Hidayah Budi Qurani
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SUBORDINASI TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL PECINAN: SUARA HATI WANITA TIONGHOA KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM Hidayah Budi Qurani
JURNAL KONFIKS Vol 5, No 2 (2018): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.767 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v5i2.1252

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai subordinasi yang dialami oleh tokoh perempuan tionghoa bernama Lely dalam novel Pecinan: Suara Hati Wanita Tionghoa Karya Ratna Indraswari Ibrahim. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Sumber data yang diperoleh terdapat pada novel Pecinan: Suara Hati Wanita Tionghoa Karya Ratna Indraswari Ibrahim . Data penelitian ini berupa dialog para tokoh, narasi, perilaku dan pemikiran tokoh  dalam dalam novel yang menggambarkan subordinasi yang dilakukan oleh tokoh laki-laki terhadap tokoh perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan data yang di perlukan yang berkaitan dengan pernyataan tentang gambaran subordinasi yang dialami oleh perempuan dalam novel Pecinan: Suara Hati Wanita Tionghoa Karya Ratna Indraswari Ibrahim . Prosedur penelitian data yang digunakan yaitu membaca naskah drama, mencatat data-data yang digunakan. Teknik analisis data yang digunakan meliputi membaca buku analisis penelitian sastra. Hasil dari penelitian novel ini menunjukan bahwa adanya subordinasi yang dialami oleh tokoh perempuan mulai dari kecil hingga Ia menikah diantaranya (1) Tidak Adanya Kesempatan untuk Bermain, (2) Perbedaan Fasilitas dari Orang Tua, (3) Putus Sekolah, (4) Tidak Mempunyai kesempatan untuk Melihat dan Belajar di Luar Rumah, (5) Kehilangan Hak Dalam Menentukan Calon Suami, dan (6) Kehilangan Hak pada Saat Perkawinan. Kata kunci: Novel, Gender, Ketidakadilan Gender, Subordinasi
ASPEK MORAL DALAM NASKAH DRAMA 'LAKON JENG MENUL' KARYA PUTHUT BUCHORI Candra Ayu Dyah Khoirun Nisa'; Hidayah Budi Qurani
Mahakarya: Jurnal Mahasiswa Ilmu Budaya Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Faculty of Cultures and Languages UIN Raden Mas Said

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.501 KB) | DOI: 10.22515/mjmib.v1i2.2798

Abstract

This study provides insight into the moral aspects of the characters in a drama script entitled Lakon Jeng Menul written by Puthut Buchori. Moral comes from habits or rules that a society has agreed to practice. The method used in conducting this research is qualitative methods with a descriptive type of research. The approach used in this study is a moral approach. The result of this study are various of moral aspects in the drama that can be divided into two opposite categories, namely: good and bad moralities. Among the fine morals reflected in the drama are: honesty, peacekeeping, autonomy, tolerance, cooperation, curiousity, law obedience, and politeness. Meanwhile, the bad moralities are shown by the acts of disrespecting spouse, dividing-and-conquering, thinking with prejudice, and being dishonest
Kritik Sosial Dalam Puisi "Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari" Karya Sitor Situmorang Atikah Nur Laili; Hidayah Budi Qurani
BASINDO : jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan pembelajarannya Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk kritik sosial yang ada pada puisi “Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari”. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mana mengaitkan antara karya sastra dengan permasalahan sosial. Kemudian, data pada penelitian ini menggunakan larik puisi Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari. Hasil dari penelitian ini yaitu kritik dalam kebebasan hidup juga kritik terhadap pihak kolonial. Kata Kunci: Sosiologi Sastra, Puisi, Kolonial
KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA KAMPONG KARDUS KARYA GEPENG NUGROHO Mega Fransiska Ariani; Hidayah Budi Qurani
Jurnal Pena Indonesia Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpi.v4n2.p115-135

Abstract

This study aims to reveal the social criticism found in the drama kampung kardus by Gepeng Nugroho. To answer these problems, use the theory of Alan Swingewood with a sociological approach to literature. This research is a type of qualitative research with a descriptive form. Data collection techniques are done by reading the entire drama script. Data analysis was carried out by reading the entire drama script, identifying data, classifying data, analyzing it in descriptive form by using interpreters of researchers, concluding findings, writing reports on research results. The results showed that Gepeng Nugroho presented stories about social criticism in 1) aspects of poverty, 2) aspects of education, and 3) aspects of crime. In the aspect of poverty researchers find a form of poverty in the form of work, the majority of jobs as scavengers are poverty because scavengers are jobs that cannot meet the daily needs of hindup. In the educational aspect the researcher found a form of laziness in trying to improve life, in this aspect the population underestimated the importance of education. In the crime aspect, researchers discovered forms of crime committed by village leaders who took advantage of scavengers through projects to be carried out.