Kejadian kelahiran premature dan BBLR disebabkan karena ibu hamil mengalami kurang gizi (kurang energi kronis/KEK, yang ditandai dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm. jumlah ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Krueng Barona Jaya pada tahun 2016 berjumlah 347 orang yang mengalami sebanyak KEK 20 orang. Untuk mengetahui hubungan umur, pendidikan, paritas, jarak kehamilan dan penyakit dengan kejadian KEK pada ibu hamil.penelitian bersifat analitik dengan desain case control. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel 40 responden (20 responden sebagai kontrol dan 20 responden sebagai kasus).Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 24 - 29 Juli 2017 pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Cara pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05). Umur memiliki risiko terhadap terjadinya KEK pada ibu hamil (p=0,003)(OR=13,5), pendidikan memiliki risiko terhadap terjadinya di KEK pada ibu hamil (p=0,001)(OR=13,2), paritas memiliki risiko terhadap terjadinya KEK pada ibu hamil (p=0,024)(OR=6,0), jarak kehamilan memiliki terhadap terjadinya KEK pada ibu hamil dan penyakit infeksi juga memiliki risiko terhadap terjadinya KEK pada ibu hamil (p=0,000)(OR=17,0). Umur, pendidikan, paritas, jarak kelahiran dan penyakit infeksi berisiko memberikan peluang terhadap KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya Aceh Besar Tahun 2017.Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur penilaian status gizi ibu hamil, sehingga diharapkan kedepannya petugas kesehatan mampu mendeteksi dini sehingga mampu meminimalisir angka kejadian KEK pada ibu hamil.