Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penilaian Tingkat Aktivitas Longsor di Sub-DAS Bompon Ramlah Ramlah; Danang Sri Hadmoko; M. Anggri Setiawan
Media Komunikasi Geografi Vol. 21 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i2.21360

Abstract

Bencana yang menyebabkan tingginya angka kerusakan fasilitas dan korban jiwa adalah longsorlahan. Dampak longsorlahan mendorong parah peneliti melakukan penelitian longsorlahan guna mereduksi dampak bencana longsorlahan. Salah satu langkah pengurangan dampak longsorlahan yaitu dengan memahami aktivitas longsorlahan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menilai aktivitas proses longsor di Sub-DAS Bompon, (2) Menentukan tingkat aktivitas longsor di Sub-DAS Bompon. Motode penelitian aktivitas longsor yaitu (1) Observasi lapangan langsung dan Pemotretan UAV (2) Data lapangan divisualisasi menjadi peta 2D dan 3D, (3) Peta 2D dan 3D dianalisis untuk menentukan tingkat aktivitas longsor. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bompon menarik untuk dijadikan wilayan kajian aktivitas longsor karena lokasi ini secara umum merupakan bentuklahan perbukitan dan banyak dijumpai bekas longsor yang tersebar di sepanjang DAS. Hasil penelitian pada 2 bekas longsor objek penelitian menujukan bahwa Longsor Kwaderan (K2) merupakan a relict landslide dengan sudut lereng dominan teratur yaitu 17o dan terjadi perubahan morfologi akibat pembuatan terasering untuk pertanian. Sementara Longsor Salakan (Sa) merupakan a re-active landslide dengan longsor baru sebagai indikator. Longsor baru pada Sa terdapat pada badan longsor utama dengan sudut lereng 12o. Longsor baru dipicu oleh gully pada badan longsor ketika kedalaman gully mencapai >6,11 m dan lebar >6,55 m.
Analisis dan Estimasi Dampak Longsorlahan terhadap Jaringan Jalan di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo Eko Setya Nugroho; Danang Sri Hadmoko; Cees van Westen; Nanette Kingma
Forum Geografi Vol 26, No 2 (2012): December 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v26i2.5068

Abstract

In this study, direct risk assessment was developed for various scenarios on the basis of hazard (e.g. spatial probability, temporal probability and magnitude class), vulnerability and estimating cost of road damage. Indirect risk assessment was derived from traffic interruption. The impact of landslide both direct and indirect impact were analyzed in the road segment 174. The research results show the highest direct impact of debris slide type of magnitude I located in the 20th mapping unit. The lowest direct impact of debris slide type of magnitude I can be founded in the 18th mapping unit. The direct impact of rock fall type of magnitude I which is located in the 6th mapping unit. Meanwhile, indirect impact which was caused by road blockage is Rp. 4,593,607.20 and Rp. 4,692,794.40 by using network analysis and community perception methods respectively. After class classification, road segment 174 is dominated by very low hazard, very low vulnerability and very low direct impact.
Tinjauan Kerentanan, Risiko dan Zonasi Rawan Bahaya Rockfall di Kulonprogo, Yogyakarta Dyah R. Hizbaron; Danang Sri Hadmoko; Samodra Wibawa; Syarifah Aini Dalimunthe; Junun Sartohadi
Forum Geografi Vol 24, No 2 (2010): December 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v24i2.5021

Abstract

This research aims at identification of spatial plan zonation in rock fall prone areas. Research method applies hazard, vulnerability and risk analysis as an input for spatial modeling using Multi Criteria Evaluation (MCE). Research reveals that in Girimulyo is susceptible towards rock fall. In the last decades, there were 16 occurrences of rock fall that impacted to physical damages. Fortunately, such disaster did not cause any harm to human life. Therefore, research argue that physical vulnerability analysis can be analyzed, while social vulnerability cannot be analyzed further, since it had less data support. According to the research, there are more than 48 housing units located in hazard zone. Hence, local government should initiate structural mitigation to avoid further loss. Research also reveals that areas with high susceptibility will not directly consider as high risk zone, unless it has high vulnerability index. Example: areas along escarpment, where it has high susceptibility, but it has no element at risk in the area. Thereby, research tries to present zonation for prone hazard areas, using risk index. The result is quite representative, since possible areas to be developed is anywhere alongside road network. Indication of the area is produced from the multi criteria analysis. Multi criteria analysis is an essential method to combine spatial data and its attribute. Using such method requires more data input and expertise in justifying indicator to be selected.
Identifikasi Morfologi Segmen Sungai Oyo Skala Detail dengan Pendekatan Geospasial Lusi Ratna Sari; Muhammad Anggri Setiawan; Danang Sri Hadmoko
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v11i1.55684

Abstract

Memahami informasi geomorfologi fluvial penting dilakukan untuk memahami unsur morfogenetiknya. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk identifikasi geomorfologi dengan melakukan inventaris data dan informasi menjadi sebuah peta. Metode yang digunakan yaitu survey lapangan dengan pendekatan spasial menggunakan foto udara yang dipotret melalui drone dengan ketinggian 100 m dan RTK (Real Time Kinematik) interpretasi foto udara bukan menjadi pendekatan utama dalam memetakan melainkan survey lapangan yang memiliki peran untuk validasi dan pendetailan pengamatan yang telah diinterpretasi melalui foto udara. Informasi yang diidentifikasi melalui interpretasi dan survei lapangan secara umum antaralain: sistem aliran sungai, sistem lereng, Sistem dataran banjir dan fitur spasial bersifat antopogenik berupa objek buatan manusia. Selanjutnya dilakukan simbolisasi berdasarkan karakteristik morfologinya dan dituangkan dalam peta morfologi sungai. Hasil penelitian berupa peta yang menunjukkan karakteristik morfologi fluvial pada skala detail.
Estimasi Ukuran Butir Pasir Menggunakan Citra Sentinel-2 pada Sungai Rejali, Kabupaten Lumajang Mohammad Naufal Fathoni; Danang Sri Hadmoko; Sandy Budi Wibowo
Journal of Electrical Engineering and Computer (JEECOM) Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jeecom.v5i2.6568

Abstract

Lahar hujan merupakan suatu fenomena kebencanaan yang mengancam daerah sekitar gunungapi, namun juga memiliki dampak positif berupa potensi pertambangan yang besar. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya pengelolaan dan perencanaan, didukung oleh informasi spasial yang memadai salah satunya adalah ukuran butir. Berkembangnya produk penginderaan jauh dan sistem informasi geografi dapat digunakan sebagai penyedia data spasial ukuran butir. Fokus penelitian ini adalah pemanfaatan Citra Sentinel-2 melalui indeks ukuran butir untuk mengestimasi ukuran butir menggunakan pendekatan empiris. Tahap penelitian terdiri dari pra-pemrosesan citra, pengambilan ukuran butir lapangan, analisis laboratorium, pemodelan empiris, dan identifikasi sebaran ukuran butir. Hasil penelitian menunjukkan indeks ukuran butir berkorelasi terhadap ukuran butir dan dapat digunakan sebagai variabel pemodelan. Ukuran butir pada lokasi penelitian berkisar antara -0.050 Φ sampai 11.828 Φ. Nilai validitas tergolong baik dikarenakan model memiliki nilai kesalahan estimasi yang setara dengan satu kelas ukuran butir. Distribusi ukuran butir menunjukkan semakin jauh transportasi material diiringi dengan semakin kecilnya ukuran butir.