This Author published in this journals
All Journal INTEKNA Info-Teknik
Akhmad Marzuki
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REDESAIN KAPASITAS DAN DISTRIBUSI BEBAN TIANG AKIBAT EKSENTRISITAS BERLEBIH Akhmad Marzuki; Ahmad Norhadi; Surat Surat
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 20 No 2 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 2, Nov 2020: 53 - 110
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/intekna.v20i2.1071

Abstract

Interpretasi produk perencanaan sebagai panduan pelaksanaan bisa terjadi kesalahan. Kurangnya kemampuan ahli tenaga teknis, keterbatasan alat dan bahan serta metode pelaksanaan yang salah sebagai factor penyebab kesalahan tersebut. Sebagai contoh adalah kesalahan pelaksanaan pemancangan tiang pada pembangunan Gedung lantai 8 di jalan Veteran Banjarmasin. Berdasarkan hasil investigasi lapangan menunjukkan bahwa titik berat (As) pile cap atau As beban struktur atas rencana tidak satu sumbu dengan As group tiang yang terpancang. Kondisi tersebut mengakibatkan kegagalan dukung tiang karena tiang mengalami over load dan uplift . Oleh sebab itu perlu dilakukan redesain kapasitas dan distribusi beban ke tiang akibat eksentrisitas berlebih. Langkah-langkah awal dapat dilakukan dengan pengumpulan data pendukung dan dilanjutkan dengan penyelidikan data utama seperti posisi koordinat tiang terpasang dan koordinat As pilecap. Data-data tersebut dianalisis dan diolah menjadi redesain formasi group tiang yang mampu memenuhi syarat kapasitas dan distribusi beban rencana ke tiang. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa eksentrisitas arah y maximum terjadi pada jalur C sebesar -0.486 m dan minimum pada jalur A sebesar 0.010 m. selain itu eksentrisitas maximum arah x terjadi pada baris 4 sebesar -0.430 m dan minimum pada baris 6 sebesar -0.027 m. Eksentrisitas eksisiting tersebut lebih besar dari eksentrisitas ijin e > B/6 per pilecap. Kondisi eksentrisitas eksisting tersebut mengakibatkan tidak tercapainya safety factor (SF) rencana 2,5 dan terjadinya overcapacity (Pmax 208 ton) serta tiang tarik. Daya dukung tiang group existing maximum sebesar 944,55 ton dengan SF minimum yang terjadi 0,965 < SF rencana 2,5. Setelah dilakukan redesain jumlah dan posisi tiang diperoleh ex maximum 0,187 m dan ey maximum 0,104 m < e ijin B/6 dan daya dukung tiang group redesain maximum sebesar 1620,17 ton dengan SF minimum 2,354 ≈ SF rencana 2,5. Redesain tersebut menghasilkan distribusi beban ke tiang P max 83,30 ton dan P min 57,32 ton. Distribusi tersebut tidak mengakibatkan overcapacity dari P ijin 208 ton dan tidak menimbulkan tiang tarik. Hasil re-eksentrisitas dan perhitungan daya dukung tersebut dituangkan dalam shop drawing redesain titik pancang sebagai panduan pelaksanaan di lapangan.
Evaluasi Kegagalan Pondasi Pada Gedung Bertingkat (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Ruko 3 Lantai – Banua Anyar Banjarmasin) Akhmad Marzuki; Alpiannor Alpiannor
INFO-TEKNIK 2016: Prosiding Semnas Teknik Sipil 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v0i0.3127

Abstract

Berdasarkan  hasil  observasi  lapangan  terhadap  keadaan  bangunan  di lokasi  studi  pada  proyek pembangunan ruko 3 (tiga) lantai, telah terjadi kegagalan konstruksi sehingga menyebabkan bangunan mengalami keruntuhan. Sebagai tindak lanjut kondisi tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi kegagalan yang terjadi dan  memberikan alternatif solusinya.Metode yang digunakan  dalam penelitian  ini adalah metode observasi dengan cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan pengukuran elemen-elemen struktur yang telah mengalami kegagalan. Data tersebut disimulasi ulang dengan pemodelan struktur sebelum dan sesudah kegagalan untuk mengetahui penyebab kegagalannya.Hasil  evaluasi  menunjukkan  bahwa  runtuhmya  struktur  bangunan  diawali  dengan  adanya  retak- retak struktural  pada joint-joint  struktur  dan terjadinya  perubahan  elevasi  serta geometris  bangunan. Hal  tersebut  terjadi  akibat  kegagalan  pondasi  yang  ditunjukkan   dengan  adanya  penurunan   tidak seragam (differential  settlement)  karena daya dukung pondasi yang rendah, pola konfigurasi  lajur dan jumlah   tiang   yang   mempengaruhi   distribusi   gaya   pada   tiang   serta   adanya   eksentrisitas   tiang. Eksentrisitas pada pondasi mengakibatkan  terjadinya tambahan momen yang bekerja pada pondasi, hal ini sangat  berpengaruh  terhadap  pendistribusian  beban  yang  bekerja  pada  tiang  sehingga  tambahan momen yang bekerja mengakibatkan  beban yang diterima oleh tiang melebihi daya dukung batas tiang tunggal. dari perhitungan distribusi beban pada joint 178  faktor keamanan yang diperoleh sebesar 0,985 kurang dari faktor keamanan yang disyaratkan yaitu 3,00 (Hardiyatmo, 2010).