<![CDATA[Latar Belakang: Salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia adalah penyakit hipertensi. Secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi. Peningkatan tekanan darah salah satunya dipengaruhi oleh kadar garam tinggi. Dalam upaya untuk membantu mengurangi angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) banyak cara yang dapat dilakukan bagi tenaga kesehatan sebagai konselor maupun sebagai pendidik yaitu dengan cara memberikan pendidikan kesehatan dan konseling. Tujuan dari konseling adalah memperbaiki kualitas hidup. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling tentang diet rendah garam dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis Pre-Experimental Design (nondesign) dengan rancangan One –Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi di wilayah Puskesmas Kayumas. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, lembar observasi, spyghnomanometer dan stetoskope. Data dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil:Responden pada penelitian ini memiliki karakteristik yaitu rata-rata berumur 43 tahun, berjenis kelamin perempuan (60,7%) dan memiliki pekerjaan buruh (50,6%). Tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum dilakukan konseling tentang diet rendah garam memiliki rata-rata sebesar 162,81 untuk sistole dan 100,01 untuk diastole, sebagian besar responden termasuk dalam kategori hipertensi sedang sebanyak 47 orang (52,8%) sedangkan setelah dilakukan konseling memiliki rata-rata sebesar 154,66 untuk sistole dan 97,76 untuk diastole, sebagian besar responden termasuk dalam kategori hipertensi ringan sebanyak 49 orang (55,1%) dan hasil uji t-test diperoleh p value 0,000 (p < 0,05) Kesimpulan: Konseling tentang diet rendah garam sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di Wilayah Puskesmas Kayumas.]]>
