This Author published in this journals
All Journal IMAJI
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG dandy armando; Dhanoe iswanto; djoko indrosaptono
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.075 KB)

Abstract

Perkembangan fotografi di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang baik dari segi industri maupun komunitasnya serta makin majunya teknologi fotografi baik dari peralatan maupun perlengkapannya. Perkembangan fotografi di Indonesia berhubungan erat dengan Kota Semarang karena dari segi historis, Semarang menjadi tempat diadakannya kongres pertama GAPERFI (Gabungan Perhimpunan Seni Foto Indonesia) pada tahun 1955, yang sekarang berubah nama menjadi FPSI (Federasi Perhimpunan Senifoto Indonesia). Selain itu juga semarang mempunyai banyak komunitas – komunitas pecinta fotografi, toko – toko yang menjual alat – alat fotografi dan memiliki banyak Spot Hunting. Namun dari banyak potensi di bidang fotografi, di Semarang belum terdapat Galeri Fotografi Terpadu sebagai sarana untuk memamerkan hasil karya para fotogragfer di Semarang dan mewadahi aktifitas fotografi. Galeri Fotografi Terpadu merupakan solusi terkini agar para pecinta fotografi di Semarang mempunyai tempat yang pasti untuk memamerkan kerya fotonya, dan sebagai tempat sharing dan gathering sehingga mampu meningkatkan kualitas fotografer tersebut untuk menjadi lebih profesional.
YAMAHA MUSIK DI SEMARANG Faizal Bachtiar Effendi; Dhanoe Iswanto; Bambang Adji Murtomo
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1205.893 KB)

Abstract

Salah satu bentuk hiburan yang paling digemari di Kota Semarang adalah musik. Sebagai salah satu cabang seni paling universal, musik telah menjadi komoditi yang berkembang cukup pesat di Kota Semarang. Perkembangan masyarakat baru ini perlu mendapat perhatian karena nilai-nilai dan pengaruh hiburan tersebut banyak menentukan arah dan sifat perkembangan masyarakat. Hal ini ditandai dengan seringnya Semarang menjadi ajang pentas musisi-musisi terkenal baik yang berskala internasional, nasional, maupun lokal. Di Semarang sebenarnya hanya terdapat sedikit lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan musik. Namun lembaga–lembaga tersebut tidak mempunyai fasilitas yang lengkap untuk menunjang perkembangan musik di Semarang. Dengan makin bertambahnya jumlah pecinta musik dan makin tingginya tingkat aktivitas warganya, maka dibutuhkan desain Sekolah musik yang berskala lebih besar.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Yamaha Musik, studi banding beberapa Sekolah Yamaha Musik di Semarang dan Yamaha Musik Modern di dunia. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Yamaha Musik Semarang dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Modern. Tapak yang digunakan adalah tapak yang telah terpilih sesuai kebutuhan yang ada. Yaitu di jalan Perintis Kemerdekaan Banyumanik. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Yamaha Musik di Semarang”.Konsep perancangan ditekankan desain Arsitektur Modern konsep yang berhubungan dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya di jaman modern. Untuk bangunan Yamaha Musik itu sendiri, dirancang dengan konsep tampilan bangunan seperti alat musik piano. Dengan tujuan dapat menarik minat para pecinta musik yang sedang melintasi daerah tersebut.
TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI tri widayanto; dhanoe iswanto; resza riskiyanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1390.126 KB)

Abstract

Terminal bus merupakan sarana wadah yang penting untuk transportasi umum jalur darat. Sebuah terminal harus dapat menampung semua moda umum yang ada di setiap desa hingga kota. Terminal juga harus dapat memberi rasa nyaman pada pengguna maupun pengelolanya. Sebuah terminal dinyatakan layak operasional harus sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan. Terminal bus ada berbagai type A, B, C, dan Terminal khusus, semua itu mempunyai standarisasi berbeda dari luasan lahan, jumlah moda, dan fasilitas yang ada. Kabupaten Pati sendiri merupakan Kabupaten yang berada di jalur pantai utara jawa atau yang biasa disebut dengan pantura. Jalur pantura merupakan jalur utama dari transportasi umum dari Barat Indonesia sampai timur. Kabupaten Pati sudah mempunyai terminal type B tetapai dari segi pencapainan, luasan, fasilitas masih kurang dan belum sesuai dengan standar terminal type B. Pemerintah Kabupaten Pati sudah merencanakan proyek jangka untuk pembuatan terminal type A untuk menampung transportasi umum yang berada di Kabupaten Pati khususnya bus. dan sudah melakukan Study Relokasi untuk menentukan lokasi yang tepat yang berada di Kecamatan Sukokulon yang terletak di jalur lingkar selatan Kabupaten Pati.
MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG anisa damayanti; Djoko Indrosaptono; dhanoe iswanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.836 KB)

Abstract

Kota Semarang yang merupakan sebuah ibukota Provinsi di Jawa Tengah adalah sebuah kota yang tengah tumbuh menjadi sebuah kota yang berkembang di berbagai sector. Tidak hanya sector ekonomi namun juga pembangunan, dan pariwisata juga mengalami peningkatan yang signifikan. Di jantung Kota Semarang kini dapat dilihat banyak sekali bangunan-bangunan pencakar langit yang sedang dibangun, serta menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan di seluruh daerah di Kota Semarang. Pada libur akhir pekan disetiap pusat-pusat perbelanjaan dipenuhi oleh masyarakat-masyarakat di Kota Semarang dan bahkan para pelancong pun tidak luput untuk ikut mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Kota Semarang. Namun pembangunan di sector penunjang pendidikan sangatlah minim. Bangunan-bangunan bersejarah dan museum tidak lagi di minati oleh masyarakat Kota Semarang. Banyak diantara masyarakat menganggap museum adalah bangunan yang menyeramkan karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan. Citra museum sebagai bangunan yang memiliki nilai sejarah serta unsur pendidikan yang kuat seakan kalah pamor dengan keberadaan pusat-pusat pebelanjaan yang ada di Kota Semarang. Belum adanya bangunan Museum yang memiliki konsep edukasi dan entertainment di kota Semarang sehingga diharapkan Museum Zoologi Kota Semarang dapat menunjang aspek pendidikan di Kota Semarang sekaligus menjadi ikon wisata baru di Kota Semarang yang memiliki penekanan desain Arsitektur Post Modern.
SINEPLEKS IMAX DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN harind putra; Dhanoe iswanto; resza riskiyanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.576 KB)

Abstract

Menonton film di bioskop merupakan kegiatan pengisi liburan yang cocok bagi keluarga yang memiliki sedikit waktu liburan. Menonton telah menjadi gaya hidup tersendiri bagi masyarakat kota yang membutuhkan hiburan. Hal ini juga didukung dengan semakin banyak film-film yang diproduksi baik dalam maupun film luar negeri. Kota Semarang saat ini memiliki tiga tempat menonton, yaitu XXI Paragon, 21 Ciputra, dan E-Plaza Cinema. Ketiga tempat ini masih menggunakan format film lama untuk penyajian filmnya. Teknologi IMAX menyajikan pengalaman menonton film yang berbeda dari teknologi lainnya. Saat ini, banyak film-film Hollywood yang dibuat dalam format IMAX. Karena itu, IMAX dapat menjadi pilihan yang menarik terutama bagi pecinta film di Semarang.
PUSAT TRAVEL AGENT DAN FASILITASNYA DI YOGYAKARTA Gerardus Rangga Upasara Wulung; Dhanoe Iswanto; Yulanda Rifan
IMAJI Vol 3, No 1 (2014): jurnal IMAJI - Januari 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan masyarakat terhadap penyedia jasa transportasi khususnya travel agent meningkat dengan pesat di kota- kota besar di Indonesia. Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Indonesia yang sebagian masyarakatnya sering menggunakan jasa transportasi dari travel agent ini, dikarenakan banyaknya kaum pendatang di kota Yogyakarta ini yang sebagian besar didominasi oleh mahasiswa dan juga pekerja kantoran. Maraknya atau menjamurnya usaha atau kegiatan travel agent di kota Yogyakarta ini tidak diimbangin dengan kemajuan fasilitas atau pelayanan yang ada di travel agent tersebut. Faktor kenyamanan dan keamanan seringkali tidak diindahkan oleh para pengusaha travel agent. Bangunan travel agent yang ada sebagian besar berupa ruko yang terkadang tidak dapat menampung seluruh kegiatan yang seharusnya ada di sebuah travel agent. Dan bahkan kegiatan dari sebuah travel agent itu sendiri mengganggu keadaan di lingkungan sekitarnya.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Travel Agent, pengertian dan standar-standar mengenai kegiatan serta fasilitas yang diperlukan dalam sebuah travel agent yang sesuai standar, serta studi banding beberapa travel agent serta fasilitas- fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan di travel agent itu sendiri. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Yogyakarta, perkembangan kegiatan jasa transportasi travel agent di kota tersebut. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep Modern. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan berdasarkan persyaratan wilayah atau area sebuah travel agent itu harus dibangun, antara lain dekat dengan bandar udara, stasiun kereta api, ataupun terminal bus.Sebagai kesimpulan, luasan program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
RUMAH SUSUN SEWA BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG Ardha Ajiyunanta; Bambang Adji Murtomo; Dhanoe Iswanto
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.604 KB)

Abstract

Perkembangan pada sektor industri di Semarang semakin meningkat seiring dengan perkembangankota. Salah satunya di Kecamatan Pedurungan, Semarang. Dalam kebijakan dan rencana strategispembangunan Rumah Susun di kawasan perkotaan tahun 2007-2011 dikatakan bahwa pada perkotaan dengankompleksitas permasalahan yang ada ditambah laju urbanisasi yang mencapai 4,4% per tahun membuat lahandan ruang terbuka semakin berkurang, untuk itu perlu adanya permukiman yang berbasis kebersamaan dandibangun secara vertikal guna mengatasi problematika tersebut. Kajian diawali dengan mempelajaripengertian dan hal-hal mendasar mengenai rumah susun dan buruh pabrik, standar-standar mengenai tataruang dalam rumah susun, studi banding pada rumah susun sewa dan rumah susun hunian. Dilakukan jugatinjauan mengenai lokasi perencanaan perletakan rumah susun sewa dan pembahasan konsep perancangandengan penekanan desain arsitektur tropis. Tapak yang digunakan terletak di Jalan Plamongan Sari, PenggaronKidul, Pedurungan, Semarang. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilanbangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Rumah Susun Sewa Buruh Pabrik diKawasan Industri Kecamatan Pedurungan Kota Semarang”. Konsep perancangan ditekankan pada arsitekturtropis, guna mendukung penghematan energi pada bangunan.