Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Traceability of Halal Control Point in Material, Production, and Serving to Support Halal Certification in Universitas Brawijaya Canteen Sucipto Sucipto; Luki Hidayati; Claudia Gadizza Perdani; Nur Hasanah
Indonesian Journal of Halal Research Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijhar.v3i2.11401

Abstract

Halal food certification in the university canteen needs to prepare Halal Assurance System (HAS) implementation. Halal Control Point (HCP) traceability in the canteen is very complicated because it has several menus, processes, and materials. This study aims to trace the HCP on materials, processing and serving in Universitas Brawijaya (UB) Canteen, then provide improvement. This research used seven criteria of HAS-23102 for a restaurant to evaluate the menus, ingredients, production, and serving in UB Canteen. HCP traceability was done on 60 menus from 4 food tenants and one beverage tenant. The results showed that grouping the menus and ingredients facilitates HCP identification. The menu consists of six groups: soup, deep-fried, stir-fried, strong spices dish, medium soup, and beverages. The materials consist of fresh ingredients, dry ingredients, and liquids. The menus required 113 materials. There are 16 (14%) materials HCP, including chicken, beef, noodles, and soy sauce. HCP materials do not meet HAS criteria and be replaced with halal-certified material or halal production process (HPP) description from the producer that needs to be checked by a halal auditor. The HCP did not found in the process and serving because the canteen does not produce and service haram (unlawful) products. Still, there is contamination possibility of haram and najis (unclean in Islamic terms) materials. For prevention, the Standard Operational Procedure (SOP) of production, serving the tenant, employee, and visitor need to be applied. The alternatives are supplying chicken meat and beef from a halal-certified slaughterhouse, monitoring and controlling the tenants' kitchen periodically three months, applying the halal standard for storage in tenant's kitchen and canteen facilities, and food serving in canteen. The HCP traceability of the university canteen according to halal standards, including raw materials, additional materials, processes, and serving, including the equipment used.
IMPLEMENTASI BERMAIN LEGO SEBAGAI PEMBELAJARAN HARIAN UNTUK PENGEMBANGAN KREATIFITAS ANAK USIA DINI imroatun imroatun; Adella Fadilatunnisa; Nur Hasanah; Supriati Hardi Rahayu
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.615 KB) | DOI: 10.35473/ijec.v3i2.1005

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi pelaksanaan bermain lego sebagai pembelajaran harian dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini berusia 5-6 tahun di KB-TKIT Iqra School (TKITIS) Kota Serang Banten. Penelitian proses kreatifitas pada siswa kelas B ini menggunakan metode kualitatif dengan eksplorasi data melalui guru kelas sebagai informan serta pengamatan partisipatif dari peneliti selain dokumentasi. Analisis data terdiri dari beberapa tindakan, yaitu klasifikasi, reduksi, dan penyampaian data, dan generalisasi dalam kesimpulan. Melalui tahapan kreatifitas dari Wallas, penelitian kemudian dijabarkan.  Proses awal merupakan persiapan dimana pengggalian pengetahuan sebagai dasar pemecahan masalah. Selanjutnya, masa Inkubasi dimana terjadi pendalaman langkah-langkah pemecahan permasalahan terjadi di dunia pra sadar. Iluminasi menjadi fase berikutnya dimana inspirasi atau gagasan timbul untuk memperbaharui atau menyempurnakan langkah pemecahan. Proses terakhir merupakan verifikasi dalam bentuk aktivitas evaluasi terhadap gagasan kreatif dalam pemecahan masalah pada kondisi nyata. Hasil penelitian menunjukkan bermain lego dapat mengembangkan kemampuan kreativitas siswa bersamaan pengembangan yang lain secara sinergis dimana guru telah memberikan jaminan suasana yang kondusif bagi terciptanya ide-ide kreatif selama bermain Mengingat manfaat pengembangan anak yang besar, pemerintah disarankan terlibat untuk menggalakkan penggunaanya dalam pendidikan anak usia dini.