Hadid Armansyah
Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Tenggara, Kutacane

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEMAMPUAN OOSIT IKAN LELE (Clarias grapienus) DALAM MENOLERANSI KLORIN SEBAGAI BAHAN OKSIDATIF STRES Hadid Armansyah; Yulianus Linggi; Marsoedi M
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.908 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1256

Abstract

Penelitian ini menggunakan klorin dalam bentuk natrium hipoklorit yang dipaparkan secara in vitro untuk menguji kemampuan oosit ikan lele dalam menoleransi kehadiran klorin sebagai bahan oksidatif stres dalam medium kultur. Konsentrasi klorin yang digunakan adalah 0, 10, 20, 40, 80, 160, dan 320 μM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi paparan semakin rendah jumlah oosit yang mampu bertahan hidup hingga 4 jam pengamatan. Konsentrasi klorin 320 μM menghasilkan jumlah oosit yang mampu bertahan hidup paling optimum. Disimpulkan bahwa oosit ikan lele mampu menoleransi kehadiran bahan oksidatif stres dalam medium kultur dengan konsentrasi paparan klorin sebanyak 320 μM.
KEMAMPUAN OOSIT IKAN LELE (Clarias grapienus) DALAM MENOLERANSI KLORIN SEBAGAI BAHAN OKSIDATIF STRES Hadid Armansyah; Yulianus Linggi; Marsoedi M
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1256

Abstract

Penelitian ini menggunakan klorin dalam bentuk natrium hipoklorit yang dipaparkan secara in vitro untuk menguji kemampuan oosit ikan lele dalam menoleransi kehadiran klorin sebagai bahan oksidatif stres dalam medium kultur. Konsentrasi klorin yang digunakan adalah 0, 10, 20, 40, 80, 160, dan 320 μM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi paparan semakin rendah jumlah oosit yang mampu bertahan hidup hingga 4 jam pengamatan. Konsentrasi klorin 320 μM menghasilkan jumlah oosit yang mampu bertahan hidup paling optimum. Disimpulkan bahwa oosit ikan lele mampu menoleransi kehadiran bahan oksidatif stres dalam medium kultur dengan konsentrasi paparan klorin sebanyak 320 μM.