Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Senam Rematik terhadap Perubahan Skala Nyeri pada Lanjut Usia dengan Osteoarthritis Lutut Vivi Meliana Sitinjak; Maria Fudji Hastuti; Arina Nurfianti
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 2 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.17 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i2.234

Abstract

Proses degeneratif tubuh yang terjadi seiring dengan pertambahan usia akan meningkatkan risiko terjadinya nyeri sendi akibat osteoarthritis lutut, terutama pada lansia. Nyeri sendi yang dialami akan menurunkan aktivitas fisik lansia dan berdampak pada penurunan lingkup gerak sendi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi skala nyeri sendi adalah senam rematik. Gerakan aktif dan ringan tanpa menggunakan beban dalam senam rematik menjadi pemicu pengeluaran beta-endorfin, neuromudulator alami tubuh yang dapat menghambat pelepasan impuls nyeri sehingga skala nyeri sendi lansia berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam rematik terhadap perubahan skala nyeri pada lansia dengan osteoarthritis lutut. Desain penelitian quasi experimentaldengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling di Panti Werdha Sinar Abadi Kota Singkawang kemudian dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian adalah Pain Assessment in Advanced Dementia Scaledengan analisis data menggunakan Paired T Testdan Independent T Test.Uji hipotesis dengan Paired T Testpada kelompok perlakuan p-value= 0,000 dan pada kelompok kontrol p-value= 0,017. P-valuekedua kelompok < 0,05 yang berarti terdapat penurunan skala nyeri setelah pemberian senam rematik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Uji beda mean posttestantara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan Independent T Test menunjukkan p-value= 0,000 (p<0,05) yang berarti penurunan skala nyeri dengan senam rematik lebih bermakna daripada penurunan skala nyeri yang tidak diberikan senam rematik. Terdapat pengaruh senam rematik terhadap perubahan skala nyeri pada lansia dengan osteoarthritis lutut berupa penurunan skala nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, tetapi hasil uji beda mean kedua kelompok menunjukkan adanya perbedaan perubahan skala nyeri, skala nyeri kelompok perlakuan lebih rendah daripada kelompok kontrol. Penurunan skala nyeri lebih efektif pada kelompok menggunakan senam rematik daripada kelompok yang tidak diberikan senam rematik.Kata kunci:Lansia, nyeri sendi, osteoarthritis lutut, senam rematik, skala nyeri.The Effect of Rheumatoid Physical Exercises to Reduce Pain Intensity among Elderly Diagnosed with Knee Osteoarthritis AbstractIt is known that arthritis pain can reduce physical activities and join mobility among elderly. A rheumatoid physical exercise is considered as one of non-pharmacologic treatment to minimise their pain intensity. This activity stimulates the release of beta endorphin which inhibits pain impulse modulation that contributed to the reduction of pain intensity. This study aimed to examine the effect of structured physical exercises towards pain intensity among knee osteoarthritis. A quasi experimental with pretest-posttest with control group design was designed. Two groups of elderly were assigned in control and intervention groups. Respondent were recruited using purposive sampling from Panti Werdha Sinar Abadi in Singkawang Kalimantan. Data was assessed using Pain Assessment in Advanced Dementia Scale and then analysed by employing Paired T-test and Independent T-test. Findings indicated there was a different of pain intensity within the intervention group (p-value = 0,000) and controlled group (p-value=0,017). Thus, the reduction of pain score was more effective among the intervention group compared to the controlled group. Keywords: Arthritis pain, elderly, knee osteoarthritis, rheumatoid physical exercise, pain scale.
Penambahan tepung daun pegagan (Centella asiatika) terhadap performa produksi puyuh Yuli Arif Tribudi; Arina Nurfianti
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27, No 1 (2017): April
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.08

Abstract

The study of this research was to evaluate the effect of pegagan (Centellaasiatica) on quail production performance. The materials used in this studywere 200 quail phase layer Coturnix-coturnix japonica strain. The methodused was experimental design with completely randomized design (CRD) with 4treatments and 5 replications. The treatments in this study were the feedcontrol without the addition of pegagan meal (P0); 0.5% (P1); 1% (P2) and1.5% pegagan meal (P3). The variables observed were feed intake (g/bird /day);Hen Day Production (%); feed conversion and egg weight (g/bird/day). Theresults of this research showed that pegagan meal not effect significantly(P>0.01) on feed intake (g/bird/day), Hen day Production (%); feed conversionand egg wight (g/bird/day) in quail production performance.it can be concluedthat Feed intake, Hen day Production, feed conversion and egg wight was beston P3. 1,5% pegagan meal in the feed were advised
HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT PELAKASANA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Nia Zulfita; Maria Fudji Hastuti; Arina Nurfianti
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 2: December 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i2.44504

Abstract

Latar Belakang: Perilaku caring yang didukung oleh kecerdasan emosional dan spiritual yang baik dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak dirasa masih kurang karena masih terdapat perawat yang belum berperilaku caring sehingga mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan dan kepuasan pasien. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan spiritual dengan perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode: Penelitian cross-sectional dengan menggunakan uji chi-square pada 48 sampel dengan metode total sampling. Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi (56,25%), kecerdasan spiritual tinggi (60,4%) dan berperilaku caring baik (62,5%). Hasil penelitian terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring (p = 0,018) dan terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku caring (p = 0,032). Variabel kecerdasan emosional merupakan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku caring perawat (OR= 4,667). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan spiritual terhadap perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Hasil penelitian ini menyarankan pentingnya meningkatkan perilaku caring yang didasari oleh kecerdasan emosional dan spiritual perawat. Kata Kunci: Kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, perilaku caring, perawat Referensi: 83 (2009 – 2018)