Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Crossing Puzzle-Cooperative Learning Vs Cooperative Learning: Studi Kasus pada Pembelajaran Kimia Nur Hidayah; Arif Sholahuddin; Ikhwan Khairu Sadiqin; Nita Maulida
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.722 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i2.3847

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan partisipasi siswa serta proses belajar kimia dengan dua metode. Metode pembelajaran yang dilaksanakan berupa crossing puzzle-cooperative learning dan cooperative learning konvensional. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif pada 13 orang siswa kelas XII IPA 3 SMAN 13 Banjarmasin. Perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Kelompok (LKK), Tes Hasil Belajar (THB) dan pengisian kuesioner secara online. Hasil belajar siswa dengan metode non-games rata-ratanya sebesar 82,65 dengan keaktifan rata-rata 48. Strategi games crossing puzzle didapatkan rata-rata hasil belajar sebesar 52,2 dengan keaktifan rata-rata 76. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis non-games diperoleh hasil belajar siswa dalam pembelajaran lebih tinggi, tetapi partisipasi siswa rendah. Hal ini karena adanya dominasi kelompok siswa unggul. Hasil belajar siswa dengan games crossing puzzle diperoleh hasil lebih rendah dibanding kooperatif non games tetapi partisipasi siswa tinggi. Berdasarkan hasil temuan didapatkan bahwa adanya kesempatan lebih banyak untuk tampil menyatakan pendapat bagi siswa pasif.
KOMPETENSI GURU SD DI BANJARMASIN DALAM MERANCANG PERANGKAT PENILAIAN TEMATIK Jamilah Jamilah; Mahutma Gandhi; Ikhwan Khairu Sadiqin
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 5, No 2 (2020): APRIL 2020
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.225 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v5i2.2605

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ulasan deskriptif tentang kompetensi guru SD dalam merancang perangkat penilaian. Jenis penelitian adalah deskriptif. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan mempertimbangkan produktivitas guru, kurikulum dan tujuan penelitian. Subjek adalah guru SD di kota Banjarmasin dan sekitarnya. Terpilih 53 orang guru SD yang menjadi subjek penelitian. Analisis dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penilaian perangkat pembelajaran didapatkan hasil bahwa Mayoritas skor kompetensi guru SD Banjarmasin berkisar antara 87 hingga 95 poin dari skor maksimal 100. Analisis dalam kategori menghasilkan sebanyak 92,45% telah mencapai kategori baik karena telah mampu membuat empat indikator perangkat penilaian. Indikator meliputi analisis kurikulum (kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran), petunjuk penskoran runut dan jelas, kesesuaian penyajian redaksi soal dan jawaban bagi kognitif, keterpaduan antar ranah (pengetahuan, sikap dan keterampilan). Kendala utama adalah dalam membuat rubrik penilaian sikap dan keterampilan. Guru belum mampu mendeskripsikan dengan jelas indikator periaku siswa secara spesefik. TEACHER COMPETENCE IN BANJARMASIN IN DESIGNING THEMATIC ASSESSMENT  Abstract: This study aims to provide descriptive reviews of elementary teacher competencies in designing assessment. This type of research is descriptive. The sample selection technique is done by purposive sampling by considering teacher productivity, curriculum, and research objectives. The subject is elementary school teachers in the city of Banjarmasin and surrounding areas. 53 elementary school teachers. The results found that the majority of Banjarmasin elementary school teacher competency scores ranged from 87 to 95 points from a maximum score of 100. Analysis in the category resulted in 92.45% had reached the good category because it was able to make four indicators of assessment tools. Indicators include curriculum analysis (compatibility of questions with learning objectives), clear and continuous scoring instructions, appropriateness of presentation of the problem, and answer editors for cognitive, inter-domain integration (knowledge, attitudes, and skills). The main obstacle is in making the rubric for attitude and skills assessment.