Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Urgensi Manajemen Strategik dalam Lembaga Pendidikan: (Implementasi di MAN 3 Yogyakarta) Umar Sidiq
EDUKASI : Jurnal Pendidikan Islam (e-Journal) Vol. 3 No. 1 (2015): Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Tarbiyah Departement collaboration with AMCA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Empirically that strategic planning can be useful help to assert focus on things that are really important, given the ease of the organization in determining priority activities, optimizing the efficiency of the organization, provide support for the establishment of smooth communication in explaining the purposes of the strategy, help in garnering support from internal and external stakeholders, helping terkristalisasinya a better understanding of the impact that may arise against its decisions in the future and improve coordination among the various activities and various units. As an educational institution, man 3 Yogyakarta has a vision that will drive the future of the madrassa. The concept of vision is something that is very important in management education. The vision of man 3 Yogyakarta is superior and skilled and mature personality that is shortened with an ultra prime.
DISKURSUS MAKNA JILBAB DALAM SURAT AL-AHZAB AYAT 59: Menurut Ibnu Kathir dan M. Quraish Shihab Umar Sidiq
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v6i1.760

Abstract

Artikel ini secara umum bertujuan untuk mengetahui makna jilbab dalam  surat  al-Ahzab  ayat  59.  Secara  lebih  rinci  tulisan  ini  menjelaskan pertama, makna jilbab menurut Ibnu Kathir. Kedua, mengetahui  makna  jilbab  menurut  M.  Quraish  Shihab.  Ketiga,  menjelas kan  penyebab  perbedaan  pemaknaan  jilbab  antara  perspektif Ibnu  Kathir  dan  M.  Quraish  Shihab.  Artikel  ini  merupakan  hasil kajian  library  research  yang  dimaksudkan  untuk  mengetahui  perbeda an makna jilbab menurut Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab dengan metode penafsiran muqarrin atau metode komparatif. Ibnu Katsir  mengatakan  bahwa  aurat  wanita  adalah  seluruh  tubuhnya. Sementara, M. Quraish Shihab tidak cenderung mendukung pendapat yang mewajibkan wanita menutup seluruh badannya atas dasar bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat. Ini bukan saja karena lemahnya alasan-alasan  yang  mereka  kemukakan,  tetapi  juga  dengan  tampil seperti yang mereka wajibkan berarti gugurlah fungsi hiasan atau keindahan dalam berpakaian, padahal al-Quran sendiri menyebutkan bahwa salah satu fungsi pakaian adalah hiasan. Adapun penyebab perbedaan  para  ulama  dalam  memaknai  jilbab  adalah  penafsiran mereka terhadap surat al-Nur ayat 31.