Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Permukiman di Koridor Ambawang Nunik Hasriyanti; Andi Zulestari; Ismail Ruslan
TATALOKA Vol 22, No 1 (2020): Volume 22 No. 1, February 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.22.1.94-107

Abstract

Pembangunan infrastruktur perkotaan di Indonesia dihadapkan pada masalah yang semakin kompleks, terutama dengan terkonversinya lahan terbuka menjadi ruang terbangun. Penelitian ini secara umum bertujuan merancang bangun koridor Ambawang dengan  infrastruktur hijau berbasis ketersediaan infrastruktur untuk mendapatkan ruang koridor yang ekologis, artinya adanya keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan memprediksi kecenderungan perkembangan ruang terbangun di koridor Ambawang. Menganalisis dan memprediksi perkembangan ruang terbangun pada koridor Ambawang dan faktor penyebab serta praktek terjadinya pertumbuhan permukiman di pinggiran metropolitan. Dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan meliputi identifikasi terhadap ruang terbangun dan infrastruktur di koridor Ambawang. Analisis kondisi eksisting dilakukan melalui interpretasi data foto udara dan peta-peta tematik tahun 2016 untuk mengetahui sebaran ruang spasial terbangun di koridor Ambawang. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kebijakan dalam bentuk design guidelines (panduan rekayasa) untuk perencanaan dan perancangan infrastruktur ruang terbangun di koridor Ambawang. Kata kunci: Tata Guna Lahan, Dampak, Permukiman, Perkotaan, KoridorThe development of urban infrastructure in Indonesia is faced with increasingly complex problems, especially with the conversion of open land into unuseful space. This research is generally aimed to design the corridor of Ambawang with green infrastructure-based infrastructure to get ecological corridor room, meaning that there is a balance between development and city development with environmental sustainability. The purpose of this research is to analyze and predict the trend of development of waking space in Ambawang corridor. Analyzing and predicting the development of built-up space on the Ambawang corridor and the causal factors and practices of growth settlements in metropolitan outskirts. In this research will be used qualitative descriptive research method through field observation covering identification to build space and infrastructure in Ambawang corridor. The existing condition analysis is done through the interpretation of aerial photographs and thematic maps of 2016 to know the spatial space spreads built in the Ambawang corridor. With this research is expected to provide policy in the form of design guidelines (engineering guidelines) for planning and design of built space infrastructure in the corridor Ambawang.Keywords: Land Use, Impact, Settlement, Urban Sprawl, Corridor  
ANALISA SPASIAL LOKASI KORIDOR KOMERSIAL DISTRO DAN BUTIK DI KOTA PONTIANAK Nunik Hasriyanti; Andi Zulestari; Julius Judhi
TATALOKA Vol 20, No 4 (2018): Volume 20 Number 4, November 2018
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.512 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.20.4.440-454

Abstract

Pontianak city is a service city that is now beginning to grow more rapidly. The growth of the trading sector in Pontianak City that became the center of economic activity that attracts people outside the city of Pontianak to come and conduct economic activities in the city. And of course for most citizens to do the business of trading centers like distro and boutique outlet. But the location of this shopping center is not in accordance with Pontianak City Spatial Plans because of its located at the settlements location, offices and services. The proliferation of this shopping center on the one hand raises a positive aspect for the regional income (PAD) Pontianak City, will be replaced on the other side of the negative side of the problem of congestion, lack of parking space, the number of billboards that disturb the visual of the city and change the image of an area. In this study will be evaluated the location of shopping centers distro and boutiques by using Analytic Hierarchy Process (AHP), so get the best alternative location in the selection of commercial locations for distro and boutique in the city of Pontianak. From this research, it can be concluded that the result of data calculation on various aspects that become criteria are Physical, Social, Economy and accessibility aspects where the highest hierarchy is economic aspect with the highest sub aspect is investment attraction which is the benchmark of criteria is the flow of money flow) in large numbers, crowded by Questions, resolved over the weekend, rising land prices, free of illegal levies that could be entitled to entrepreneurs / investors. Of the 10 sub-aspects of criteria for the assessment of the three corridors of the middle roads of the distro and boutiques, the results of the corridor of Jalan Gusti hamzah were superior with 9 sub-aspects with a value of 0.5253 compared with the other two corridors namely M. Yamin Street with value 0, 2555 and Jalan Danau Sentarum with value 0,2154.
Kajian Tipologi Ruang Dalam Warung Kopi (Warkop) Tradisional di Koridor Jalan Tanjungpura Pontianak Andi Zulestari; Wahyudin Ciptadi; Agus Susanto
Vokasi Vol 12 No 1 (2017): Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.305 KB)

Abstract

Koridor Jl. Tanjungpura di kota Pontianak merupakan bagian dari kawasan Verkendepaal yang direncanakan dan dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pada awalnya, koridor Jl. Tanjungpura merupakan jalur pelayanan utama untuk menghubungkan berbagai macam fungsi bangunan dan kawasan. Pemerintahan Hindia Belanda pada masa itu memanfaatkan kota Pontianak menjadi kota perdagangan karena cikal bakal saat Belanda datang ke kota Pontianak adalah kota dengan aktivitas perdagangan dan jasa. Bangunan-bangunan perdagangan dan jasa disepanjang koridor Jl. Tanjungpura di kota Pontianak dengan aktivitas perdagangan yang banyak di dominasi oleh para pedagang dari bangsa Tionghoa hingga pada masa sekarang ini. Salah satu fungsi bangunan dari lingkup perdagangan dan jasa yang masih bertahan adalah warung kopi tradisional.yang memiliki karakteristik yang khas dan dirintis untuk pertama kalinya sebelum berkembang di tempat lain. Dalam penelitian terapan ini bertujuan memberi gambaran mengenai tipologi ruang dalam warung kopi tradisional di koridor Jl. Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat dan sekaligus membuat model tipologi ruang dalamnya yang masih lazim digunakan serta dipertahankan sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode rasionalistik- kualitatif dengan mengambil beberapa sampel dari populasi warung kopi tradisional di koridor Jl. Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat yang masih ada dan masih bertahan sampai saat ini. Dalam penelitian terapan ini menggunakan beberapa tahapan proses pelaksanaan yaitu : tahap pengumpulan data (observasi awal, observasi lanjutan, dan wawancara), tahap analisis data, tahap pembahasan hasil penelitian.serta tahap pembuatan model tipologi ruang dalam. Hasil dari penelitian terapan ini menghasilkan temuan 3 model tipologi ruang dalam yang didapatkan dari proses analisis sampel penelitian dengan memperhatikan variabel penelitian meliputi aspek ruang dalam yaitu sistem spasial (spatial system) yang meliputi : organisasi ruang dalam, hirarki ruang dalam, orientasi ruang dalam; dan sistem fisik (physical system) yang meliputi : atap, plafond, dinding, lantai, bukaan dan perabot (furniture). Kata Kunci: tipologi, ruang dalam, warung kopi tradisional