Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD DESA TISTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dewa Gede Alit Muriana .; Drs. I Nyoman Murda,M.Pd. .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.2485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Word Square dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Desa Tista Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini tergolong eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain Non-Equivalent The Posttest-Only Control Group Design dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Desa Tista tahun pelajaran 2013/2014. Kelas IV SD Desa Tista terdiri dari 3 sekolah. Jumlah keseluruhan populasi adalah 50 siswa dengan komposisi pada tiap kelas yang diambil secara random. Data hasil belajar IPA dikumpulkan melalui tes uraian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan statistik inferensial (Uji-t).Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Word Square dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Desa Tista. Hal ini dilihat dari rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata kelompok kontrol (X _E = 34.80 > X ̅_K = 28.44). Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar. Kata Kunci : model pembelajaran word square, konvensional,hasil belajar IPA This study aimed to determine differences in science learning outcomes between groups of students who take science learning with the learning model Word Square and the group of students who take learning with conventional learning models in fourth grade student of Tista village in the Academic Year 2013/2014. This study is classified as a quasi-experimental study ( quasi- experimental ) design with Non - Equivalent The Posttest - Only Control Group Design and the populations in this study were all of fourth grade students in Tista village in the academic year 2013/2014 . Fourth grade student in Tista village consists of 3 schools. The total of population was 50 students which was taken randomly. Science learning outcomes data were collected through a test. The data obtained were analyzed by using descriptive and inferential statistical analysis (t-test). The results showed that there were significant differences in learning outcomes between students who take science learning with models Word Square and students following the model of learning with conventional learning in fourth class SD Tista village. It could be seen from the average score of experimental group is better than the average score of control group (X _E = 34.80 > X ̅_K = 28.44). The existence of a significant difference suggests that the application of learning models Word Square effect on learning outcomes. keyword : learning models word square, conventional, science learning outcomes.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN VAK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IVB SD NO 2 BANYUASRI Agus Bayu Saputra .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .; Drs. Gede Raga, M.Si .
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.2640

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IVB semester I SD No 2 Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IVB yang berjumlah 35 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Metode pengumpulan data mempergunakan metode tes berupa tes obyektif dan esai. Data hasil belajar dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran VAK berbantuan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa sebesar 9,57%. Hasil belajar IPA siswa pada siklus I sebesar 70,57% dengan kriteria sedang, mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 80,14% dengan kriteria tinggi. Sedangkan, ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 71,43% dengan kriteria sedang, mengalami peningkatan sebesar 11,43% pada siklus II menjadi 82,86% dengan kriteria tinggi. . Kata Kunci : model pembelajaran VAK, media AUDIO VISUAL, hasil belajar IPA Abstract This study aims at determining the increase of results of semester I students in grade (IVB) in learning science (IPA) in SD No 2 Banyuasri, sub district Buleleng, Buleleng Regency, in the academic year of 2012/2013. This type of research is action-based research which consists of 2 cycles. Each cycles consists of four stages, they are planning, action, observation/evaluation, and reflection. The subject of this research was the students of class IVB. The number of students in the class was 35; consisting of 13 males and 22 females. Data collection methods used in this research is test method, consisting of objective test and essay. Learning outcomes data were obtained and analyzed by using descriptive statistical analysis of quantitative methods. The results showed that through VAK learning model with audio visual as learning media, it improved learning outcomes by 9,57%. The results of the first cycle of students studying Science (IPA) was 70,57% which is considered to be moderate, has increased on the second cycle to be 80,14% which is considered high. Meanwhile, classical mastery learning in the first cycle of 71,43% which is considered to be moderate, has increased to be 11,43% on the second cycle to be 82,86% which is considered high.keyword : VAK learning model, audio visual media, the results of science learning
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARCS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DESA TEJAKULA Kadek Wirya Apriana .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .; Drs. I Nyoman Jampel,M.Pd .
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang belajar dengan model pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction dan kelas yang belajar dengan model konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only with Non Equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas V SD yang berjumlah 163 orang. Sampel diambil dengan simple random sampling. Bentuk tes hasil belajar yang digunakan adalah soal pilihan ganda yang berjumlah 25 butir. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji t independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang belajar dengan model pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction dan model pembelajaran Konvensional (thitung = 4,092; ttabel = 2.021) di mana rata-rata skor hasil belajar IPA kelas yang belajar dengan model pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction adalah 15,75 yang berada pada kategori tinggi, sedangkan kelas yang belajar dengan model pembelajaran Konvensional adalah 11,96 yang berada pada kategori sedang.Kata Kunci : Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction, Hasil belajar This study aimed at knowing the differences of science learning achievements between the students who learned with Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction model and science learning achievement of the students who learned with conventional model. This research was a quasi-experimental study and the design used at this study was Post Test Only with Non- Equivalent Control Group Design. The subjects of this study were the fifth grade of elementary school students, and the total numbers of subject in used were 163 Students. The samples of this study were taken by cluster random sampling. The achievement test form in used was multiple choice questions by all means 25 points of multiple choice questions. The data were analyzed in the form of descriptive statistics and independent t-test. The results of this study showed that there were differences of science learning achievement between the students who learned with Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction model and science learning achievement of the students who learned with conventional model. From the collected data, it can be concluded that (t-count = 4.092 ; t-table = 2.021 ) and the average score of science learning achievement of the students who learned with Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction model was 15.75 and categorized as high performances , while the students who learned with conventional learning model was 11.96 and categorized as medium performances.keyword : Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction, Learning achievements
Pengaruh Model Probing-Promting Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Putunda Al Arif Hidayatullah .; Drs. Gede Raga, M.Si .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3560

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Probing-Promting dan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V SD di Gugus Singasari Kecamatan Pekutatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah kelas V di Gugus Singasari Kecamatan Pekutatan tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 142 orang. Sampel penelitian ini yaitu kelas V SDN 2 Pulukan yang berjumlah 20 orang dan kelas V SDN 1 Medewi yang berjumlah 19 orang. Data dikumpulkan dengan instrumen tes berbentuk uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Probing-Promting dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model Probing Promting adalah 58,70 tergolong kriterian tinggi. Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan model konvensional adalah 44,58 yang berada pada kategori sedang, dan thitung = 5,11, ttabel = 2,021 pada taraf signifikan 5%. Hal ini berarti bahwa thitung>ttabel. Jadi model Probing-Promting berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis IPA di kelas V gugus Singasari kecamatan Pekutatan.Kata Kunci : Model Probing-Promting, Berpikir Kritis The aimed of this reserch was to know the difference between students’ critical thinking who learn using Probing-Promting model and students’ critical thinking who learn using conventional learning ain learning science of the fifth grade students in SDN Gugus Singasari Pekutatan district. This research was quasi experiment. The population of this research was grade five of SD gugus Singasari Pekutatan district consisted of 142 students, regency in the academic year 2013/2014. The sample of this research was grade five of SDN 2 Pulukan consisted of 20 students and grade five of SDN 1 Medewi consisted of 19 students. The instrument used to collecting the data were essay test. Data analysis used was descriptive statistic and inferential statistic (t-test). The result of this research show that there is significant difference between critical thinking of students by using convensional and students critical thinking by using Probing-Promting model. Average score of the students critical thinking using Probing-Promting model is 58,70 classified as high criteria. Average score of the students critical thinking using convensional learning is 44,58 classified as intermediate criteria, and tobserved = 5,11, t table = 2,021 at the significant level 5% which means that tobserved>table. In this reseach Probing-Promting model is preponderant for the critical thinking students in learning natural science of the fifth grade students in gugus Singasari Pekutatan district.keyword : Probing-Promting model, critical thinking
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD Ni Wayan Wida Prama Dewi .; Prof. Dr. Ni Ketut Suarni,MS .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3753

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TPS terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest only control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV di Gugus VIII Kecamatan Buleleng dan sampel sebanyak 84 orang siswa kelas IV SD No 1 dan 2 Paket Agung. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar IPA. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan satistik deskriptif. Uji hipotesis menggunakan analisis ANAVA 2 jalur, jika FAB signifikan maka dilanjutkan dengan uji hipotesis 3 dan 4 menggunakan uji Tukey. Hasil analisis menunjukkan bahwa. (1) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran TPS dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (FAhitung =397,92 > Ftabel ¬=1,74), (2) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran TPS hasil belajar IPA ditinjau dari keterampilan berpikir kritis (F(AxB)hitung 82,37 > Ftabel=1,74). 3) terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis tinggi yang mengikuti model pembelajaran TPS dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensioal. 4) terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis rendah, antara siswa yang mengikuti model pembelajaran TPS dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, model pembelajaran TPS ditinjau dari keterampilan berpikir kritis berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV.Kata Kunci : hasil belajar IPA, keterampilan berpikir kritis, model pembelajaran TPS This research aims to determine the effect of TPS learning models on science learning result in term of critical thinking skills. This research was a quasi experiment with pretest-posttest only control group design. Population in this research was all grade 4th elementary school students in cluster 8th Buleleng district and sample in this research was grade 4th students in SD No 1 and 2 Paket Agung which consisted of 84 students. Samples was determined by cluster random sampling technique. The instrument used ini this research is critical thinking skills test and science learning result test. Data were analyzed using descriptive statistics and hypothesis test using two way ANOVA analysis, if FAB was significant, then analysis proceed to 3th and 4th hypothesis using the Tukey test. The results of the analysis showed. (1) there is a significant difference in science learning result between students who are participating in TPS learning model with students who participating conventional learning models (FAcount =397,92> FAtable=1,74) , (2) there is interaction effect between TPS learning model with critical thinking skill on student science learning outcomes (F(AxB)count =82,37 > Ftable=1,74). (3) there is differences in student’s science learning result in high critical thinking skills group who partcipant TPS learning model with who participant conventional learning model, 4) there is differences in student’s science learning result in low critical thinking skills group who partcipant TPS learning model with who participant conventional learning model. Thus, TPS learning model in term critical thinking skill has effect to the science learning result.keyword : science learning result, critical thinking, TPS learning model
PENGARUH TEKNIK BUZZ GROUP TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SD Gede Suarjana .; Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan aktivitas belajar antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan teknik Buzz Group dan siswa yang dibelajarkan teknik konvensional pada siswa kelas V; (2) mengetahui perbedaan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan teknik Buzz Group dan kelompok siswa yang dibelajarkan teknik konvensional pada siswa kelas V; dan (3) untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar dan hasil belajar IPS siswa secara bersama-samaa antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan teknik Buzz Group dan kelompok siswa yang dibelajarkan teknik konvensional pada siswa kelas V. Jenis penelitian adalah eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian digunakan siswa kelas VB dan VA di SD Mutiara. Data aktivitas belajar dikumpulkan dengan kuesioner dan data hasil belajar IPS siswa dikumpulkan denggan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan aktivitas belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan teknik Buzz Group dan siswa yang dibelajarkan teknik konvensional (P < 0,05); (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan teknik Buzz Group dan kelompok siswa yang dibelajarkan teknik konvensional (P < 0,05); (3) terdapat perbedaan aktivitas belajar dan hasil belajar IPS siswa secara bersama-sama antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan teknik Buzz Group dan kelompok siswa yang dibelajarkan teknik konvensional (P < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik Buzz Group berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2013/2014.Kata Kunci : Teknik Buzz Group, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar IPS This study aims to: (1) know the difference between group learning activities of students who are learned with the technique Buzz Group and students that learned conventional techniques in Class V; (2) determine differences in outcomes between the groups social studies students who are learned with the technique Buzz Group and a group of students that learned conventional techniques in Class V; and (3) to determine differences in the activity of learning and learning outcomes of students collectively IPS between groups of students who are learned with the technique Buzz Group and a group of students that learned conventional techniques in class V. This type of research is a quasi-experiment. The population of this research is class V Cluster XIII Buleleng District elementary school year 2013/2014. The research sample used VB and VA grade students in Mutiara elementary school. Data were collected by questionnaires learning activities and student learning outcomes data collected denggan IPS test. The data analysis technique used is MANOVA. The results showed that: (1) there is a difference between students' learning activities that learned the technique Buzz Group and students that learned the conventional technique (P
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MODEL 4-D PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Ni Wayan Dyah Endrayanti .; Dra. Desak Putu Parmiti,MS .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
Jurnal Edutech Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Juni
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v2i1.3598

Abstract

Multimedia pembelajaran interaktif ini dikembangkan untuk mengatasi masalah dalam proses pembelajaran IPS Terpadu. Masalah tersebut adalah hasil belajar siswa kelas VIII belum memuaskan secara merata. Salah satu faktor penyebabnya adalah minimnya sumber belajar yang relevan, hal ini membuat siswa kurang termotivasi dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, (2) menguji validitas produk multimedia pembelajaran interaktif menurut review para ahli dan uji coba produk, (3) mengetahui efektivitas penggunaan produk multimedia pembelajaran interaktif terhadap peningkatan hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Singaraja. Pengembangan produk menggunakan tahapan model 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Metode pengumpulan data yang digunakan ialah metode pencatatan dokumen, kuesioner, dan tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah pencatatan secara sistematis, angket, dan lembar soal. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan statistik inferensial (uji-t). Desain pengembangan menghasilkan flowchart dan storyboard. Berdasarkan analisis data, dapat diketahui validitas multimedia pembelajaran interaktif adalah (1) menurut review ahli isi mata pelajaran adalah 90%, (2) menurut review ahli desain pembelajaran adalah 90,91%, (3) menurut review ahli media pembelajaran adalah 94,55%, (4) uji coba perorangan adalah 98%, (5) uji coba kelompok kecil adalah 97,33%, dan (6) uji coba lapangan adalah 95%. Secara umum multimedia pembelajaran interaktif dikategorikan sangat baik, sehingga tidak perlu direvisi dan dinyatakan valid. Berdasarkan uji hipotesis ditunjukkan bahwa harga thitung>ttable yaitu 27,153>1,990. Hasil analisis ini menunjukan bahwa penggunaan multimedia dinyatakan efektif dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 2 Singaraja.Kata Kunci : pengembangan, multimedia, IPS Terpadu Multimedia interactive learning was developed to address the problems in the learning process Integrated Social Science. The problem is a class VIII student learning outcomes have not been uniformly satisfactory. One contributing factor is the lack of relevant learning resources, it makes students less motivated in learning. This study aims to (1) describe the development of multimedia interactive learning design, (2) test the validity of multimedia interactive learning products according to the reviews of the experts and product testing, (3) determine the effectiveness of the use of multimedia interactive learning products to the improvement of learning outcomes on student Integrated Social Science eighth grade in SMPN 2 Singaraja. Stages of product development using model 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Data collection method used is the method of recording documents, questionnaires, and tests. Data collection instruments used were systematically recording, questionnaire, and a booklet. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis, quantitative descriptive and inferential statistics (t-test). Designs generate flowchart and storyboard development. Based on data analysis, it can be seen validity of multimedia interactive learning is (1) according to expert review course content is 90%, (2) according to the instructional design expert review was 90.91%, (3) according to media expert review of learning is 94.55 %, (4) individual test is 98%, (5) a small test group was 97.33%, and (6) field trial was 95%. In general multimedia interactive learning very well categorized, so it does not need to be revised and declared invalid. Based on the hypothesis test indicated that the price of tarithmetic>ttable 27.153>1.990. The results of this analysis indicate that the use of multimedia and declared effective influence on improvement of learning outcomes Integrated Social eighth grade students at SMPN 2 Singaraja.keyword : development, multimedia, Integrated Social Sciences
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL HANNAFIN DAN PECK UNTUK SISWA KELAS VIII SMP Muhammad Rizal Zulmi .; Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd. .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
Jurnal Edutech Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Juni
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v2i1.3600

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yaitu rendahnya mutu pendidikan tercermin pada rendahnya mutu sumber daya manusia yang disebabkan oleh kurangnya perhatian guru terhadap kualitas proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan desain pengembangan media video pembelajaran; (2) menguji validitas hasil pengembangan media video pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VIII SMP; dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan media video pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Hannafin dan Peck sebagai tahapan pengembangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data validasi ahli isi mata pelajaran, ahli media dan ahli desain pembelajaran serta data dari siswa. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner untuk ahli isi mata pelajaran, ahli media pembelajaran, ahli desain pembelajaran, uji coba perseorangan, dan uji coba kelompok kecil. Analisis data menggunakan tiga teknik yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif, teknik analisis deskriptif naratif, dan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 92,3% pada kualifikasi sangat baik. Ahli desain sebesar 90% pada kualifikasi sangat baik. Ahli media sebesar 86,6% pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 93,3 % pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 95,8% pada kualifikasi baik. Hasil uji lapangan sebesar 88,6% pada kualifikasi baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 5,69. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa setelah menggunakan media (90,67) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (55,67).Kata Kunci : media video pembelajaran, Bahasa Indonesia, dan hasil belajar This study was conducted based on a problem of the low quality of education observed from the low quality of human resource caused by the lack of attention paid by the teachers regarding the quality of education itself. this study aimed at (1) describing the development design of video as a lerning media; (2) testing the validity result of video as a learning media to teach Indonesian literature for VIII graders; and (3) knowing the effectivity of the development of video as a lerning media toward the learning outcomes of Indonesian litearture for VIII graders. This study used Hannafin and Peck model as the development stages. The data collected in this study were the data of content validity of the related subject, the media expert and the design expert of the teaching and learning process. the instruments used in this study were questionnaire for the expert of subject, the expert of teaching media, the expert of teaching design, personal try out, and small group try out. The data wera analyzed by using three techniques namely descriptive qualitative analysis technique, descriptive narrative analysis technique and descriptive quantitative analysis technique. The result of the expert evaluation showed that 92.33% in the category of very good. The result of expert design showed that 90% in the category of very good. From personal try out the result showed that 93.3% in the category of very good. Small group try out showed that 95.8% in the category of good. The field try out showed that 88.6% in the category of good. The calculation of learning outcome done manually showed that the t calcualtion was more than the t table which meant that H0 was rejected while H1 was accepted. The learning outcome of Indonesian literature after using media (90.67) was higher than before using media (55.67).keyword : video as a learning media, Indonesian literature, learning outcome
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SMP NEGERI 4 SINGARAJA Kadek Ari Wibawa .; Dra. Desak Putu Parmiti,MS .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
Jurnal Edutech Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Juni
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v2i1.3866

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi desain multimedia pembelajaran interaktif IPA, (2) menguji kualitas hasil pengembangan multimedia interaktif, dan (3) mengetahui efektivitas hasil pengembangan multimedia interaktif terhadap prestasi belajar IPA siswa Kelas VIII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 4 Singaraja. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Hannafin and Peck yang melalui tiga fase utama (1) analisis kebutuhan, (2) desain, dan (3) pengembangan dan implementasi. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII A-1, A-2 dan B-1 SMP Negeri 4 Singaraja. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode (1) pencatatan dokumen, (2) kuesioner dan (3) tes. Data yang didapatkan dari metode pencatatan dokumen, dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data dari metode kuesioner, dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan data yang didapat dari metode tes dianalisis secara statistik inferensial. Hasil review ahli isi sebesar 90,7% dengan kualifikasi sangat baik. Hasil review ahli desain pembelajaran sebesar 89% dengan kualifikasi baik. Hasil review ahli media pembelajaran sebesar 91,2% dengan kualifikasi sangat baik. Hasil uji perorangan sebesar 90,2 % dengan kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 91,39% dengan kualifikasi sangat baik. Hasil uji lapangan sebesar 90,1% dengan kualifikasi sangat baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 10,33. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel, H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Nilai rata-rata setelah menggunakan media (79,67) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (68)Kata Kunci : Pengembangan, Multimedia Pembelajaran Interaktif, IPA This study aimed to (1) identified interactive learning multimedia design of Nature Science of Education, (2) examine the quality of interactive learning multimedia design development, and (3) find out the effectiveness of result of interactive learning multimedia design toward eight grade students of Nature Science Education achievement in the academic year of 2013/2014 in SMP Negeri 4 Singaraja. This research development used Hannafin and Peck model that used three main phrases; (1) need analysis, (2) design, and (3) development and implementation. Subjects of this study were A-1, A-2, and B-1 eight grade students of SMP Negeri 4 Singaraja. The data collection of this study was conducted by using methods of (1) document note taking, (2) questionnaire, (3) test. Gained data of note taking method was analyzed by using descriptive quantitative. Gained data of questionnaire was analyzed by using descriptive qualitative and descriptive quantitative. Meanwhile, gained data of test method was analyzed statistically inferential. The results from the expert judgment of content were about 90.7% with great qualification. The results from the expert judgment of learning design were about 89% with good qualification. The results from the expert judgment of learning media were about 91.2% with great qualification. The results from individual test were about 90.2% with great qualification. The results from the small group were about 91.39% with great qualification. The results from the field test were about 90.1% with great qualification. Manual count of the result of study in t-test gained about 10.33. The price of t-table in 5% significant standard was about 2.000. So that, the price of t-test is bigger than the price of t-table, H0 was ignored and H1 was accepted. In conclusion, there was significant difference between previous learning result of Nature Science of Education and after using interactive learning multimedia. Average result after using interactive learning multimedia (79.67) was bigger than before using the media (68).keyword : Development, Interactive Learning Multimedia, Nature Science of Education
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PKN DENGAN MODEL ADDIE UNTUK SISWA KELAS VII SMP Luh Ayu Rukianing .; Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd. .; Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd .
Jurnal Edutech Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Juni
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v2i1.3881

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yaitu keterbatasan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, menguji validitas hasil pengembangan multimedia pembelajaran interaktif PKn untuk siswa kelas VII SMP, dan mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dengan model ADDIE. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VII K dan VII L SMP Negeri 5 Singaraja masing-masing sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Data yang didapatkan dari metode pencatatan dokumen, dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data dari metode kuesioner, dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan data yang didapat dari metode tes dianalisis secara statistik inferensial. Hasil evaluasi ahli isi 98% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain 92% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli media 91,6% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji perorangan 90,6 % berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil 90,8% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji lapangan 89% berada pada kualifikasi baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung 11,02. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Nilai rata-rata setelah menggunakan media (85,83) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (55,67).Kata Kunci : multimedia pembelajaran interaktif, PKn, dan hasil belajar The background of this research was problem of the limitation of interesting and appropriate media with the teaching materials. The purposes of this research are to describe development of design for interactive learning multimedia, to verify the validity of interactive learning multimedia for civic subject lesson in junior high school at seven class, and to know the effectiveness of instructional interactive learning multimedia for the outcomes of student learning in junior high school at seven class. This is research and development, with ADDIE model. This research involved thirthy students of class VII K and VII L of SMP Negeri 5 Singaraja. All the datas are colected by recording document, questionaire and testing methods. The datas that have been found by recording document method were analysed by using qualitative descriptive techniques. The datas that have been found by questionaire method were analysed by using qualitative and quantitative descriptive techniques. While, the other datas that have been found by testing method was analysed by using inferential statistic techniques. Instructional content expert evaluation is 98% indicate very good qualification. Design expert evaluation is 92% indicate very good qualification. Media expert evaluation is 91,6% indicate very good qualification. One-to-one testing is 90.6% indicated very good qualification. Small group testing was 90.8% indicated very good qualification. Field testing is 89% indicate good qualification. Learning outcome that was calculate manually obtains number of tcount 11.02. Value of ttable 5% significance is 2.000. Therefore tcount is higher than ttable. It can be concluded that H0 is refused and H1 was accepted. Based on the finding, there were significant differences between of civic subject learning outcomes before and after using interactive learning multimedia. Mean score after usage of media (85.83) is higher than before (55.67). keyword : interactive learning multimedia, civic subject, learning outcome