Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE MEANING OF THE PHILOSOPHY WISE (KINAA),BRAVE (BARANI), AND SMART (MANARANG) AS ONE OF THE LOCAL WISDOM OF TORAJA Tadius Tadius; Benyamin Salu
EXPOSURE : JURNAL PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Vol 10, No 1 (2021): Exposure
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/exposure.v10i1.4513

Abstract

Philosophy is defined as the most basic assumptions, ideas and attitudes possessed by a person or society; views of life; (KBBI online). The local philosophy is more identical to the most basic inner attitudes possessed by a person or society. Along with the development of human civilization, science is increasingly advanced. The advancement of science and technology has had a significant impact on the almost fading of local culture and wisdom in society. The purpose of this research is to deeply analyze the meaning of the philosophy of " wise (kinaa), brave (baran)i, and smart (manarang)" as one of the Torajan local wisdoms that must be passed on from generation to generation. This research was conducted in 3 (three) stages. The first stage is to identify and initial interview the research subjects, namely people who are capable in terms of the Toraja language or those who understand the ins and outs of Toraja culture (Customary leaders). The second stage is to collect data through surveys and further interviews with relevant sources in connection with the three the philosophy of kina, barani and manarang of Toraja local wisdom. The third stage is to manage and analyze data sets and to conduct publications obtained from the results of surveys and interviews regarding the philosophy of kina, barani and manarang in Toraja local wisdom. Based on the results of research and discussion, it is concluded that kinaa contains the meaning of being virtuous, having good character, being helpful, not being selfish. Barani has the meaning of being brave in making decisions, ready to bear the risks of every action taken, daring to say wrong if wrong, and right if right, and having high integrity. Meanwhile, manarang means intelligent, clever, skilled, has broad insight, has a purpose in life, has a visionary spirit.
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Negeri 1 Pana Kabupaten Mamasa Tadius, M.Pd.
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.701 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMK Negeri 1 Pana di tinjau dari beberapa komponen manajemen pengelolaan sekolah yang dibatasi pada manajemen organisasi, manajemen kesiswaan, dan manajemen keuangan. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu mencari fakta, keadaan serta fenomena yang selanjutnya dideskripsikan, serta dianalisa dalam rangka menjawab pertanyaan. Dalam pengumpulan data, peneliti bertindak selaku instrumen peneitian. Data yang dikumpulkan meliputi: (1) manajemen organisasi, (2) manajemen kesiswaan, dan (3) manajemen keuangan. Adapun teknik penumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri 1 Pana belum terlaksana secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan, terutama peran serta masyarakat mendukung sekolah dalam bantuan keuangan.
Penerapan Metode Question Student Have Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 139 Tampapute Kecamatan Gandangbatu Sillanan Kabupaten Tana Toraja Tadius, M.Pd.
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.046 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPA pada materi sumber daya alam, lingkungan dan teknologi? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 139 Tampapute sebanyak 30orang siswa yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh gambaran langsung tentang aktivitas belajar, dan wawancara untuk mengetahui bahwa melalaui penerapan metode pembelajaran Question Student Have siswa merasa senang dan bersemangat dalam belajar, serta tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan KKM 70. Hasil penelitian pada siklus I mencapai tingkat ketuntasan 30 % dengan kategori sangat kurang dan nilai siswa pada siklus II meningkat dengan tingkat ketuntasan 86,66% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 139 Tampapute.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI MODEL CRITICAL INSIDENT DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 164 TINA’ KABUPATEN TANA TORAJA Tadius Tadius; Grace Feby Leping
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 2 No. 2 (2019): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Publikasi dan UKI Toraja Press Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.877 KB) | DOI: 10.47178/elementary.v2i2.846

Abstract

Keterampilan berpikir kreatif siswa pada mata pembelajaran IPA kelas IV SDN 164Tina’ masih rendah. Hal ini terjadi karena siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Salah satunya adalah melalui penggunaan model Critical Insident . Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model Critical Insident dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SDN 164 Tina’? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa melalui model Critical Insident dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN Tina’ Kabupaten Tana Toraja. Jenis penelitian ini adalah Penelitin Tindakan Kelas, yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data penelitian ini adalah data aktivitas guru dan siswa dalam pembeljaran IPA. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 164 Tina’ Kabupaten Tana Toraja dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus dimana siklus I 61,90% meningkat menjadi 76,19% pada siklus II.
Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui Model Pembelajaran Role Playing berbantuan Media Audio Visual pada Siswa Sekolah Dasar Harmelia Tulak; Tadius; Agustina Lebo
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 6 No. 2 (2023): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Publikasi dan UKI Toraja Press Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/y3j0dx55

Abstract

This research is classroom action research (PTK). The implementation of this classroom action research is planned to consist of four components, namely: (1) planning (2) implementation (3) observation (4) reflection. Learning activities are carried out using the Role Playing method. The data sources in this research are class teachers and class III students in the first semester of the 2022/2023 academic year with a total of 30 students, 13 boys and 17 girls. This research is based on students' lack of speaking skills which is caused by students' lack of enthusiasm for learning and teachers only using the lecture method in delivering lesson material, and one way to overcome this is by using the Role Playing learning model assisted by audio-visual media. This research consisted of 2 cycles, which consisted of four meetings. Each cycle consists of 4 stages, namely planning, implementing actions, observing and reflecting. The results of this research show that the Role Playing method assisted by audio-visual media can improve the speaking skills of class III students at SDN 5 Tikala. This can be seen from the improvement in students' speaking skills in cycle 1 with an average score of 54 while in cycle II the average score of students was 85