Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI BERTANAM LIMBAH SAYURAN UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UWKS PADA MATA KULIAH BERCOCOK TANAM Isrianto, Pramita Laksitarahmi
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 2, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.348 KB) | DOI: 10.22219/jinop.v2i2.3279

Abstract

ABSTRAKKemampuan berpikir secara ilmiah diperlukan mahasiswa untuk memahami konsep bercocok tanam. Berdasarkan observasi pada mahasiswa mata kuliah bercocok tanam, diperoleh fakta bahwa mahasiswa memahami konsep bercocok tanam masih rendah. Hal ini terjadi karena mahasiswa hanya belajar secara teoritis saja dan belum pernah praktek sendiri dalam kehidupan sehari-hari.  Oleh karena itu diperlukan inovasi dalam model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan mahasiswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran inkuiri melalui bertanam limbah sayuran dalam mengembangkan sikap ilmiah mahasiswa pendidikan biologi UWKS pada mata kuliah bercocok tanam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui rata-rata nilai akhir kuliah bercocok tanam yang meliputi skor nilai ujian tengah semester, laporan dan ujian akhir semester. Hasil analisis deskriptif menunjukkan rata-rata nilai ujian tengah semester 69, laporan 87,7 dan ujian akhir semester 91,3. Mahasiswa yang memperoleh  nilai minimal A mencapai 54 %, nilai AB 38,50%, nilai B 7,69%, nilai BC 7,69 %. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri melalui bertanam limbah sayuran untuk mengembangkan sikap ilmiah mahasiswa pendidikan biologi UWKS pada mata kuliah bercocok tanamefektif diterapkan. Kata kunci: Inkuiri, sikap ilmiah, bercocok tanam, limbah sayuran
PENGARUH GIBERELINE ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEJI BELING EFFECT OF ORGANIC GIBERELINE TO GROWTH OF KEJI BELING PLANT Isrianto, Pramita Laksitarahmi
BIOMA Vol 2, No 1 (2017): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unmuh Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.871 KB) | DOI: 10.32528/bioma.v2i1.588

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan menentukan konsentrasi optimum pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) giberelin organik terhadap pertumbuhan tanaman Keji Beling (Strobilanthes crispus L.), sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman yang aman dan ramah lingkungan. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal yaitu pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) giberelin organik dengan lima taraf, yaitu 0, 25, 50, 75, 100 % dan sebagai pembanding ZPT giberelin sintetik. Masing-masing perlakuan dengan tiga ulangan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, biomassa tanaman, panjang akar, luas daun, dan kadar klorofil. Data dianalisis menggunakan uji ANAVA dan dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ZPT giberelin organik berpengaruh nyata (α< 0,05) terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, biomassa tanaman, panjang akar, luas daun dan kadar klorofil daun.Kata kunci: Giberelin, Organik, Keji Beling
BIOAKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK BUAH LERAK TERHADAP LARVA Aedes aegypti INSTAR III Sonny Kristianto, Pramita Laksitarahmi Isrianto,
BIOMA Vol 2, No 2 (2017): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unmuh Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.11 KB) | DOI: 10.32528/bioma.v2i2.817

Abstract

Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penggunaan larvasida sintetik yang berkelanjutan berdampak pada resistensi dan kerusakan lingkungan, sehingga perlu larvasida alami dengan menggunakan ekstrak etanol dan metanol buah Lerak. Penelitian ini bertujuan menentukan efek ekstrak etanol dan metanol buah lerak terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti instar III. Jenis Penelitian ini adalah eksperimental, besar sampel terdiri atas konsentarasi 0%, 5%, 25%, 35%, 50%, dan 65% berisi 20 larva nyamuk Aedes aegypti instar III dengan lima kali pengulangan. Mortalitas larva dihitung setelah 24 jam. Data aktivitas larvasida dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji probit untuk menghitung nilai LC50 dan LC95. Hasil penelitian diperoleh nilai LC50 pada ekstrak etanol Lerak sebesar 39,84% dan LC95 sebesar 80,14%. Sedangkan untuk ekstrak metanol Lerak nilai LC50 sebesar 41,62% dan LC95 sebesar 83,17%. Berdasarkan analisis Kruskal Walis diperoleh nilai p=0,795 yang berarti tidak ada perbedaan mortalitas larva Aedes aegypti pada kedua ekstrak, akan tetapi jika lihat rerata mortalitas pada  ekstrak etanol memilki jumlah rerata tertinggi sebesasar 18,4 ekor dibandingkan dengan ekstrak metanol sebesar 18 ekor. Kata kunci : Ekstrak Etanol, Ekstrak Metanol, Buah Klerak, Larva Aedes aegyptiIinstar III 
Microscopic Characterization of Keji Beling Extract (Strobilanthes crispus L.) As Herbal Medicine Studies Pramita Laksitarahmi Isrianto; Sonny Kristianto; Sukian Wilujeng
Biota Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Biota 2021
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v7i2.8382

Abstract

Keji Beling (Strobilanthes crispus L.) is one of medicinal plants in Acanthaceae family. The leaves are the part that is often used as the herbal products such as; herbs, tea and the others. This study aims to determine the characteristics of the functional groups of organic compounds, mineral content and antioxidant activity in the leaf extract of Strobilanthes crispus L. using pottery. Test analysis in research using FTIR, SEM-EDX, XRF. The result of showed the presence of CH alkenes, CH aromatic, C-O alcohol/ether/carboxylic acid/ester, C-N amine, NO2 Nitro compounds, O-H hydrogen bond alcohol /phenol and N-H amines/amides The mineral composition contained macro elements of Ca, K, P and S. While the identified micro minerals are Si, Fe, Mo, Sr, Mn, Ba, Cu, Zn, and Ni. The microscopic morphology of Strobilanthes crispus L. leaf extract is in the form of porous solid particels, thus it is to have high water solubility. The results of the antioxidant test using the DPPH method obtained an IC50 value of 19.20 ppm which is included in the group of very active antioxidants
PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI BERTANAM LIMBAH SAYURAN UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UWKS PADA MATA KULIAH BERCOCOK TANAM Pramita Laksitarahmi Isrianto
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 2 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v2i2.3279

Abstract

ABSTRAKKemampuan berpikir secara ilmiah diperlukan mahasiswa untuk memahami konsep bercocok tanam. Berdasarkan observasi pada mahasiswa mata kuliah bercocok tanam, diperoleh fakta bahwa mahasiswa memahami konsep bercocok tanam masih rendah. Hal ini terjadi karena mahasiswa hanya belajar secara teoritis saja dan belum pernah praktek sendiri dalam kehidupan sehari-hari.  Oleh karena itu diperlukan inovasi dalam model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan mahasiswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran inkuiri melalui bertanam limbah sayuran dalam mengembangkan sikap ilmiah mahasiswa pendidikan biologi UWKS pada mata kuliah bercocok tanam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui rata-rata nilai akhir kuliah bercocok tanam yang meliputi skor nilai ujian tengah semester, laporan dan ujian akhir semester. Hasil analisis deskriptif menunjukkan rata-rata nilai ujian tengah semester 69, laporan 87,7 dan ujian akhir semester 91,3. Mahasiswa yang memperoleh  nilai minimal A mencapai 54 %, nilai AB 38,50%, nilai B 7,69%, nilai BC 7,69 %. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri melalui bertanam limbah sayuran untuk mengembangkan sikap ilmiah mahasiswa pendidikan biologi UWKS pada mata kuliah bercocok tanamefektif diterapkan. Kata kunci: Inkuiri, sikap ilmiah, bercocok tanam, limbah sayuran
Respon Kefir Teh Pegagan Sebagai Minuman Kesehatan Pramita Laksitarahmi Isrianto
Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/florea.v9i1.11593

Abstract

Indonesia's local wisdom in utilizing medicinal plants for traditional medicine is very diverse and needs to be preserved. Potential development Centella asiatica (L), that in Indonesia is mostly known as Pegagan, into a healthy drink is often used in the form of a tea bag. However, there is another form that can be used is water kefir. Water kefir is a probiotic drink that contains good bacteria for body immunity. This study aims to determine the Centella asiatica (L)’s kefir response on the chemical and microbiological quality as a probiotic drink. The chemical quality observed were pH, polyphenols, acetic acid, sugar, while the microbiological test used the total LAB (Lactic Acid Bacteria) and total yeast. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) with 4 levels of treatment, namely: pegagan tea concentrations of 0%, 15% and 25% with a fermentation time of 12 hours and 24 hours. The research data showed a significant effect between treatments on pH, total polyphenols, total acetic acid, and total sugar with p value = 0.00. The total yield of LAB 1.956 x107 CFU / mL and total Yeast 1.532 x 107 CFU / mL at k concentration of 15%  Centella asiatica (L)’s kefir with 24 hours fermentation.
Pemanfaatan Tanaman Maja (Aegle marmelos (L.) Correa) Sebagai Upaya Meningkatkan Stamina Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Mulyoagung, Dau, Malang Sukian Wilujeng; Sonny Kristianto; Pramita Laksitarahmi Isrianto
Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : LPPM Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/mahajana.v3i1.1509

Abstract

The Covid-19 pandemic has caused people to be more aware of the importance of maintaining health, in their lifestyle they prefer to return to nature. The purpose of this Penmas is to increase the body's immune/stamina to avoid disease attacks, including Covid-19. The method used is lecture, question and answer, and demonstration. What is discussed in this Public Education introduces maja fruit (Aegle marmelos (L) Correa) in terms of morphology, chemical content, potential, types of biotechnology, techniques in biotechnology, fermentation, benefits for health and packaging methods recommended by the Department of Health. . The conclusion: increase participants' knowledge about the importance of knowing more deeply about the existence of maja fruit (Aegle marmelos(L)Correa).Participants know how to make hygienic health drinks made from maja fruit (Aegle marmelos(L)Correa). Increase participants' knowledge of how to packaging processed beverages using plastic bottle packaging. The next stage plan will be training activities on how to cultivate and produce various processed food products made from maja fruit (Aegle marmelos(L) Correa), by presenting resource persons from the Agriculture Service and from the Trade Office to hold guidance for new entrepreneurs in the field of healthy food products.
senyawa aktif pada famili zingiberaceae sebagai anti inflamasi: studi insiliko Cycloxygenese-2 ) COX2) Sonny Kristianto; Pramita Laksitarahmi Isrianto; Marmi Marmi; Dina Chamidah; Atta Ullah Khan
Biota Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Biota 2022
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v8i2.11734

Abstract

Traditional medicine employs many ingredients that have been used for generations for treatment and are based on society's norms. These ingredients are referred to as jamu. The research aim was to determine the types and uses of medicinal plants, the active compound content, and the potential of traditional herbal medicine as a fever-lowering bio-computation. The traditional herbal formula was determined using a direct interview method combined with a purposive sampling technique in this study. We used the software for phytochemical screening and molecular docking. COX-2 was used to analyse proteins, and six ligands were used: Quercetin, Curcuminoid, Zingerone, Heyneanone, Zerumbone, and Sabinene. This study discovered 22 different types of medicinal plants in Bangselok village, East Java, Indonesia. The Zingiberaceae family is frequently used as an ingredient in herbal medicine. Ginger, Lempuyang, Bangle, Temu Mangga, Temu Putih, and Temu Giring contain flavonoid compounds. The docking results showed that Quercetin, Zingerone, Heyneanone, Zerumbone, and Sabinene ligands were attached to domain A by the control of natural COX-2 ligands, namely NAG and EDO, predicting that they could be used as an anti-inflammatory and the combination of active compounds recommended as herbal medicine.