Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Dukungan Keluarga dalam Meningkatkan Perilaku Adaptif Remaja Pubertas Endang Triyanto; Rahmi Setiyani; Rahmawati Wulansari
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.004 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v2i1.76

Abstract

Periode pubertas merupakan masa kritis bagi remaja. Perubahan akibat pubertas sering menimbulkan berbagai perilaku maladaptive seperti membolos, membangkang, dan tawuran. Keluarga sebagai lingkungan utama remaja memegang peranan penting dalam membentuk perilaku remaja. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh optimalisasi dukungan keluarga terhadap perilaku adaptif pada usia pubertas. Desain quasi experimentaldengan pendekatan pre-post test without control group design. Responden dipilih secara purposive samplingdi Rempoah Baturaden. Perilaku adaptif remaja meningkat dari 60% menjadi 97% setelah diberikan perlakuan dukungan keluarga. Kesulitan orang tua dalam memberikan dukungan adalah ketika mengarahkan untuk belajar, menjalin komunikasi terbuka, dan menghadapi emosi remaja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh optimalisasi dukungan keluarga yang signifikan terhadap peningkatan perilaku adaptif remaja (p value0.001). Orang tua hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan untuk melaksanakan dukungan keluarga kepada anak remaja.Kata kunci:Dukungan, keluarga, perilaku, pubertas, remaja Abstract The period of puberty is a critical period for adolescents. The consequence of changing puberty is often arise a dis-adaptif behaviour such as a shirker, protester, gang fighter. Family as the primary environment teenager plays an important role in shaping adolescent behavior. The research objective was to identify the influence of family support for adaptive behavior of adolescent puberty. Quasi-experimental design approach without pre-posttest control group design was applied. Respondents was selected by purposive sampling in Baturaden. Adaptive behavior that increased from 60% to 97% after optimization family support. Difficulties of parents in providing family support when directed to learn, to establish open communication, and teenagers emotional. There is the influence of family support optimization significantly to the increase of adaptive behavior adolescents with p value of 0.001. Parents should always increase their knowledge to implement family support to teenagers.Key words: Behavior, family, puberty, support, teenagers
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DI MASA PANDEMI dewi emala kartika; Hilma Paramita; Basiran Basiran; Rahmawati Wulansari; Wahyudin Wahyudin; Arfi Nurul Hidayah
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.672 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4682

Abstract

Pandemi COVID-19 telah menjadi periode pergolakan bagi mahasiswa kedokteran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai adakah hubungan yang terkait dengan peningkatan penggunaan media sosial dengan kejadian depresi pada mahasiswa kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang terkena dampak wabah COVID-19. Studi menggunakan desain penelitian observasional analitik dan metode cross-sectional. Data diperoleh dari mahasiswa kedokteran. Data yang diperiksa adalah skor tes BDI dan skor SONTUS. Penulis menggunakan metode simple random sampling. Total ada 90 sampel. Uji korelasi chi-square digunakan untuk melihat korelasi antara jenis kelamin dan intensitas penggunaan media sosial, sedangkan uji korelasi Spearman digunakan untuk melihat korelasi antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan tingkat depresi. Sebagian besar mahasiswa terbukti memiliki tingkat depresi yang rendah (45,50%) dengan intensitas penggunaan media sosial yang rendah (50,00%). Data Spearman menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan depresi. Ada korelasi antara jenis kelamin dan penggunaan media sosial sedangkan tidak ada korelasi yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan depresi pada mahasiswa kedokteran Universitas Jenderal Soedirman pada saat pandemi. Kata Kunci: COVID-19, depresi, mahasiswa kedokteran, media sosial
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PENYINTAS COVID-19 DI DESA KARANGNANAS KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Sandya Apsariane Akmilia; Rahmawati Wulansari; Siti Munfiah
Medical and Health Journal Vol 2 No 2 (2023): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.613 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2023.2.2.8226

Abstract

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 berpengaruh pada kesehatan psikologis masyarakat termasuk kecemasan. Kecemasan dapat menimbulkan dampak fisik termasuk penurunan tingkat imunitas tubuh. Hal ini akan menimbulkan adanya reinfeksi COVID-19 pada penyintas Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan penyintas COVID-19 di Desa Karangnanas Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Metode Penelitian: Rancangan penelitian deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian adalah 63 pasien post-COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan consecutive sampling. Data diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan kuesioner data pribadi responden dan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) untuk tingkat kecemasan. Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan karakteristik gambaran deskriptif responden dari setiap variabel yang diukur dalam penelitian ini. Hasil: Sebanyak 31 responden (49,2%) berusia < 40 tahun dan 32 responden (50,8%) berusia ≥ 40 tahun. Sebanyak 20 responden (31,7%) berjenis kelamin laki – laki dan 43 responden (68,3%) berjenis kelamin perempuan. Pendidikan terakhir tidak tamat SD 0 responden (0%), SD/Sederajat 19 responden (30,2%), SMP/Sederajat 14 responden (22,2%), SMA/Sederajat 22 responden (34,9%), dan Akademi/Perguruan tinggi 8 responden (12,7%). Jenis pekerjaan tidak bekerja 2 responden (3,2%), Ibu rumah tangga 25 responden (39,7%), petani dan buruh 14 responden (22,2%), wirausaha 13 responden (20,6%), dan PNS 9 responden (14,3%). Pernah rawat inap 18 responden (28,6%) dan tidak pernah rawat inap 45 responden (71,4%). Terinfeksi COVID-19 1 kali sebanyak 54 responden (85,7%) dan > 1 kali sebanyak 9 responden (14,3%). Sudah vaksin COVID-19 sebanyak 62 responden (98,4%) dan belum vaksin COVID-19 sebanyak 1 responden (1,6%). Kesimpulan: Mayoritas responden mengalami kecemasan sebanyak 36 responden (57,1%) yang terdiri dari kecemasan ringan sebanyak 17 responden (27%), kecemasan sedang sebanyak 10 responden (15,8%), kecemasan berat sebanyak 8 responden (12,7%), dan kecemasan berat sekali sebanyak 1 responden (1,6%). Mayoritas berusia ≥ 40 tahun, 32 responden (50,8%) mengalami kecemasan sebanyak 18 responden (56,2%). Mayoritas perempuan, 43 responden (68,3%) mengalami kecemasan sebanyak 24 responden (55,8%). Mayoritas pendidikan terakhir SMA/Sederajat, 22 responden (34,9%) mengalami kecemasan 13 responden (59,1%). Mayoritas jenis pekerjaan ibu rumah tangga, 25 responden (39,7%) mengalami kecemasan 15 responden (60%). Mayoritas tidak pernah rawat inap, 45 responden (71,4%) mengalami kecemasan 27 responden (60%). Mayoritas responden pernah terinfesi COVID-19 1 kali, 54 responden (85,7%) mengalami kecemasan sebanyak 31 responden (57,4%).