Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam

PENGARUH IKLAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK PADA MASYARAKAT PEKERJA KERAS/TUKANG BANGUNAN DI GAMPONG KEUTAPANG LHOKSUKON ACEH UTARA Asmaunizar Asmaunizar
Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.79 KB) | DOI: 10.22373/al-idarah.v2i2.4460

Abstract

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang banyak dikenal dan paling banyak dibahas orang, tidak terkecuali oleh perusahaan yang memproduksi rokok. Kendati pemerintah telah mewajibkan produser rokok untuk mencantumkan iklan bahaya merokok pada kemasan bungkus rokok, namun realitasnya masyarakat masih saja mengkonsumsinya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dampak iklan merokok bagi pekerja keras/tukang bangunan, pengetahuan pekerja keras/tukang bangunan tentang bahaya merokok dari iklan, dan untuk mengetahui tingkat konsumsi rokok pada pekerja keras/tukang bangunan di Gampong Keutapang Lhoksukon Aceh Utara. Kajian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskiptif, karena bertujuan untuk menjelaskan fenomena dan menganalisis data melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini adalah pekerja keras/tukang bangunan. Dari hasil kajian ditemukan bahwa ada atau tidak adanya iklan bahaya merokok yang terdapat pada bungkusan rokok bagi masyarakat pekerja keras/tukang bangunan tidak memiliki pengaruh yang signifikan bagi mereka. Di dalam hal ini, adanya pengetahuan konsumen terkait adanya bahaya merokok serta berbagai penyakit yang ditimbulkan sepertinya tidak mau tahu akan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok tersebut. Tingkat konsumsi rokok para pekerja keras/tukang bangunan ini berbeda-beda sesuai dengan beban pekerjaan yang mereka pikul.