Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Vokasional

Monitoring Persebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Memanfaatkan Data Berita Online Annisa Maulida Ningtyas; Ismil Khairi Lubis; Guntur Budi Herwanto
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.639 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.44691

Abstract

Latar Belakang: Implementasi surveilans penyakit di Indonesia masih menggunakan metode tradisional, yaitu dengan mengumpulkan data langsung di lapangan. Surveilans penyakit dengan menggunakan metode tradisional ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu data real dilapangan sulit didapatkan secara real-time pada skala global dan laporan mengenai persebaran penyakit memerlukan waktu yang panjang.Tujuan: Tujuan dari penelitian in adalah untuk melakukan studi pendahuluan penggunaan berita online untuk surveilans penyakit,yang diharapkan dapat menyajikan informasi mengenai persebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia secara real-time.Metode: Data yang digunakan adalah data berita yang berasal dari beberapa portal berita online, seperti kompas.com, tempo.com, krjogja.com dan sebagainya, yang diambil dalam rentang waktu tertentu. Ekstraksi fitur lokasi pada berita menggunakan metode dictionary pattern matching.Hasil: Hasil dari penelitian ini ditemukan persebaran penyakit berdasarkan fitur lokasi dalam berita di 9 Provinsi di Indonesia, yaitu Banten, DI Yogyakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Utara. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa terdapat korelasi antara kemunculan fitur lokasi dengan banyaknya kasus dilapangan. Kemudian dari hasil perbandingan dengan peringkat 5 besar provinsi dengan angka kejadian tertinggi, ditemukan bahwa 3 dari 9 provinsi memiliki kesesuaian dengan data dari Kementerian Kesehatan, yaitu Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Jawa BaratKesimpulan: Surveilans dengan memanfaatkan berita online berkorelasi dengan data dari Kementerian Kesehatan dan dapat menyajikan informasi persebaran DBD secara real-time, namun penelitian ini masih memiliki kekurangan, yaitu jumlah berita yang tidak relevan masih cukup tinggi dan masih condong pada suatu daerah.