Udin Wahrudin
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Penentuan Lokasi Evakuasi Bencana Banjir Dengan Sistem Informasi Geografis Dan Metode Simple Additive Wighting (Studi Kasus Kecamatan Cileungsi) Alda Fauzia; Dini Adha Pawestri; Udin Wahrudin; Sri Nutfi Rahmawati; Shafira Himayah; Nandi Nandi
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v9i2.35305

Abstract

Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi. Kabupaten Bogor memiliki tingkat Kerawanan Banjir yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penentuan Lokasi Evakuasi Bencana Banjir di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten bogor dengan bantuan Sistem Informasi Geografis dan menciptakan Kecamatan Cileungsi sebagai Kawasan siaga bencana. Populasi penelitian ini adalah 12 desa. Metode penelitian menggunakan analisis Overlay dan Buffer dengan jenis deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dari studi literatur dan pengolahan data melalui Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Sedangkan teknik studi yang dipakai yaitu dengan mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian ini kemudian diterapkan metode SAW (Sample Additive Wighting). Hasil yang ditemukan yaitu Kecamatan Cileungsi didominasi dengan ancaman tinggi dan rendah yang tersebar. Sehingga, diperlukan adanya titik evakuasi berdasarkan parameter yang telah dibuat dan menghasilkan 7 titik lokasi terbaik sebagai lokasi evakuasi di Kecamatan Cileungsi dengan Jenis Lahan Kosong, tingkat  Ancaman Rendah-Sedang, Jarak dari Sungai 0-100 m, Jarak permukiman menuju Lokasi Evakuasi rata-rata 0-250 meter, dan Curah hujan 151-300 mm (rendah-sedang). Hasil penelitian ini dapat dijadikan lokasi shelter tempat berkumpul sebelum dijadikan tempat evakuasi oleh pemerintah maupun pihak berkaitan lainnya. Lokasi Evakuasi ditempatkan tidak terlalu jauh dari lokasi pemukiman sehingga mobilitas evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.