Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN DINAS SOSIAL SAROLANGUN DALAM PEMBERDAYAAN SUKU ANAK DALAM (SAD) UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PRIMER Syahrowi Syahrowi; Awis Karni; Irta Sulastri
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 7, No 1 (2021): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i1.8883

Abstract

Abstract: SAD is one of the groups that lives alternately in the forest, living in simple huts, wearing traditional clothes, and consuming forest products to survive. This has made the Sarolangun Social Service Office become concerned about SAD's less prosperous life. For this reason, the Sarolangun Social Service provides empowerment programs for SAD to improve their lives, especially in terms of meeting primary needs. This study aims to analyze the role of the Sarolangun Regional Government in empowering the primary needs of SAD in Lubuk Jering Village through several empowerment programs. This study has used a qualitative approach by interviewing 6 informants who can provide correct and clear information related to the focus of the research being carried out. The research findings have shown that the Sarolangun Social Service carries out an empowerment program through three stages, namely the stages of awareness, capacity building, and empowerment. The role of the Social Service in the awareness stage is to provide knowledge about the importance of wearing modern clothes, knowledge that they cannot depend on the forest forever, and insight into the importance of living permanently. The role of the Social Service at the capacitating stage is to provide training in farming and managing fish ponds, as well as mental development. The role of the Social Service in the empowerment stage is to provide assistance in the form of basic necessities and jadup, land for farming, fish ponds, wooden houses on stilts, and other supporting facilities.Keywords: Sarolangun Social Services; Empowerment; SAD; Primary Needs.Abstrak: SAD merupakan salah satu kelompok yang hidup secara berpindah-pindah dalam hutan, dengan tinggal di pondok sederhana, menggunakan pakaian adat, dan mengkonsumsi hasil hutan untuk bertahan hidup. Hal tersebut membuat Dinas Sosial Sarolangun menjadi prihatin dengan kehidupan SAD yang kurang sejahtera. Untuk itu Dinas Sosial Sarolangun memberikan program pemberdayaan kepada SAD untuk meningkatkan kehidupannya terutama dalam hal memenuhi kebutuhan primer.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pemerintah Daerah Sarolangun dalam memberdayakan kebutuhan primer SAD di Desa Lubuk Jering melalui beberapa program pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara kepada 6 informan yang bisa memberikan informasi dengan benar dan jelas berhubungan dengan fokus penelitian yang dilakukan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Dinas Sosial Sarolangun melakukan program pemberdayaan melalui tiga tahapan yaitu tahapan penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan. Peran Dinas Sosial pada tahapan penyadaran adalah memberikan pengetahuan tentang pentingnya memakai pakaian modern, pengetahuan bahwa mereka tidak bisa selamanya bergantung pada hutan, dan wawasan tentang pentingnya hidup menetap. Peran Dinas Sosial pada tahapan pengkapasitasan adalah memberikan pelatihan bercocok tanam dan mengelola kolam ikan, serta pembinaan mental. Peran Dinas Sosial pada tahapan pendayaan adalah memberikan bantuan berupa sembako dan jadup, lahan untuk bertani, kolam ikan, rumah kayu model panggung, dan fasilitas pendukung lainnya.Kata Kunci: Dinas Sosial Sarolangun; Pemberdayaan; SAD; Kebutuhan Primer.
Analisis Wacana Alternatif Analisis Teks Media Irta Sulastri
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi Volume I Nomor 1 Tahun 2004
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v0i0.995

Abstract

Some people have a notion that mass media has never and will not more giving fact or truth "naturally " In reading a text, we have done imaginative dialogued with its author, not only living in range of time but also living in different place. That why, here we get into a hermeneutik thought. This article will offer analyse discourse approach, not only related to written and text discourses, but also context discourses.
ANALISIS KOMUNIKASI PARTISIPATIF PEMERINTAH DESA PADA PEMUDA DALAM MEMPERTAHANKAN MODAL SOSIAL DESA PULAU KEDUNDUNG Irta Sulastri; Luzian Pratama
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 8, No 2 (2022): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v8i2.15885

Abstract

Abstract: Participatory communication involves various elements that exist in society. So that participatory communication is seen as important so that the community can know, understand and participate in building village social energy. The implementation of participatory communication between the government and village communities can support the expected achievements. This research uses descriptive qualitative method. Data was collected by observation, interviews and documentation. The data analysis technique using Interactive data analysis techniques until there are no more findings as stated by Miles and Huberman which took place with three activities, namely data reduction, data display and conclusion drawing. The results of the study show that: 1) The Kedundung Island Village Government has not been able to implement participatory communication with youth properly. 2) Youth's indifference to village activities is caused by the erosion of community social capital. Youth in some conditions the village government loses the sense of trust of the youth.Keywords: Participatory Communication; Village; Social Capital.    Abstrak: Komunikasi partisipatif melibatkan berbagai unsur elemen yang ada di dalam mayarakat. Sehingga komunikasi partisipatif dipandang penting agar masyarakat dapat mengetahui, mengerti dan berpartisipasi dalam membangun dan mempertahankan modal sosial desa. Terlaksananya komunikasi partisipatif antara pemerintah dengan masyarakat desa dapat mendukung pencapaian desa yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data berlangsung secara interaktif sampai tidak ada lagi temuan sebagaimana dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang berlangsung dengan tiga aktifitas yakni reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemerintah Desa Pulau Kedundung belum bisa menerapkan komunikasi partisipatif dengan pemuda. 2) Ketidakpedulian pemuda terhadap kegiatan desa disebabkan oleh tergerusnya modal sosial masyarakat. Pemuda dalam beberapa kondisi pemerintah desa kehilangan rasa kepercayaan dari pemuda.Kata Kunci: Komunikasi Partisipatif; Desa; Modal Sosial.
Pola Raudhah Farm Memberdayakan Masyarakat Peternak Sapi di Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Sepjeki Iswandi; Nurus Shalihin; Irta Sulastri
Indo Green Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Page: 123
Publisher : FKIP - Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v1i4.30

Abstract

Latar belakang penelitian awalnya Raudhah Farm melihat potensi masyarakat sekitar yang punya lahan cukup luas, dan memiliki perkebunan kelapa sawit 1 sampai 2 hektar hanya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Makanya menarik bagi peneliti untuk diteliti, Bagaimana Pola Raudhah Memberdayakan Mayarakat Peternak Sapi. Objek peneliti yakni peternak yang ada di Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam. Raudhah Farm menggunakan pola pemberdayaan transformatif dalam memberdayakan masyarakat peternak sapi. Program Raudhah Farm ada dua yaitu program sapi jantan dan  program sapi betina. Kemudian kelompok  ternak binaan Raudhah Farm mengalami perubahan terhadap pendapatan, keadaan tempat tinggal, dan pendidikan.Temuan penelitian menunjukkan bahwa kelompok ternak binaan Raudhah Farm mengalami perubahan terhadap pendapatan, keadaan tempat tinggal, dan pendidikan.