67% dan meningkat pada siklus IV sebesar 26%. Kemampuan siswa dalam membuat variabel mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 13,33%, mengalami penurunan dari siklus II ke siklus III 10% dan penurunan dari siklus III ke siklus IV 41,33%. Kegiatan siswa dalam mendesain percobaan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 94,67% dari siklus I ke siklus II sedangkan siklus III dan IV mengalami penurunan 94,67%. Kemampuan siswa dalam menentukan alat dan bahan mengalami peningkatan 26,57% dari siklus I ke siklus II, mengalami peningkatan 40,66% dari siklus II ke siklus III dan mengalami penurunan 67,33% pada siklus IV. Kegiatan siswa dalam menyusun prosedur kerja mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 66%. Dari siklus II ke siklus III mengalami penurunan 12,67% dan penurunan 53,33% pada siklus IV.