Mu’aini Mu’aini
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NEGERI 15 KOTA YOGYAKARTA Mu’aini Mu’aini
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 3, No 1 (2016): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.331 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v3i1.9669

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan Kemmis Taggart desain dilakukan dalam 3 siklus. Subyek penelitian adalah 35 siswa. Kolaborator penelitian ini adalah guru dan peneliti sebagai pengamat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, wawancara, dan catatan lapangan, dan dianalisis secara kualitatif dengan teknik yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPS dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kualitas belajar IPS dalam proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat diamati dan dibuktikan dengan peningkatan kegiatan belajar sebanyak 74,69% . siklus I, 77,13%. Siklus II, dan 91,83% pada Siklus III. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 67,00 rata-rata, sedangkan siswa mencapai KKM yang 45. 6%, pada siklus II meningkat rata-rata untuk 71.00, sedangkan siswa mencapai KKM yang 57. 14%; dan di Siklus III meningkat menjadi 80. 42 dengan semua siswa (100%) mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kualitas Ilmu Sosial pembelajaran di kelas D delapan di SMP Negeri 15 Yogyakarta.
AKULTURASI ISLAM DALAM BUDAYA TRADISI MERARIQMASYARAKAT SASAK DI DESA SELEBUNG KECAMATAN JANAPRIA KABUPATENLOMBOK TENGAH TAHUN 2014 Mu’aini Mu’aini; Rosada Rosada; Sipa Sasmanda
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 5, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v5i2.88

Abstract

Abstrak: Penelitian bertujuan untuk untuk mengetahui tradisi  merariqdan akulturasi Islam dalam budaya lokal dalam tradisi merariq  masyarakat sasak di desa Selebung Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah masyarakat Selebung Kecamatan Janapria. Pengumpulan data dilakukan melalaui observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis menurut Miles dan Huberman, yaitu (1). Reduksi data, (2) Penyajian data, (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian Tradisi  Merariq  atau kawin lari Masyarakat Sasak memiliki banyak retual atau tahapan-tahapan sebagai berikut; merariqatau kawin lari, melapor kepada kepala lingkungan,nyelabar, melakukan pernikahan, rebak pucuk, begawe, sorong serah, nyongkolan, dan bales lampak. Akulturasi budaya dapat terjadi karena keterbukaan suatu komunitas masyarakat akan mengakibatkan kebudayaan yang mereka miliki akan terpengaruh dengan kebudayaan komunitas masyarakat lain. Selain keterbukaan masyarakatnya,  perubahan kebudayaan yang disebabkan “perkawinan“ dua kebudayaan bisa juga terjadi akibat adanya pemaksaan dari masyarakat asing memasukkan unsur kebudayaan lokal. Akulturasi budaya bisa juga terjadi karena kontak dengan budaya lain, sistem pendidikan yang maju yang mengajarkan seseorang untuk lebih berfikir ilmiah dan objektif, keinginan untuk maju, sikap mudah menerima hal-hal baru dan toleransi terhadap perubahan. Akan tetapi  dalam tradisi ada perbedaan pendapat dikalangan para tokoh adat dengan tokoh agama di tengah-tengah masyarakatsasak. Tradisimerariqmasyarakat sasak banyak mengubah persepsi pelaksanaan merariq atau pernikahan sesuai dengan ajaran islam.Abstract: The research aims to to know the tradition of merariqdan acculturation of Islam in local culture in tradition merariq sasak society in Selebung village of Janapria District Central Lombok Regency Year 2014. This research use descriptive quantitative research method. The subject of this research is the Selebung community of Janapria District. Data collection is done through observation, interviews, and documents. Analysis according to Miles and Huberman, namely (1). Reduction of data, (2) Presentation of data, (3) withdrawal of conclusions. The results of the Merariq Tradition or the elopement of the Sasak Society have many of the following retreats or stages; merariqatau eloping, reporting to the head of the environment, nyelabar, do weddings, rebuk bud, begawe, push shove, nyongkolan, and bales lampak. Cultural acculturation can occur because the openness of a community will result in the culture they have will be affected by the culture of other communities. In addition to the openness of its people, cultural changes caused by the "marriage" of two cultures can also occur due to the coercion of foreign society incorporating elements of local culture. Cultural acculturation can also occur because of contact with other cultures, advanced educational systems that teach a person to be more scientific and objective thinking, the desire to move forward, the easy acceptance of new things and the tolerance for change. However, in the tradition there are differences of opinion among indigenous figures with religious leaders in the midst of the societysasak. Tradisimerariqmasasak community much change the perception of the implementation of merariq or marriage in accordance with Islamic teachings.
TRADISI ZIARAH KUBUR MASYARAKAT SASAK (STUDI KASUS MAKAM LOANG BALOQ) Wawansyah Wawansyah; Sipa Sasmanda; Mu’aini Mu’aini
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 5, No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v5i1.52

Abstract

Judul penelitian “Tradisi Ziarah Kubur Masyarakat Sasak: Studi Kasus Makam Loang Baloq”. Peneliti memilih judul ziarah kubur melihat bayak masyarakat ziarah kubur dengan melakukan retual-retual yang dapat merusak aqidah agama islam. Fokus penelitian  yaitu; persepsi masyarakat terhadap ziarah kubur, motivasi yang mendorong masyarakat melakukan ziarahkubur, dan tata cara pelaksanaan ziarah kubur. Tujuan penelitian mengetahui persepsi masyarakat terhadap ziarah kubur, mengetahui motivasi yang mendorong masyarakat melakukan ziarah kubur, dan mengetahui tata cara pelaksanaan ziarah kubur. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif - analisis dan jenis penelitian studi kasus.Sumber data masyarakat tanjung karang yang diambil lewat sampel. Teknik pengumpulan data mengunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data adalah analisis tematik. Hasil penelitian persepsi masyarakat tentang ziarah kuburpertama mengandung unsur mendatangi tempat pemakaman tertentu, baik makam orang yang masih terkait dengan hubungan keluarga, sanak saudara ataupun orang lain yang dianggap memiliki kelebihantertentu seperti wali. Mendoakan yang dimakamkan dan mendo’akan diri sendiri. Mengharapkan berkah dari Allah sewaktu berziarah dengan melakukan penghormatan kepada makam yang dikunjungi. Untuk mengingat kematian dan mendekatkan diri kepada Allah dan meminta suatu hajatan. Motivasi masyarakat ziarah kubur memberikan ketenangan disaat mendapatkan masalah kesulitan dalam hidup, berdo’a  di makam akan dikabulkan semua permintaan, melaksanakan hajatan di makam akan membawa keberkahan dan keselamatan. Tata cara berziarah kubur menurut masyarakat sasak adalah  pertama, sebelum berziarah kubur harus membersihkan badan  dan memiliki wudhu,  kedua, kemudian mengucapkan salam penghormatan,  ketiga, mengirim Al-Fatihah kepada Rasulallah, para Nabi, aulia, leluhur dan yang terakhir mengirim do'a. keempat, tawasul, kelima, membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falak, Annas,Tahlil dan Yasin, keenam,ditutup dengan do’a
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PRODI SEJARAH FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM Mu’aini Mu’aini; Sipa Sasmanda; Muzakir Muzakir
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 4, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v4i2.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPS melalui penerapan metode problem based learningIPS pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UM-Mataram. Penelitian ini merupakan classroom action research(penelitian tindakan kelas) yang dilaksanakan dalam III siklus. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester dua berjumlah 30 mahasiswa. Kolaborator dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai pelaksana tindakan dan teman sejawat sebagai observer. Pengumpulan data dilakukan melalaui observasi, wawancara,catatan lapangan dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan secara kualitatif dengan tehnik yang dikembangkan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran perngatar IPS dengan penerapan metode problem based learningdapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada aspek pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar. Langkah pembelajaran meliputi mengidentifikasi masalah, menggali sumber informasi  yang relevan, belajar secara mandiri, menyelidiki dan menginterpretasi data yang terkumpul, memperioritaskan beberapa alternatif solusi masalah,dengan mengintegrasikan pendapat atau informasi untuk menyeleksi solusi masalah. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat diamati dan dibuktikan  dengan adanya peningkatan pelaksanaan pembelajaran  dengan persentase pada siklus I = 74,69%, pada siklus II,=77.13%, dan pada siklus III= 91,83%. Hasil belajar mahasiswa pada siklus I rata-rata 67. 00, mahasiswa yang mencapai  KKM sebesar 45,6%; siklus II rata-rata meningkat menjadi 71,00, masiswa yang KKM 57,14%; dan siklus III rata-rata meningkat menjadi 80,42 dengan seluruh mahasiswa (100%) mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian tersebutdapat disimpulkan penerapan metode  problem based learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada mahasiswa prodi pendidikan sejarah FKIP UM-Mataram.