Yuhanida Milhani
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembentukan karakter melalui outdoor learning dalam pembelajaran IPS Yuhanida Milhani
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 8, No 1 (2021): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v8i1.39185

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana pembentukan karakter melalui outdoor learning dalam pembelajaran IPS SMP. Metode yang dingunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP Tumbuh Yogyakarta. Data diperoleh dari hasil indept interview dengan key informan: kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan siswa. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah: data reduction, data display, dan conclusion/verification). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Pembentukan  karakter dapat dibagi menjadi dua strategi , yaitu internal dan eksternal sekolah; 2) strategi internal sekolah dapat ditempuh melalui empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar di kelas dengan metode pembelajaran yang telah disiapkan, kegiatan keseharian dalam bentuk school culture, kegiatan habituation, kegiatan kokurikuler, dan ekstra kurikuler; dan 3) strategi eksternal dapat ditempuh melalui kerja sama dengan orang tua dan masyarakat.Character building through outdoor learning in social studies learningThe purpose of this study was to determine how character formation through outdoor learning in junior high school social studies learning. The method used is qualitative research. The research was conducted at SMP Tumbuh Yogyakarta. Data obtained from the results of indept interviews with key informants: school principals, vice principals, homeroom teachers, teachers, and students. Data were analyzed using the following steps: data reduction, display data, and conclusion/verification). Based on the research results, it can be concluded that: (1) Character building can be divided into two strategies, namely internal and external schools; (2) the school's internal strategy can be pursued through four pillars, namely teaching and learning activities in class with prepared learning methods, daily activities in the form of school culture, habituation activities, co-curricular activities, and extra-curricular activities; and (3) external strategies can be pursued in collaboration with parents and the community.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Yuhanida Milhani
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 4, No 2 (2017): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.27 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v4i2.17571

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) keefektifan model STAD dibandingkan dengan model konvensional dalam meningkatkan hasil belajar IPS di SMP N 15 Yogyakarta; (2) keefektifan model STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan gaya belajar auditori, dibandingkan dengan model konvensional; (3) keefektifan model STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan gaya belajar visual, dibandingkan dengan model konvensional, dan (4) interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan factorial design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 15 Yogyakarta berjumlah 30 siswa sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan jumlah 33 siswa. Instrumen penelitian divalidasi secara logis dan empirik. Validitas logis dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli (expert judgement). Reliabilitas tes hasil belajar dianalisis dengan rumus KR 21, sedangkan untuk reliabilitas angket gaya belajar dianalisis dengan rumus alpha cronbach. Analisis data dilakukan dengan teknik Anava dua jalur pada taraf signifikansi α 0,05. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan model STAD lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional, yang ditunjukkan dengan: (1) secara umum model STAD lebih efektif dari pada model konvensional untuk meningkatkan hasil belajar IPS di SMP, (9,2000 6,2424; p= 0,000); (2) pada siswa dengan gaya belajar auditori, model STAD dan model konvensional sama-sama efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, (8,0000 7,7143; p=0,785); (3) pada siswa dengan gaya belajar visual, model STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan model konvensional, (10,7692 5, 1579; p= 0,000), dan (4) terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Mandala Bhakti Wanitatama: memori kolektif pergerakan perempuan dalam terciptanya kesetaraan gender Diah Nadiatul Jannah; Devita Eka Cahyani; Arfaton Arfaton; Yuhanida Milhani
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.43915

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui latar belakang pergerakan laskar perempuan Indonesia untuk menunjang kesetaraan gender dan menghayati nilai-nilai yang terdapat dalam Mandala Bhakti Wanitatama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif historis dengan tahapan analisis data yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Penelitian ini dilakukan di Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mandala Bhakti Wanitatama dapat memenuhi konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah serta dapat merepresentasikan kesetaraan gender yang dilandasi tujuan-tujuan SDGs dan United Nations Development Programme. Mandala Bhakti Wanitatama juga memiliki potensi modal sosial, realitas sosial dan manajerial yang baik dalam proses terciptanya monument lewat kelembagaan.Mandalabhakti Wanitatama: collective memories of women movement for gender equality The purpose of this study was to determine the collective memory of the Indonesian women's movement at the Mandala Bhakti Wanitatama Monument and to reconstruct the values of gender equality contained in the Mandala Bhakti Wanitatama monument. This research is a type of historical qualitative research. This research was conducted at the Mandala Bhakti Wanitatama complex in Yogyakarta for 3 months from July to September 2021. The data collection techniques used were observation, interviews, documentation, and literature studies. The data analysis technique was carried out by heuristics, verification, interpretation, and historiography stages. The results of this study indicate two main things. First, the Mandala Bhakti Wanitatama Monument contains a collective memory of the women's movement that can represent gender equality in line with the goals of the SDGs and the United Nations Development Programme. Second, Mandala Bhakti Wanitatama also has the potential for social capital which consists of the only women's movement museum in Indonesia with various social and managerial realities that are good in the process of creating monuments through institutions.