Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN TINGKAT KEMAGNETAN DAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL ENDAPAN PASIR LAUT PANTAI PADANG SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN Krisman Krisman; Rachmat Syahadat; Erwin Erwin
Komunikasi Fisika Indonesia Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.987 KB) | DOI: 10.31258/jkfi.14.1.993-998

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penentuan nilai tingkat kemagnetan dan induksi magnetik endapan pasir besi sebagai fungsi kedalaman di pantai Padang Sumatera Barat. Sampel endapan pasir besi tersebut dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dilakukan untuk menentukan dan mengidentifikasi kandungan sampel pasir pantai maka di gunakan alat XRF (X- Ray Fluorensence), pemisahan kosentrat pasir besi dengan pasir menggunakan alat iron sand separator. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai tingkat kemagnetan endapan pasir besi meningkat atau bertambah sebagai fungsi kedalaman, dimana nilai tingkat kemagnetan diperoleh dengan perbandingan antara massa kosentrat dengan massa sampel. Nilai induksi magnetik total diukur menggunakan alat sensor magnetik Probe Pasco PS-2162 melalui sebuah solenoida terbuat dari 2500 lilitan dengan panjang 8 cm dan diameter 2,5 cm yang dialiri arus listrik dengan variasi arus 2 A hingga 10 A dan jarak horizontal 1 hingga 5 mm disepanjang sumbu solenoida. Ketika arus listrik dinaikkan maka induksi magnetik total semakin besar, dan nilai induksi magnetik total berkurang ketika sebagai fungsi jarak horizontal. Kata kunci : endapan pasir besi, tingkat kemagnetan, iron sand separator, induksi magnetik. Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/JKFI Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id Edisi April 2017. p-ISSN.1412-2960.; e-2579-521X Email: komunikasi.fisika.indonesia@gmail.com 991 PENENTUAN TINGKAT KEMAGNETAN DAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL ENDAPAN PASIR LAUT PANTAI PADANG SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN Krisman1 , Rachmat Syahadat2 , Erwin Prodi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia Email : rachmat.syahadat@gmail.com ABSTRACT We report the determination of the stage of magnetism and magnetic induction iron sand deposits as a function of depth in Padang, West Sumatra coast. Samples of the iron sand deposits are dried first, then the separation concentrate iron sand with sand using iron sand separator apparatus to identify the element countain of sampels then it was used XRF ( X- Ray Fluerensence). The study results expressed that grades stage magnetism iron sand deposits increases or increases as a function of depth, where the value of stage magnetism obtained by the ratio between the mass of the sample mass concentratet. The value of magnetic induction total measured using a magnetic sensor Pasco PS-2162 through a solenoid made of 2500 loops with a length of 8 cm and a diameter of 2,5 cm were electrified by the variation of a current of 2 A to 10 A and a horizontal distance of 1 to 5 mm along the axis solenoid. When an electric current is increased, the greater the total magnetic induction, and the total value of magnetic induction decreases as a function of the horizontal distance. Keywords: iron sand deposits, magnetic degree, iron sand separator, magnetic induction. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang penentuan nilai tingkat kemagnetan dan induksi magnetik endapan pasir besi sebagai fungsi kedalaman di pantai Padang Sumatera Barat. Sampel endapan pasir besi tersebut dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dilakukan untuk menentukan dan mengidentifikasi kandungan sampel pasir pantai maka di gunakan alat XRF (X- Ray Fluorensence), pemisahan kosentrat pasir besi dengan pasir menggunakan alat iron sand separator. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai tingkat kemagnetan endapan pasir besi meningkat atau bertambah sebagai fungsi kedalaman, dimana nilai tingkat kemagnetan diperoleh dengan perbandingan antara massa kosentrat dengan massa sampel. Nilai induksi magnetik total diukur menggunakan alat sensor magnetik Probe Pasco PS-2162 melalui sebuah solenoida terbuat dari 2500 lilitan dengan panjang 8 cm dan diameter 2,5 cm yang dialiri arus listrik dengan variasi arus 2 A hingga 10 A dan jarak horizontal 1 hingga 5 mm disepanjang sumbu solenoida. Ketika arus listrik dinaikkan maka induksi magnetik total semakin besar, dan nilai induksi magnetik total berkurang ketika sebagai fungsi jarak horizontal.
KARAKTERISASI DAN PEMBUATAN KAPASITOR Ba0,3Sr0,7TiO3MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL Rahmi Dewi; Pipit Rahayu P; Krisman Krisman
Komunikasi Fisika Indonesia Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.763 KB) | DOI: 10.31258/jkfi.14.2.1081-1087

Abstract

Film tipis dari bahan Barium Strontium Titanat (BST) dengan komposisi Ba0,3Sr0,7TiO3 dibuat dengan menggunakan metode sol-gel dan di annealing pada temperatur 600o Cdan 650o Cuntuk mendapatkan struktur kristalin. Film tipis BST tersebut dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM) dan spektroskopi impedansi. Hasil karakterisasi menggunakan FESEM pada temperatur 600o C dan 650o C diperoleh ketebalan yaitu 69,22 nm dan 73,69 nm. Nilai komposisi massa Ba:Sr:Ti yang didapatkan dari hasil karakterisasi EDX padasuhu 600o Cadalah 0,3:1,7:3,8 dan pada suhu 650o C yaitu 0,1:0,3:0,8. Hasil karakterisasi menggunakan spektroskopi impedansi diperoleh nilai frekuensi, impedansi real (Z’) dan impedansi imajiner (Z”). Dari hasil impedansi jugadiperoleh informasi bahwa semakin besar frekuensi maka semakin kecil kapasitansi kompleks dan konstanta dielektrik, begitu juga sebaliknya. Secara umum semakin besar suhu annealing maka nilai kapasitansi dan konstanta dielektriknya akan semakin besar. Pada frekuensi 100 Hz dengan suhu 600o C dan 650o C, nilai kapasitansinyaadalah 1,457x10-5 F, 1,476x10-5 F. Nilai konstanta dielektrik untuk suhu 100 Hz pada suhu 600o C dan 650o C adalah 670 dan 723.
KAJIAN SPEKTROSKOPI TERAHERTZ JARINGAN TUMOR DENGAN PENDEKATAN KOMPUTASI BIOFISIK Krisman Krisman; Antonius Surbakti; Mawarlina Mawarlina; Muhammad Hamdi
Komunikasi Fisika Indonesia Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.367 KB) | DOI: 10.31258/jkfi.14.2.1115-1118

Abstract

Telah dilakukan penelitian tetang spektroskopi penyerapan terahertz dalam pengkajian polapola gelombang dan spektrum penyerapan melalui jaringan biologi dengan pendekatan komputasi biofisik. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji dan menganalisa pola-pola gelombang serta spektrum penyerapan radiasi terahertz secara teoritis dengan metode komputasi. Parameter-parameter fisik spektroskopi penyerapan radiasi ditentukan menggunakan transformasi fourier dengan bantuan aplikasi matematika 9. Metodologi penelitian yang dilakukan yaitu pengkajian secara teoritis. Metode pengkajiannya yaitu dengan cara tahapan-tahapan yang disusun secara sistematis serta membandingkan hasil komputasi dan experimen dari literatur. Hasil komputasi atau model yang diperoleh spektrum penyerapan jaringan normal pada tumor 12.5 a.u dan normal 15 a.u menunjukkan perbedaan. Hasil ini dibandingkan dengan hasil penelitian periset sebelumnya sebagai validasi menghasilkan persentase kesalahan sebesar 0,8%.
PEMBUATAN FILM TIPIS BARIUM STRONTIUM TITANAT (Ba0,6Sr0,4TiO3) MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL DAN KARAKTERISASI MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI IMPEDANSI Rahmi Dewi; Satri Siswanto; Krisman Krisman
Komunikasi Fisika Indonesia Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.531 KB) | DOI: 10.31258/jkfi.14.1.955-960

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan film tipis dari bahan Barium Strontium Titanat (Ba0,6Sr 0,4TiO3) yang diannealing pada temperatur 600°C dan 650°C. Sampel dibuat dengan menggunakan metode Sol-Gel kemudian dikarakterisasi menggunakan FESEM dan Spektroskopi Impedansi. Hasil karakterisasi menggunakan FESEM untuk sampel 600°C dan 650°C masing-masing ketebalannya adalah 102,7 nm dan 245,7 nm. Karakterisasi spektroskopi impedansi menggunakan frekuensi sebesar 100 Hz sampai 1 MHz untuk memperoleh nilai impedansi real dan nilai impedansi imajiner yang digunakan untuk menentukan nilai impedansi kompleks, Kapasitansi kompleks dan konstanta dielektrik. Nilai impedansi kompleks pada suhu 600°C dan 650°C masing-masing adalah 2061,4 Ω dan 4684,3 Ω. Nilai kapasitansi kompleks pada suhu 600°C dan 650°C masing-masing adalah 7,72x10-7 F dan 3,4x10-7 F dan Nilai konstanta dielektrik pada suhu 600°C dan 650°C masing-masing adalah 52,9 dan 55,6.