Telah dilakukan penelitian yang bertujuan (i) Untuk mengetahui apakah campuran semen, serbuk asbes, dan pasir dapat digunakan untuk menghasilkan batako dan (ii) Untuk mengetahui karakteristik batako yang dihasilkan. Pembuatan batako menggunakan bahan dasar limbah asbes, semen, pasir, dan air. Pasir yang digunakan adalah pasir komersial. Variasi komposisi bahan campuran batako yaitu: limbah asbes, semen, dan pasir yaitu 0% : 30% : 70%, 5% : 25% : 70%, 10% : 20% : 70%, 15% : 15% : 70% dengan FAS 0,5. Waktu penjemuran selama 28 hari. Dalam penelitian ini pengujiannya meliputi: pengujian fisis (densitas dan daya serap air) dan pengujian mekanik (kuat tekan dan kuat lentur). Hasil penelitian yang dilakukan seiring dengan bertambahnya kandungan limbah asbes maka akan terjadi peningkatan daya serap air dan penurunan pada kuat tekan batako. Nilai daya serap air yang dihasilkan sampel 0%-15% yaitu 7,66%, 8,66%, 12,07%, 15,95%. Nilai kuat tekan yang dihasilkan sampel 0%-15% yaitu 56,49 kgf/cm, 30,07 kgf/cm, 12,91 kgf/cm, dan 5,87 kgf/cm, dan nilai kuat lentur yang dihasilkan sampel 0%-15% yaitu 0,92 MPa, 0,65 MPa, 0,51 MPa, dan 0,45 MPa. Sampel campuran variasi limbah asbes pengujian daya serap air telah memenuhi SNI 03-0349-1989 tentang bata beton untuk pasangan dinding, sedangkan pada pengujian kuat tekan yang memenuhi SNI 03-0349-1989 tentang bata beton untuk pasangan dinding yaitu sampel 5% yaitu 30,07 kgf/cm .Batako dengan karakteristik yang paling optimum pada komposisi limbah asbes, semen, dan pasir sebesar 5% : 25% : 70% (sampel B). Hal ini disebabkan karena sampel B tersebut memiliki daya serap air terendah dan kuat tekan tertinggi. Kata-kata kunci: Limbah Asbes, batako, densitas, daya serap air, kuat tekan, dan kuat lentur.