Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN USIA, INDEKS MASA TUBUH, KECEPATAN BERJALAN DAN RIWAYAT JATUH DENGAN KESEIMBANGAN BERJALAN LANSIA MAJELIS TAKLIM ASMAUL HUSNA PALEMBANG Msy Rulan Adnindya; Annisa Hasyrahim Redha; Indri Seta Septadina; Tri Suciati; Wardiansah Wardiansah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.17491

Abstract

Keseimbangan berjalan pada lansia berkaitan dengan faktor risiko seperti usia, kecepatan berjalan, riwayat jatuh sebelumnya, dan indeks massa tubuh (IMT). Semakin meningkat usia seseorang dikhawatirkan semakin meningkat pula risiko untuk mengalami gangguan keseimbangan berjalan yang dapat berakibat fatal seperti terjatuh. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan usia, indeks masa tubuh, kecepatan berjalan dan riwayat jatuh dengan keseimbangan berjalan pada orang lanjut usia di Majelis Taklim Asmaul Husna Palembang. Desain penelitian berupa penelitian analitik observasional potong-lintang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 60 responden. Variabel penelitian antara lain usia, kecepatan berjalan, riwayat jatuh sebelumnya, indeks massa tubuh (IMT) dan keseimbangan berjalan. Terdapat hubungan signifikan keseimbangan berjalan dengan usia (p=0,002), riwayat terjatuh (p=0,001), indeks massa tubuh (IMT) (p=0,002), dan kecepatan berjalan (p=0,004). Kelompok usia manula memiliki resiko terjatuh lebih besar (80%) dibandingkan kelompok usia lansia awal (36,4%) dan akhir (16,7%). Adanya riwayat pernah terjatuh, indeks masa tubuh abnormal (berat badan berlebih dan obesitas) dan kecepatan berjalan yang lebih cepat dapat meningkatkan risiko untuk terjatuh. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara usia, indeks massa tubuh, kecepatan berjalan, dan riwayat jatuh dengan keseimbangan berjalan pada lanjut usia Majelis Taklim Asmaul Husna Palembang.
GAMBARAN RADIOLOGIS CALCANEUS PADA PENGAYUH BECAK Tri Suciati; Indri Seta Septadina
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Penggunaan otot rangka yang berlebihan pada pengayuh becak dapat menyebabkan gangguan pada  tendon Achilles yang menerima tekanan yang cukup besar dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat menyebabkan perubahan pada kartilago pada tualng calcaneus di kaki.   Metode : Penelitian yang dilakukan merupakan observasional dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) pada pengayuh becak di Kotamadya Palembang.  Subjek penelitian adalah tiga puluh orang  pengayuh becak yang telah menjalani profesinya lebih dari lima  tahun. Pemeriksaan radiologis  dilakukan di BBLK Palembang.    Hasil : Pengayuh becak dengan gambaran calcaneus spur sebanyak 19 orang (63,3%). Pengayuh becak yang mengalami calcaneus spur yang mengalami nyeri kaki sebanyak 11 orang (73,3%) dari 15 responden sedangkan responden yang tidak mengalami nyeri kaki sebanyak 8 orang (53,3%) dari 15 responden. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square didapatkan p value = 0,449.   Simpulan : Sebagian besar pengayuh becak memiliki gambaran calcaneus spur. Namun tidak ada hubungan antara nyeri kaki  dengan calcaneus spur.  Kata kunci : calcaneus, pengayuh becak
FUNCTIONAL ANATOMY OF MANDIBULAR NERVE Msy Rulan Adnindya; Indri Seta Septadina; Tri Suciati; Wardiansah Wardiansah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V10I2.21252

Abstract

The mandibular nerve is the largest branch of the trigeminal nerve. It innervates the mandibular teeth, gums, skin of the temporal region, ear, lower lip, the lower part of the face, muscles of mastication, and mucous membrane of the anterior 2/3 of the tongue. The mandibular nerve is the main pharyngeal nerve arch. The sensory and motor fibers in the mandibular nerve originate from two roots: the sensory root, which originates from the semilunar ganglion, and the motor root, which originates from the motor nucleus. The mandibular nerve has a mixture of sensory and motor nerves and motor and sensory functions. Face, cheeks and temples, oral cavity, teeth and gums, nasal cavity and sinuses, and temporomandibular joints and muscles. Trauma to the mandible can damage or tear the inferior alveolar nerve in the mandibular canal, causing sensory loss distal to the lesion. Local anesthesia of the inferior alveolar nerve is generally reserved for dental procedures. Local anesthetic injection into the oral mucosa on the medial side of the mandible can also involve the nearby lingual nerve, thus affecting the tongue and the inside of the mouth. The close connection between the submandibular canal and the lingual nerve is important in root canal infections and surgical procedures.
CARPAL TUNNEL SYNDROM: ANATOMICAL PERSPECTIVE Msy Rulan Adnindya; Msy Syarenta Adenina; Tri Suciati; Indri Seta Septadina; Wardiansah Wardiansah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V10I3.22362

Abstract

ABSTRAKSindrom terowongan carpal, yang dikenal dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS), adalah kondisi medis yang terjadi ketika nervus medianus, yang melintasi pergelangan tangan menuju jari-jari tengah dan ibu jari, terjepit atau tertekan di dalam terowongan carpal. Terowongan carpal terletak di pergelangan tangan dan terdiri dari tulang dan jaringan ikat yang membentuk lantai dan atap terowongan. Nervus medianus dan tendon otot-otot fleksor tangan melintasi terowongan ini. Rata-rata, setidaknya 3,8% dari orang yang mengeluhkan nyeri, ketidakresponsifan, dan sensasi gatal di tangan mereka menderita CTS. CTS dijumpai 276 per 100.000 laporan tahunan. Prevalensi kondisi ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti populasi, gaya hidup, dan kebiasaan kerja. Terowongan carpal adalah jalur osseo-fibrous yang sempit yang ditemukan di bagian depan pergelangan tangan. berfungsi sebagai pintu masuk ke telapak tangan untuk nervus medianus, tendon dari flexor digitorum superficialis, flexor digitorum profundus dan flexor pollicis longus. Struktur abnormal di dalam dan di sekitar terowongan carpal dapat meningkatkan volume terowongan carpal yang dapat mengakibatkan kompresi nervus medianus. Kompresi nervus medianus dimanifestasikan oleh kelemahan dan hilangnya kekuatan otot-otot thenar, dan hilangnya sensasi kulit dari permukaan palmar dari tiga setengah digit lateral. Oleh karena itu, pengetahuan tentang struktur di dalam dan di sekitar terowongan carpal serta lokasi kompresi berguna dalam menentukan patologi dan pengobatan yang tepat untuk neuropati kompresi. AbstractCarpal Tunnel Syndrome: Anatomical ReviewCompression of the median nerve within the carpal tunnel is called carpal tunnel syndrome and is manifested by weakness and wasting of the thenar muscles. Carpal tunnel syndrome, also known as carpal tunnel syndrome (CTS), is a medical condition that occurs when the median nerve, which crosses the wrist toward the middle fingers and thumb, is pinched or compressed within the carpal tunnel. The carpal tunnel is located at the wrist and consists of bone and connective tissue that make up the floor and roof of the tunnel. The median nerve and tendons of the flexor muscles of the hand cross this tunnel. On average, at least 3.8% of people who complain of pain, unresponsiveness, and itching sensations in their hands suffer from CTS. CTS was found at 276 per 100,000 annual reports. The prevalence of this condition can vary depending on factors such as population, lifestyle, and work habits. The carpal tunnel is a narrow osseo-fibrous pathway found at the front of the wrist. serves as the entrance to the palm for the median nerve, tendons of the flexor digitorum superficialis, flexor digitorum profundus, and flexor pollicis longus. Abnormal structures in and around the carpal tunnel can increase the volume of the carpal tunnel which can result in compression of the median nerve. Compression of the median nerve is manifested by weakness and loss of strength of the thenar muscles and loss of skin sensation from the palmar surface of the three and a half lateral digits. Therefore, knowledge of the structures in and around the carpal tunnel as well as the location of compression is useful in determining the pathology and appropriate treatment for compression neuropathy.Keywords: CTS, Anatomy, Hand, Carpal Tunnel