Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Manajemen Pembelajaran Tematik di Kelas Tinggi SD Percontohan Kabupaten Indramayu Amanaturrakhmah, Isna; Kardoyo, Kardoyo; RC, Achmad Rifai
Journal of Primary Education Vol 6 No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.342 KB) | DOI: 10.15294/jpe.v6i2.17570

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik di SD kelas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Perencanaan pembelajaran tematik di SD kelas tinggi (2) Pelaksanaan pembelajaran tematik di SD kelas tinggi (3) Penilaian pada pembelajaran tematik di SD kelas tinggi (4) Hubungan antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran tematik di SD kelas tinggi (5) Hubungan pada perencanaan dengan penilaian pembelajaran tematik di SD kelas tinggi. Penelitian ini menggunakan metode survey dan sampling purposive sebagai teknik penentuan sample. Subyek penelitian adalah seluruh wali kelas untuk kelas IV, V dan VI SD percontohan di kabupaten Indramayu, terdiri atas 14 SD, sebanyak 45 responden. Variabel penelitian adalah: Perencanaan (variabel independen), Pelaksanaan pembelajaran (variabel dependen) dan pelaksanaan evaluasi (variabel dependen). Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pembelajaran tematik di SD kelas tinggi di Indramayu berjalan baik. Hasil kuesioner menunjukkan 60% responden mengembangkan perencanaan pada kategori baik, 49% responden melaksanakan pembelajaran pada kategori baik dan 64% responden melaksanakan evaluasi pada kategori baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan nilai Pearson Correlation sebesar 0.906. Terdapat hubungan yang signifikan antara perencanaan dengan penilaian dengan nilai Pearson Correlation 0.889.This research is motivated by the many obstacles faced by teachers in implementing the thematic learning in the upper grades of elementary school. The aims of the research are to analyze: (1) The thematic lesson plan in the upper grades of Elementary School, (2) The thematic learning mplemented in the upper grades of Elementary School, (3) The evaluation of thematic learning in upper grades of Elementary School, (4) the correlation between lesson plan and learning process in upper grades of Elementary School, (5) the correlation between learning process and evaluation in upper grades of Elementary School. This study uses survey as a method and purposive sampling technique in choosing the sample. The research subjects are all the teachers of IV, V and VI grades in pilot project elementary school of Indramayu district. They consist of 14 schools within 45 respondents. The variabels are: Planning (as independent), learning process (as dependent) and evaluation (as dependent). The result shows that the implementation of thematic learning in upper grades in Indramayu works well. The questionnaires result show that 60% of respondents planned the learning well, 49% of all respondents implemented thematic learning well and 64% do the evaluation well. There is a significant correlation between lesson plan and learning process by 0.906 value of Pearson Correlation. So that the correlation of learning process and the evaluation is correlated significantly by 0.889 value of Pearson correlation.
Analisis Capaian Kompetensi Kognitif Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Kurikulum 2013 Subtema Keseimbangan Ekosistem Isna Amanaturrakhmah; Ahmad Fauzan
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 10, No 2 (2019): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mgs.v10i2.3104

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa Sekolah Dasar (SD) dalam mencapai kompetensi kognitif pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema Keseimbangan Ekosistem dan mendeskripsikan pengalaman belajar saintifik siswa pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema keseimbangan ekosistem. Meotde penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas pembelajaran pada kurikulum 2013 menunjang proses berpikir tingkat tinggi pada siswa. Pembelajaran pertama memfasilitasi siswa untuk berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, serta kategori C6 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran kedua, siswa melakukan aktifitas C1, C2, C3 (berpikir tingkat rendah) dan kategori C4 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran ketiga, siswa melaksanakan aktifitas berpikir tingkat rendah C1 dan C2, serta C4 dan C5 pada kategori berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran keempat menunjukkan aktifitas berpikir tingkat rendah siswa muncul pada kategori C1 dan C2, serta berpikir tingkat tinggi pada kategori C5 dan C6. Aktifitas berpikir tingkat rendah siswa pada pembelajaran kelima adalah kategori C1 dan C2, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi siswa pada kategori C5 dan C6. Pada pembelajaran terakhir siswa melakukan aktifitas berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi pada kategori C6. Sedangkan kegiatan kegiatan saintifik siswa belum muncul secara optimal dalam keseluruhan aktifitas pembelajaran siswa, namun demikian kegiatan saintifik yang dimunculkan siswa relatif baik, mengingat kemampuan intelektual siswa sebagian besar masih berada pada tahap operasi konkrit.
Pengembangan Genre melalui Microsoft Powerpoint sebagai Media E-Learning dalam Memahami Teks Berbahasa Inggris pada Masa Covid-19 di SMA N 1 Bongas Indramayu Ahmad Fauzan; Isna Amanaturrakhmah
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.897 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2021.12(1).39-52

Abstract

Based on Circular Letter of Educational Authorities of West Java Province Number 443/5867-Set.Disdik regarding the extension of the teaching and learning process implementation time at home and the mandate of the Head of Educational Authorities (Disdik), Dewi Sartika, taking into account a number of matters related to Covid-19 (Pikiran Rakyat, 01 - 04 June 2020, 12:45 WIB), the implementation of education in West Java Province is carried out with the long distance learning mechanism. By paying attention to this policy, SMA N 1 Bongas Indramayu West Java carries out a distance learning process (online) through electronic media (E-Learning). Thus, teachers must be more creative and innovative in choosing and implementing appropriate learning methods so their students’ problems in the form of low reading skills and difficulties in understanding English reading texts can be resolved properly. This study aims to test and produce learning media in the form of genres through Microsoft PowerPoint and to improve students' reading comprehension skills in understanding English texts. Therefore, this learning media is very helpful for English teachers in improving students' reading comprehension skills in understanding English texts through long distance learning during the Covid-19 period. Referring to Sugiyono (2013: 407-427), this research is categorized as research and development (R&D). The study population was all students of SMA N 1, Bongas District, Indramayu Regency, totaling 522 students, 216 boys and 306 girls. This research applied Random sampling technique. The sample was 29 students of Class XII MIPA-3 (15 boys and 14 girls) with the assumption that they already had basic reading comprehension skills in English in the previous class; and as material stabilization before they carry out the national/school final exams.. Before giving treatment by applying the genre through Microsoft PowerPoint as a learning medium, students were given a pre-test. This is done to see the basic abilities of students before treatment. After the learning (treatment), students did the post-test.This was done to know the improvement of students' understanding ability in reading English texts. The instrument used in this study was an objective test in the form of multiple choices of which validity was tested through expert judgment (Sugiyono, 2013: 177) and point-biserial correlation test (Azwar, 2011: 19-21) and its reliability was tested using the Kuder-Richardson test (KR-20), Azwar (2011: 82). The data from the pre-test and post-test results were analyzed through the related t-test and were described (Sugiyono, 2013: 422). The results showed that the learning method by applying the genre through Microsoft PowerPoint was very effective in improving students' comprehension skills in reading English-language texts through distance learning (online) during the Covid-19 period. This can be seen from the value of t-test = -17,792 with a value of t-table = 2.052 with degree of freedom (df) n-2 = 27 at an error level of 5% in the area of acceptance Ha and rejection of H0. This explains the significant difference between the learning method by media of genre through Microsoft PowerPoint and the previous method.Keywords: development, media, genre, reading, understanding
PENERAPAN METODE DIRECT INSTRUCTION BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA Isna Amanaturrakhmah
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan efektifitas belajar mahasiswa PGSD STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu selama masa pandemic COVID-19. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kualitatif dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling, yakni mahasiswa semester VII yang berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan efektifitas yang signifikan pada setiap siklus pembelajaran. Pada siklus I efektifitas belajar mahasiswa tercapai dengan kategori baik. 20 mahasiswa dinilai aktif dalam kegiatan pembelajaran, 19 mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran. Pada siklus 2, efektifitas belajar mahasiswa mencapai kategori baik, dengan perkembangan 24 mahasiswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, 24 mahasiswa dinilai mencapai tujuan pembelajaran. Siklus 3 menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran mahasiswa berada pada kategori sangat baik. Pada siklus ini 32 mahasiswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan 29 mahasiswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Begitu juga dengan siklus 4 yang menunjukkan perkembangan efektivitas belajar pada kategori sangat baik. Pada siklus ini 32 mahasiswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan 30 mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran. oleh karena itu metode Direct Instruction yang didukung dengan media audio visual disimpulkan dapat meningkatkan efektivitas belajar mahasiswa.
Analisis model Learning Cycle dalam meningkatkan kemampuan kognitif Isna Amanaturrakhmah; Samsudin Samsudin
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pendas.9.2.157-175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan kognitif yang dapat dikembangkan siswa kelas I SD dalam pembelajaran menggunakan model learning cycle berdasarkan taksonomi Bloom. Model Learning Cycle merupakan model pembelajaran yang memiliki tahapan pembelajaran yang terkandung kegiatan berpikir tingkat tinggi. Tahapan dalam model Learning Cycle adalah engagement, exploration, explanation, elaboration dan evaluation. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian dilakukan di UPTD SDN 1 Pabean Ilir kabupaten Indramayu. Subjek penelitian merupakan siswa kelas 1 sejumlah 26 orang. Penentuan subjek dilakukan menggunakan teknik Purpossive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur hasil belajar, observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan berpikir, serta dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan metode kualitatif Model Interaktif Miles dan Huberman. Hasil menunjukkan bahwa model Learning Cycle dapat menunjang perkembangan kemampuan kognitif dengan memberikan usaha yang lebih baik dalam mengemas kegiatan dan membimbing aktivitas pembelajaran siswa. Hal ini ditunjukkan pada kegiatan kognitif siswa pada tingkat rendah (C1-C3) yang meningkat secara signifikan. Pada siklus pertama muncul sebanyak 77%, sementara pada siklus terakhir 97% siswa menunjukkan kegiatan kognitif C1-C3. Sementara kegiatan analisis (C4) dikemas dengan permainan kognitif. Salah satunya adalah menemukan 5 perbedaan pada 2 gambar serupa. Permainan seperti ini menggugah ketertarikan untuk aktif dan fokus dalam kegiatan pembelajaran.
Analisis Capaian Kompetensi Kognitif Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Kurikulum 2013 Subtema Keseimbangan Ekosistem Isna Amanaturrakhmah; Ahmad Fauzan
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 10, No 2 (2019): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.031 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v10i2.3104

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa Sekolah Dasar (SD) dalam mencapai kompetensi kognitif pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema Keseimbangan Ekosistem dan mendeskripsikan pengalaman belajar saintifik siswa pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema keseimbangan ekosistem. Meotde penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas pembelajaran pada kurikulum 2013 menunjang proses berpikir tingkat tinggi pada siswa. Pembelajaran pertama memfasilitasi siswa untuk berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, serta kategori C6 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran kedua, siswa melakukan aktifitas C1, C2, C3 (berpikir tingkat rendah) dan kategori C4 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran ketiga, siswa melaksanakan aktifitas berpikir tingkat rendah C1 dan C2, serta C4 dan C5 pada kategori berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran keempat menunjukkan aktifitas berpikir tingkat rendah siswa muncul pada kategori C1 dan C2, serta berpikir tingkat tinggi pada kategori C5 dan C6. Aktifitas berpikir tingkat rendah siswa pada pembelajaran kelima adalah kategori C1 dan C2, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi siswa pada kategori C5 dan C6. Pada pembelajaran terakhir siswa melakukan aktifitas berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi pada kategori C6. Sedangkan kegiatan kegiatan saintifik siswa belum muncul secara optimal dalam keseluruhan aktifitas pembelajaran siswa, namun demikian kegiatan saintifik yang dimunculkan siswa relatif baik, mengingat kemampuan intelektual siswa sebagian besar masih berada pada tahap operasi konkrit.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN SIKAP BEKERJASAMA SISWA isna amanaturrakhmah
Jurnal Elementary:Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 1: Januari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/elementary.v6i1.11747

Abstract

Abstrak: Penelitian bertujuan mendeskripsikan bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick meningkatkan hasil belajar kognitif dan sikap bekerjasama siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK yang terdiri dua siklus. Kegiatan penelitian dilakukan di UPTD SDN Luwunggesik. Subjek penelitian adalah 26 orang siswa kelas V. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Kemudian data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian meningkat dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar kognitif meningkat 4% pada kategori tinggi dan 46% pada kategori sedang. Sikap bekerjasama pada kategori baik meningkat 50%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan sikap bekerjasama siswa. Abstract:  This study aims to describe how the Talking Stick type of cooperative learning model improves students' cognitive learning outcomes and cooperative attitudes. The research method used is CAR which consists of two cycles. The research activity was implemented at the UPTD SDN Luwunggesik. The research subjects were 26 fifth grade students. Data collection techniques used were observation and tests. Then the data were analyzed descriptively. The results of the study increased from cycle I to cycle II. Cognitive learning outcomes increased 4% in the high category and 46% in the medium category. Cooperative attitude in the good category increased by 50%. It can be concluded that the talking stick cooperative learning model can significantly improve students' cognitive learning outcomes and cooperative attitudes.
PERANAN KURIKULUM 2013 DALAM MENGEKSPLORASI KOMPETENSI SISWA Isna Amanaturrakhmah
Jurnal Tawadhu Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Jurnal Tawadhu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.26 KB) | DOI: 10.52802/twd.v5i2.358

Abstract

This study aims to describe teachers' perceptions of the 2013 curriculum and explore student competencies in 2015-2020 as long as the 2013 curriculum is applied. The method used in this research is library research. The data source comes from the studies that have been done. Data collection is done by finding sources and constructing from various sources. Testing the validity of the data was carried out using a credibility test, namely time triangulation, for data validity regarding the development of the 2013 curriculum implications during 2015-2020. After that, the data were analyzed using a qualitative descriptive method. The results showed that teachers positively perceived that the 2013 curriculum had an ideal concept. Meanwhile, the various obstacles teachers face are the impact of the government's lack of readiness in developing the 2013 curriculum and the lack of openness of education practitioners in accepting change. Over time, the implementation of the 2013 curriculum in education in Indonesia is improving and positively influences student achievement. The learning outcomes obtained are not only numerical values. In addition to cognitive development, students also gain growth in cognitive and psychomotor aspects.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA UPTD SDN 3 JUNTIKEDOKAN Isna Amanaturrakhmah
Jurnal Tawadhu Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Jurnal Tawadhu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.109 KB)

Abstract

This research is motivated by the ineffectiveness of the learning process in learning Theme 1 Growth and Development of Living Things Subtheme 1 Characteristic of Living Things which caused low learning outcomes and the KKM has not been achieved. The research method used is Classroom Action Research (CAR) carried out in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection. The target of this research is class III, techniques in data collection include observation and evaluation tests. Evaluation tests are carried out at the end of each cycle. The results showed that the application of the Snowball Throwing learning model could improve student learning outcomes in learning the theme 1 growth and development of living things subtheme 1 characteristics of living things. This is evidenced by an increase in student learning outcomes in each cycle. in the initial conditions before being given the action there were only 7 out of 32 students who completed the KKM. In the first cycle there was an increase, 18 out of 32 students completed the KKM. In the second cycle there was a significant increase, 29 out of 32 students completed the KKM. Thus it can be said that the application of the Snowball Throwing model can improve the learning outcomes of third-grade students at UPTD SDN 3 Juntikedokan.
IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM MERANCANG MODUL AJAR BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) isna amanaturrakhmah
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 6 No. 4 (2023)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v6i4.18802

Abstract

AbstractThis study aims to guide students in designing teaching modules that support the achievement of higher order thinking skills (HOTS). The methode that used is Classroom Action Research (CAR). The research subjects are the students at 4th semester of primary school teacher education major at STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu that consists of 35 students that determined by using purposive sampling method. The data collection techniques used were observation and documentation. Then the data were analyzed qualitatively. The results showed that students could carry out learning activities using the Project Based Learning (PjBL) model. 25 out of 35 research subjects succeeded in designing teaching modules based on Higher Order Thinking Skill (HOTS). 7 students develop modules with a scientific thinking skills orientation. 5 students succeeded in developing teaching modules with critical thinking skills orientation. 5 students succeeded in developing teaching modules oriented towards problem solving skills and 8 students succeeded in developing teaching modules oriented towards critical thinking skills. The implementation of the Project Based Learning (PjBL) model provides experiences in meaningful learning for students. In addition to gain theoretical insights, students also gain experience in developing a project of a HOTS-based teaching module. In the future students can develop their abilities in developing teaching modules in research/thesis as a final project.ÂÂ