Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA KEKUATAN BENDING FILAMEN ABS DAN PLA PADA HASIL 3D PRINTER DENGAN VARIASI SUHU NOZZLE Laily Noor Ikhsanto; Zainuddin Zainuddin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9418

Abstract

Tujuan pada Penelitian ini adalah untuk Mengetahui kekuatan dan pengaruh suhu dari jenis Filamen ABS dan PLA Hasil Proses 3D-Printer terhadap Kekuatan Bending.  Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 macam Filamen, yaitu: PLA dan ABS. Dalam proses pembuatan nya menggunakan suhu nozzle 230˚C, 237˚C dan 244˚ C. Selanjutnya proses pembuatan spesimen diawali dengan membuat gambar spesimen yang akan dibuat menggunakan software Catia. Ukuran spesimen yang digambar sesuai dengan standart ASTM D955. Hasil dari penelitian ini didapatkan Filamen ABS dengan suhu 230°C dapat menahan beban sebesar 26.863 N, Filamen ABS dengan suhu 237°C dapat menahan beban sebesar 27.141 N, dan Filamen ABS dengan suhu 244°C dapat menahan beban sebesar 28.236 N. sedangkan Filamen PLA dengan suhu 230°C dapat menahan beban sebesar 22.38 N, Filamen PLA dengan suhu 237°C dapat menahan beban sebesar 23.71 N, dan Filamen PLA dengan suhu 244°C dapat menahan beban sebesar 28.06 N. Berdasar hasil pengukuran menggunakan Uji Bending menunjukkan bahwa, hasil 3D printing dengan suhu nozzle semakin tinggi maka beban yang dapat ditahan semakin besar. Hal ini berlaku sebaliknya, yaitu hasil 3D printing dengan suhu nozzle semakin rendah maka beban yang dapat ditahan semakin kecil pula. Filamen ABS lebih kuat menahan beban daripada Filamen jenis PLA, tetapi Filamen PLA lebih lentur dibandingkan dengan Filamen jenis ABS. ABS lebih kuat daripada PLA karena dari hasil uji bending untuk mencapai displacement 3 mm, Filamen ABS mampu menahan beban yang lebih berat daripada Filamen PLA. PLA lebih lentur daripada ABS didasarkan pada hasil uji bending menunjukkan bahwa untuk mencapai displacement 3 mm, Filamen PLA memerlukan beban yang lebih ringan daripada Filamen ABS.
ANALISIS TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PADA HASIL PEMESINAN MESIN MILLING DENGAN VARIASI TINGGI PENCEKAMAN BENDA KERJA DAN TINGGI PEMASANGAN ENDMILL CUTTER Z Zainuddin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8531

Abstract

Studi ini ditujukan untuk mengetahui tekstur permukaan dari proses pemesinan dengan beberapa variasi posisi. Posisi yang diuji dalam penelitian ini adalah posisi tinggi pencekaman endmill dan posisi pencekaman specimen. Menurut penelitian-penelitian yang terdahulu, variabel yang menyebabkan kekasaran permukaan adalah penggunaan variasi parameter pemesianan, jenis perlakuan pemesinan yang kurang optimal dan geometri pahat. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil variabel perlakuan posisi dan pencekaman baik spesimen maupun pemasangan endmill untuk mengetahui kondisi paling optimal terhadap tingkat kekasaran permukaan. Hasil Penelitian ini didapatkan Tingkat kekasaran pada tinggi pencekaman endmill menunjukkan bahwa semakin mendekati flute maka akan semakin kasar karena ada rongga flute yang tidak tercekam, dan pencekaman semakin ke atas dari panjang endmill juga akan semakin kasar karena terjadi vibrasi yang besar saat proses pemakanan, rekomendasi dari penelitian ini agar mendapat nilai kekasaran yang optimal adalah memasang pahat di antara batas tengah panjangnya endmill sampai ke batas flute pada endmill.
Analisis Elemen Hingga Bagian Penekuk pada Mesin Pembuat Begel Baja Tulangan 8 mm Moch. Ghifari Fajrin Ghifari Fajrin; Heri Widiantoro; Zainuddin - Zainuddin
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 13, No 1 (2022): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v13i1.4222

Abstract

Simulasi numerik elemen hingga (Finite element analysis, FEA) menggunakan software memiliki fungsi sebagai analisa untuk membuktikan validitas model rancangan dalam hal kekuatan. Simulasi menggunakan software akan lebih hemat waktu dan pengeluaran. Tujuan dari dilakukannya simulasi ini adalah untuk menganalisis apakah model rancangan tersebut mengalami deformasi plastik atau tidak. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian kekuatan salah satu part pada mesin pembuat begel yaitu Penekuk. Alasan dilakukannya simulasi adalah karena pada part tersebut mengalami beban yang besar dan beban kerjanya lebih banyak dari part lainnya. Material yang digunakan untuk Penekuk ini adalah AISI 1045 dengan model yang telah ditentukan.  Proses simulasi yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap: Pre-processing, Computation dan Post processing. Proses simulasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan metode h-adaptive dan jumlah iterasi masing-masing 3, 4 dan 5. Tegangan maksimal yang terjadi pada simulasi dengan jumlah iterasi 3, 4 dan 5 secara berurutan adalah 144,9 MPa, 128,6 MPa dan 194,2 MPa dengan akurasi masing-masing 97,048%, 97,745% dan 98,126%.  Hal ini menunjukkan Penekuk tidak mengalami deformasi plastik, dimana tegangan luluh material AISI 1045 adalah 530 MPa.  Faktor kemaanan (FoS) dari model ini adalah 2,729, dimana model tersebut perlu dilakukan optimasi dengan ukuran model. Hasil simulasi pada desain yang telah dioptimasi memiliki nilai tegangan 217,2 MPa dan FoS 2,44. Melalui simulasi ini, massa komponen dapat dikurangi dari 296,36gr menjadi 162,3gr atau 45,2%.
Analisis Kekuatan Poros Penggulung pada Alat Daur Ulang Limbah Botol Plastik dengan Hasil Akhir Tali Plastik Heri Widiantoro; Ari Nur Ramdhani; Zainuddin Zainuddin
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 14, No 1 (2023): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v14i1.5475

Abstract

Analisis kekuatan suatu poros penting dilakukan agar poros yang digunakan dapat kuat menahan beban yang sudah direncanakan. Poros yang dilakukan analisis merupakan poros yang berfungsi untuk menggulung tali plastik hasil penyayatan pada alat daur ulang limbah botol plastik dengan hasil akhir tali plastik. Poros penggulung tersebut menghubungkan antara bantalan pada komponen spool yang merupakan tempat terjadinya penggulungan dan komponen base samping sebagai tumpuan yang menjadi fix geometry dari sistem penggulungan. Material poros yang digunakan adalah Polilactic Acid (PLA) berbentuk filamen yang dilakukan pengerjaan dengan menggunakan mesin 3D Printing sesuai model yang telah dirancang sebelumnya pada software Solidworks. Analisis numerik ini dilakukan komputasi dengan menggunakan aplikasi Finite Element Analysis (FEA) yaitu Solidworks Simulation. Ukuran mesh yang digunakan dalam analisis ini adalah 5 mm; 4 mm; 3 mm; 2 mm; 1 mm; 0,9 mm; 0;8 mm; 0,7 mm; 0,6 mm; dan 0,5 mm. Proses analisa menggunakan simulasi FEA dilakukan melalui tiga tahap, yaitu Persiapan, Komputasi, dan Hasil. Hasil analisis dengan menggunakan simulasi FEA didapat tegangan maksimal yang terjadi pada daerah konvergen dengan  ukuran mesh 1 mm; 0,9 mm; 0;8 mm; 0,7 mm; dan 0,6 mm secara berurut adalah 1,73 MPa; 1,813 MPa; 1,868 MPa; 1,893 MPa; dan 1,973 MPa. Hasil menunjukan safety factor dari komponen poros ini adalah 25,4 sehingga dapat dipastikan komponen tersebut aman untuk digunakan ketika proses penggulungan berlangsung.
REKAYASA ULANG MESIN MILLING CNC EMCO TU-3A UNTUK MENDUKUNG TEKNOLOGI CAM Zainuddin Zainuddin; Heri Widiantoro; Deni Mulyana; Budi Triyono; Muhammad Rizal Ardiansyah
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.1 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v7i1.11846

Abstract

Mesin perkakas CNC (Computer Numerically Controlled) merupakan alat yang sangat penting dan banyak digunakan dalam proses manufaktur produk. Mesin perkakas CNC adalah suatu mesin perkakas yang dikendalikan oleh komputer menggunakan kode angka dan huruf sehingga secara otomatis menjalankan operasi pemesinan sesuai dengan perintah yang tersusun dalam kode-kode tersebut. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian, ketepatan, fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Salah satu mesin CNC yang banyak digunakan di Indonesia adalah Mesin Milling CNC EMCO TU-3A buatan EMCO Austria. Mesin ini biasanya digunakan oleh institusi pendidikan untuk mendukung praktikum. Namun, karena teknologi yang sudah tidak kompatibel (tidak mendukung teknologi CAM - Computer Aided Manufacturing) dan tidak sesuai dengan standar industri, mesin ini sudah jarang digunakan lagi. Bahkan pada beberapa institusi, mesin ini hanya tersimpan di gudang atau dibuang begitu saja. Hal ini tentu menyebabkan kerugian bagi institusi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan merekayasa ulang mesin tersebut dengan spesifikasi yang lebih baik serta kompatibel dengan teknologi saat ini, yaitu teknologi CAM. CAM merupakan teknologi komputer yang mengubah desain tiga dimensi pada komputer menjadi gerak operasi sebuah mesin sehingga dapat menghasilkan benda yang sesuai dengan desain. Proses ini melibatkan dua tahapan, yakni: mengubah desain tiga dimensi menjadi kode yang dipahami oleh mesin, kemudian mengontrol mesin berdasarkan kode tersebut. Penelitian ini menghasilkan mesin Milling CNC yang memiliki kemampuan ketelitian operasi 0.005 mm dengan mengintegrasikan prototipe kontrol dengan teknologi CAM ke dalam mesin.