Disa Andriani
2Departement Of Natural Pharmaceutical Technology And Drug Synthesis, Pharmacy Undergraduate Study Program, SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Nasional, Solo-Baki Kwarasan Street, Grogol, Sukoharjo, Central Java, 57552

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 70% Bunga Telang (Clitoria ternatea L) dari Daerah Sleman dengan Metode DPPH Disa Andriani; Lusia Murtisiwi
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v17i1.9321

Abstract

Telang flower (Clitoria ternatea L.) contains phenolic compounds which can act as antioxidants by donating hydrogen so as to stabilize the lack of electrons in free radicals. This study aims to determine the antioxidant potential of telang flower ethanol extract by looking at the IC50 value. Telang flowers were extracted by maceration method using 70% ethanol solvent. The potential for antioxidants was determined by the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method with a comparison of vitamin C which had been shown to have the potential of free radicals which were very potent. The results showed the IC50 value of telang flower ethanol extract was 41.36 ± 1.191 μg / mL, based on that value the telang flower extract from the Sleman area was in the very potent category so that it could be developed as a source of antioxidants from natural ingredients.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA L.) MENJADI BAHAN FUNGSIONAL DI DESA MENURAN, SUKOHARJO Nastiti Utami; Dian Puspitasari; Disa Andriani; Prashinta Nita Damayanti; Agastya Petra Budiyana; Albertha Christy Andreas; Cherly Putri Ardani; Eli Ernawati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i1.20463

Abstract

Menuran Village, Baki District, Sukoharjo is one of the partner villages in the implementation of community service because the village has undeveloped agricultural potential, one of which is telang flowers. The telang flower (Clitoria ternatea L.) produces chemical compounds, one of which is a secondary metabolite that serves to survive. Some of these secondary metabolite compounds have benefits in pharmacological effects, one of which is as an antioxidant. The purple color in telang flowers comes from anthocyanin compounds that function as antioxidants. External antioxidants necessary to improve immunity and health can be obtained from beverages or cosmetics. Community empowerment through the cultivation and processing of telang flowers aims to provide an explanation of the benefits of telang flowers and develop household businesses. Community service methods are carried out through explanations and workshops applying telang flower cultivation techniques and making beverages, and soap. The development of method in this community service is the provision of material, practice, and conducting pre and post-tests. The pre-test results showed that 24% stated that they already knew the benefits of telang flowers, 36% stated that they already knew how to cultivate telang flowers, 48% stated that they already knew how to process telang flowers into the beverage, and 4% stated that they already knew how to process telang flowers into soap. The results of the post-test showed that there was an increase in understanding and success indicators had been achieved, namely, 96% stating that they already knew the benefits of telang flowers, 92% stated that they already knew how to cultivate telang flowers, 92% knew about the processing of telang flowers into the beverage, 84% knew about the processing of telang flowers into soap, 96% stated that they planned to apply for cultivation and processing telang flowers, and 100% of participants stated that this activity was useful and interesting. --- Desa Menuran Kecamatan Baki, Sukoharjo merupakan salah satu desa mitra dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat karena desa tersebut memiliki potensi pertanian yang belum dikembangkan, salah satunya bunga telang. Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L.) memproduksi senyawa kimia salah satunya metabolit sekunder yang berfungsi untuk bertahan hidup. Beberapa senyawa metabolit sekunder tersebut memiliki manfaat dalam efek farmakologis salah satunya sebagai antioksidan. Warna ungu pada bunga telang berasal dari senyawa antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan eksternal yang diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh yang dapat diperoleh dari minuman atau kosmetik. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya dan pengolahan bunga telang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang manfaat bunga telang dan mengembangkan usaha rumah tangga. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui penjelasan dan workshop mengaplikasikan teknik budidaya bunga telang, pembuatan minuman, dan sabun bunga telang. Metode yang dikembangkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyampaian materi, praktek, dan melakukan pre dan post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebesar 24% menyatakan bahwa sudah mengetahui manfaat bunga telang, 36% menyatakan bahwa sudah mengetahui cara budidaya bunga telang, 48% menyatakan sudah mengetahui cara pengolahan bunga telang menjadi minuman, dan 4% menyatakan sudah mengetahui cara pengolahan bunga telang menjadi sabun. Hasil post test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan indikator keberhasilan telah tercapai yaitu sebesar 96% menyatakan bahwa sudah mengetahui manfaat bunga telang, 92% menyatakan sudah mengetahui cara budidaya bunga telang, 92% mengetahui tentang pengolahan bunga telang menjadi minuman, 84% mengetahui tentang pengolahan bunga telang menjadi sabun, 96% menyatakan berencana mengaplikasikan untuk budidaya dan mengolah bunga telang, dan 100% peserta menyatakan kegiatan ini bermanfaat dan menarik.
Efek Konsumsi Boraks dan Formalin dalam Makanan bagi Tubuh Disa Andriani; Nastiti Utami
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 7 NOMOR 1 MARET 2023 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v7i1.9720

Abstract

Makanan memiliki peranan penting untuk tubuh tetapi jika mengandung bahan berbahaya akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks dan formalin dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian. Kebanyakan masyarakat belum mengetahui cara membedakan makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya atau tidak. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang berbagai bahaya mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin serta ciri-ciri makanan yang mengandung bahan tersebut. Berdasarkan hasil studi lapangan di wilayah Desa Krasak 01/16 Planggu, Trucuk, Klaten, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di wilayah ini masih minim pengetahuannya mengenai bahaya boraks dan formalin. Rangkaian kegiatan meliputi pengisian pre-test, penyuluhan mengenai bahaya mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin serta ciri-ciri makanan yang mengandung bahan tersebut, serta pengisian post-test dan kuisioner. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya konsumsi boraks dan formalin berdasarkan hasil posttes yang mengalami peningkatan presentasi pemahaman dibandingkan saat mengerjakan pretest. Respon peserta mengenai kegiatan yaitu 60% peserta menyatakan acara menarik serta tidak ada satupun perserta yang menyatakan acara tidak menarik.
Preparasi Nanopartikel Ekstrak Etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Variasi Konsentrasi Kitosan dan Tripolifosfat Sebagai Kandidat Antioksidan: Preparation Nanoparticles of Ethanol Extract of Telang Flower (Clitoria ternatea L.) with Variation Concentration of Chitosan and Tripolyphosphate as Antioxidant Candidates Aprilia Ayu Dewanti; Disa Andriani; Nastiti Utami
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 6 No. 01 (2023): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.266 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v6i01.2128

Abstract

Telang flower has antioxidant activity, one of which is due to the content of flavanoids in it, but these flavanoids are unstable to temperature and light intensity. One of the efforts to overcome this problem is to change the dosage size to nanoparticles. This study aims to determine which preparations are included in the nano size range and have antioxidant activity in them.The research method was experimental with maceration extraction method using 70% ethanol solvent. The extract that has been obtained is made into nanoparticle preparations. Nanoparticle preparations were made with various concentrations of chitosan, namely F1 0.1%; F2 0.3%; and F3 0.5%. Testing of nanoparticles included particle size testing using a Particle Size Analyzer (PSA), then continued testing for antioxidant activity using the DPPH method. The results of ethanol extraction of telang flowers obtained a yield of 30.94%. Particle size test results from F1 142.3 ± 8.76 nm, F2 163.13 ± 15.82 nm and F3 724.97 ± 51.58 nm. Meanwhile, for the antioxidant activity test, IC50 values were obtained for F1 8.17 ± 0.090 ppm, F2 7.56 ± 0.180 ppm, and F3 6.97 ± 0.082 ppm, and. The conclusion of this study is that the particle sizes for F1, F2, and F3 meet the size range of nanoparticles. Meanwhile, the results of antioxidant activity for all formulas had antioxidant activity in the strong category, for the formula with the strongest antioxidant activity was F3. ABSTRAK Bunga telang mempunyai aktivitas antioksidan salah satunya dikarenakan kandungan flavanoid didalamnya, namun flavanoid ini tidak stabil terhadap suhu dan intensitas cahaya. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan merubah ukuran sediaan menjadi nanopartikel. Penelitian ini bertujuan mengetahui sediaan yang termasuk dalam rentang ukuran nano dan mempunyai aktivitas antioksidan didalamnya. Metode penelitian adalah eksperimental dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang sudah didapatkan dibuat menjadi sediaan nanopartikel. Sediaan nanopartikel dibuat dengan variasi konsentrasi kitosan yaitu F1 0,1%; F2 0,3%; dan F3 0,5%. Pengujian nanopartikel meliputi uji ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer (PSA), kemudian dilanjutkan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil ekstraksi etanol bunga telang didapatkan rendemen sebesar 30,94%. Hasil uji ukuran partikel dari  F1 142,3±8,76 nm, F2 163,13±15,82 nm dan F3 724,97±51,58 nm. Sementara untuk uji aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 pada F1 8,17±0,090 ppm, F2 7,56±0,180 ppm, dan F3 6,97±0,082 ppm, dan. Kesimpulan penelitian ini adalah ukuran partikel untuk F1, F2, dan F3 memenuhi rentang ukuran nanopartikel. Sementara itu, hasil aktivitas antioksidan untuk semua formula memiliki aktivitas antioksidan dengan kategori kuat, untuk formula yang paling kuat antioksidannya adalah F3.
FORMULASI NANOEMULGEL MINYAK ATSIRI PALMAROSA (Cymbopogon martinii) DAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASINYA Disa Andriani; Muhammad Saiful Amin
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 7, No 2 (2023): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v7i2.236

Abstract

 Palmarosa Essential Oil has the potential as an anti-inflammatory because it contains flavonoids, terpenoids, steroids. Nanotechnology can be used in dosage delivery systems, so that topical nanoemulgel preparations are made. This study aims to determine the physical quality of nanoemulgel and the effect of nanoemulgel preparations on anti-inflammatory effects in Wistar rats.The preparation of this nanoemulgel uses 3 formulas, with different ratios of Tween 80 and PEG 400, F1 tween 80 34% PEG 400 26%, F2 tween 80 36% PEG 400 24%, F3 tween 80 38% PEG 400 22%. The anti-inflammatory test method was carried out by subcutaneously inducing 2% carrageenin on the rat's back, resulting in edema formation. The data obtained was tested statistically with one-way ANOVA.The nanoemulsion characteristics test showed that all formulas were o/a type nanoemulsions, did not separate in the centrifugation test and the particle size was known to be F1 (149 nm), while F2 (136.6 nm) and F3 (132 nm). The physical quality test of nanoemulgel F1, F2, and F3 met all the requirements for a good physical quality test. The results of the F3 nanoemulgel anti-inflammatory test had the highest % inhibition of inflammation at 41.53% and based on statistical tests it was seen that the p-value 0.05 significance level which means not significantly different from the positive control