Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayamdan Pertanian UntukPenyediaan PupukOrganik Cairdan Produksi Tanaman Organik Murniaty Simorangkir; Ratih Baiduri; Idramsa Idramsa
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 20, No 78 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v20i78.4677

Abstract

Program tanaman organik adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untukmengendalikan dampak bahan kimia anorganik terhadap kesehatan dan lingkungan.  Kegiatan Ipteks bagiMasyarakat (IbM) ini bertujuan memberi solusi kepada mitra  pengusaha pemotongan ayam untukmemanfaatkan limbah usaha dan mitra kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan pupukorganik dalamusaha meningkatkan produksi pertanian organik dengan memanfaatkan limbah pertanian dan limbahusahapotong ayam menjadi pupuk organik cair melalui penerapan teknologi fermentasi EM4. Manfaatkegiatan ini adalah pengendalian limbah usaha dan pelestarian lingkungan, penyediaan pupuk organik,mewujudkan tanaman organik dan berpeluang berwirausaha baru pupuk organik cair serta meningkatkanpendapatan kedua kelompok mitra. Kegiatan berlangsung lima bulan, melibatkan tiga orang dosen dandua mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah penyuluhan, rancang bangun alat komposter, demostrasidan pelatihan produksi pupuk organik cair, rekomendasi dan  penerapan pupuk cair pada tanaman.  Hasilevaluasi kegiatan,  80% anggota kedua mitra trampil mengolah pupuk organik cair selama 21 hari. Teksturpupuk organik cair cukup baik yaitu kental dan warnanya hitam.  Pupuk kompos cair berbahan organiklimbah potong ayam, mengandung Nirogen (N) 0,26 %;  fosfor (P2O5)  0,03 % dan  K (KO) 0,04. Pupukorganik cair berbahan organik limbah pertanian/pasar sayuran (bonggol pisang, kangkung, sawi)mengandung unsur Nirogen (N) 0,08 %; fosfor (P2O5)  0,02 % dan  K (KO) 0,04.  Kapasitas alat komposterdapat menghasilkan 100 L lindi (pupuk kompos cair) dalam waktu 21 hari. Peningkatan produksi tanamanjagung dan kacang putih setelah penggunaan pupuk organik cair adalah 28,57 % dan 20,00%.
Paradoks Perempuan Batak Toba: Suatu Penafsiran Hermeneutik Terhadap Karya Sastra Ende Siboru Tombaga Ratih Baiduri
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 31, No. 1, Year 2015 [Accredited by Ristekdikti]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.585 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v31i1.1088

Abstract

This paper attempts to analyze a literature Ende Siboru Tombaga (EST) by using hermeneutic paradigms. Women are usually not taken into account in the division of the inheritance if they have no brothers. The estate will fall into the hands of his father’s brother (uncle) or father’s sister’s son. In the literature, EST expressed repeatedly injustice, wickedness, unrighteousness and discrimination against women who do not have the Batak Toba brother. EST literature can be considered as a counter culture against customs that discriminate against women tends to be considered. The paradox of women Batak Toba characterized by a situation that is culturally Toba Batak people with patrilineal system puts the male in a leading role in many areas of life. In reality, women Toba Batak work hard to provide for the family and the household
Eksistensi Partai Politik Lokal Pada Era Otonomi Khusus Aceh Existence Of Local Political Parties In Aceh's Special Autonomy Era Ilham Syahputra; Ratih Baiduri
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2018
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.004 KB) | DOI: 10.24114/jas.v16i1.20206

Abstract

Perdamaian antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melahirkan MoU Helsinki tahun 2005 telah membawa perubahan besar dalam perjalanan sejarah Aceh. Dalam bidang politik, Aceh memiliki kekhususan dibidang kepartaian dengan diberikannya ruang bagi keberadaan partai lokal dan calon independen. Dengan sistem tersebut maka kekuatan politik mantan GAM dapat bertransformasi kedalam struktur pemerintahan modern dalam kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Partai-partai lokal Aceh banyak diisi oleh mantan GAM dalam kepengurusannya sebagai bentuk aspirasi politik mereka. Keikutsertaan mantan GAM dalam pesta demokrasi, baik yang maju dalam Pileg maupun Pilkada menjadi bukti bahwa dominasi mereka sangat kental dalam pemerintahan. Namun dominasi partai lokal dalam parlemen tidak diikuti dengan kapabilitas yang memadai sehingga kinerja parlemen menjadi rendah dan menjurus pada kolusi dan korupsi yang cenderung dibiarkan karena terjadi kesepatan antara eksekutif dan legislatif. Euphoria politik melalui adanya partai lokal seharusnya mampu meredam berbagai konflik kepentingan, karena masing-masing pihak telah diberi ruang untuk menunjukkan eksistensinya dan keberadaan partai lokal tersebut hendaknya berorientasi pada kepentingan masyarakat Aceh untuk mencapai taraf hidup yang sejahtera bukan kepentingan kelompok partai yang diutamakan.
Kuasa Tubuh Terhadap Seksualitas Reproduksi Pada Keluarga Nelayan Di Dusun Bagan Desa Percut Sei Tuan Osi Karina Saragih; Ratih Baiduri; Esi Emilia
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2019
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.226 KB) | DOI: 10.24114/jas.v17i1.20023

Abstract

Budaya patriarki yang mendominasi pada keluarga nelayan menyebabkan kontrol patriarki terhadap seksualitas perempuan, menjadikan mereka tidak lagi memiliki otoritas atas tubuhnya sendiri. Kultur yang dibangun dengan kontrol atas seksualitas perempuan mengancam eksistensi perempuan yang dianggap sebagai liyan, sehingga menjadi akar masalah ketidakadilan gender pada keluarga tersebut. Kondisi ini menyebabkan perempuan tidak mempunyai kuasa atas tubuhnya sendiri dan timbulnya anggapan urusan biologis reproduksi merupakan urusan dan tanggung jawab perempuan namun, apabila kesetaraan gender berlaku didalam sebuah keluarga melalui komunikasi, kerjasama dan kesepakatan maka relasi yang terjalin antara suami dan istri berjalan dengan baik sehingga memungkinkan perempuan memiliki kontrol atas tubuhnya sendiri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kuasa Tubuh Terhadap Seksualitas Reproduksi Pada keluarga Nelayan Di Dusun Bagan Desa Percut Sei Tuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data melalui wawancara secara langsung dan observasi secara langsung dengan masyarakat di Dusun Bagan Desa Percut Sei Tuan.  Hasil dalam penelitian ini yaitu: Pola relasi gender pada keluarga nelayan  ada yang bersifart asimetris (tidak seimbang) dan ada pula yang seimbang. Hal ini bisa terlihat dari aktivitas yang dilakukan oleh suami maupun istri. Mengenai kajian kuasa tubuh terhadap seksualitas reproduksi, terdapat relasi kerja sama yang menyatarakan hak kuasa seks suami maupun istri. Kesetaraan tersebut meliputi hak memutuskan kapan dan bagaimana memilih alat kontrasepsi, hak bebas dari paksaan pihak lain terhadap seksualitas, hak kesehatan seksualitas. Untuk mencapai kesetaraan tersebut didapat melalui komunikasi, kerjasama dan kesepakatan. Sehingga perempuan memiliki kontrol atas tubuhnya sendiri. Namun ada pula keluarga yang kuasa tubuh terhadap seksualitas reproduksi terjadi melalui praktik budaya patriarki yang mengakibatkan seksualitas reproduksi perempuan diletakkan pada posisi inferior dan terdiskriminasi.
Kehidupan Narapidana Perempuan Pengguna Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku Batu Bara Dian Puspitasari Sari Sirait; Ibnu Hajar; Ratih Baiduri
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2018
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.077 KB) | DOI: 10.24114/jas.v16i1.20211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan narapida perempuan pengguna narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku di Batu Baraadalah perempuan yang merupakan pelaku kejahatan atau kejahatan dan bagaimana kehidupan mereka di penjara adalah fenomena sosial yang sering terjadi di masyarakat menunjukkan indikasi bahwa "martabat” perempuan banyak dipengaruhi oleh kemampuan sosial ekonomi dan perilaku manusia. Kurangnya kondisi sosial ekonomi dan potensi iman yang tipis akan dengan mudah melakukan tindakan yang menyimpang dari norma agama. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografı. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan observasi partisipan. Kemudian teknik analisis data dilakukan dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat bahwa Tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku dilatar belakangi oleh perkembangan dan kemajuan zaman saat ini yang nampaknya semakin kompleks dengan berbagai macam tindakan atau perilaku kriminal, pembinaan narapidana perempuan dalam proses menjalani tahanan dilakukan dengan adanya peningkatan atau kegiatan melalui kreativitas di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan ruku dapat mengubah tindakan dan perilaku perempuan menjadi lebih baik dan ada perubahan beşar pada aspek mental dan psikologis para Narapidana perempuan.
Model Revitalisasi Kearifan Lokal Tradisi Markusip dalam Membentukan Karakter Remaja Etnis Mandailing Riadi Syafutra Siregar; Ratih Baiduri; Robert Sibarani
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2019
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.611 KB) | DOI: 10.24114/jas.v17i1.20024

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk: (1) menggambarkan tradisi markusip etnis Mandailing yang sudah hampir menghilang; (2) menemukan model revitalisasi tradisi markusip sebagai cara dalam membentuk karakter remaja Etnis Mandailing. Tradisi Markusip mengandung kearifan lokal yang dapat menjaga generasi muda dari derasnya arus modernisasi. Tradisi ini merupakan tradisi yang hampir punah akibat perkembangan teknologi dan modernisasi sehingga sebagian besar remaja Mandailing tidak lagi menjalankan tradisi ini. Tradisi markusip ini merupakan tradisi yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang mengatur pola hubungan pemuda dan pemudi dengan cara mengenali kepribadian dan karakter masing-masing pasangan tanpa menyalahi atau melanggar norma-norma yang berlaku di dalam adat istiadat Mandailing. Tradisi ini juga sebagai sumber pedoman hidup yang memiliki fungsi untuk saling menjaga hubungan agar tidak melakukan perbuatan asusila dan menjaga kesopanan serta kesantunan dalam bertingkah laku. Dalam performansi tradisi ini menggunakan ungkapan-ungkapan syair atau pantun Mandailing yang sarat akan nilai-nilai saling mengasihi, menghormati, menghargai dan bertanggung jawab. Revitalisasi terhadap tradisi ini dapat dilakukan karena nilai dan fungsi dari suatu tradisi yang telah hilang bisa dilestarikan dan ditransformasikan kepada generasi muda lewat usaha dokumentasi, pelestarian dan pendidikan.