Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JINTAN : Jurnal Ilmu Keperawatan

Gambaran Angka Kejadian yang Mengalami Gangguan Menstruasi pada Akseptor Implan di Klinik Ronny Kecamatan Lumbanjulu Kabupaten Toba Tahun 2021 Bernadetta Ambarita; Desy Susanty Butarbutar
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 2 No. 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jintan.v2i1.268

Abstract

Latar Belakang : Menstruasi adalah keadaan fisiologis atau normal, merupakan peristiwa keluarnya darah, lendir, dan sisa-sisa sel secara berkala dari mukosa rahim dan terjadi relatif teratur dari menarche sampai menopause, kecuali selama kehamilan dan menyusui. Durasi perdarahan pada menstruasi bervariasi, umumnya 4-6 hari, tetapi 2-9 hari masih dianggap fisiologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian gangguan menstruasi khususnya pada akseptor KB implan dengan menempatkan gangguan menstruasi polimenore, oligomenore, dan poligomenore. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan masalah penelitian. Metode : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian ang mengalami gangguan menstruasi pada akseptor Implan di Klinik Ronny Kab. Toba tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sampel sebanyak 28 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada akseptor yang menggunakan KB Implan di Klinik Ronny Kab. Toba tahun 2021 Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder yang diolah dengan menggunakan SPSS dan disajikan dengan menggunakan tabel terbuka. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 responden yang memakai KB Implan yang mengalami gangguan menstruasi di Klinik Ronny di Toba. Amenore sebanyak 15 responden (53,6%). Dapat disimpulkan bahwa angka kejadian mengalami gangguan menstruasi paling banyak adalah amenore yaitu sebanyak 15 responden, dan yang paling sedikit dirasakan oleh akseptor KB implan adalah oligomenore sebanyak 4 responden. Kesimpulan : perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengenalan kontrasepsi Implan yang mempengaruhi menstruasi agar dapat ditemukan penanganan yang lebih baik. Bidan dan tenaga kesehatan dapat memberikan KIE dan penyuluhan tentang manfaat dan efek samping penggunaan kontrasepsi. Dan selalu pantau perubahan efek samping agar jika ada kelainan dapat segera diatasi.